Salah satu keistimewaan dan kesempurnaan agama Islam adalah perhatiannya terhadap aspek-aspek kehidupan manusia. Salah satunya adalah dalam kesucian atau kebersihan yang disebut juga dengan thaharah.
Melansir pada buku yang berjudul Buku Pintar Thaharah yang ditulis oleh Ahmad Reza, secara bahasa, thaharah memiliki makna bersih dan suci dari berbagai kotoran. Sedangkan menurut istilahnya, thaharah adalah menghilangkan hadas dengan cara menghapus sifat yang menempel di badan yang dapat menghalangi sahnya salat dan lain sebagainya.
Setiap amalan dalam Islam yang dianjurkan atau diwajibkan memiliki tujuan yang penting bagi pelakunya. Oleh sebab itu, menjaga kebersian dan kesucian atau thaharah disyariatkan dengan tujuan-tujuan sebagai berikut:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Menyucikan diri dari kotoran berupa hadas dan najis.
2. Sebagai syarat sahnya salat dan ibadah seorang hamba. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda, "Allah SWT tidak menerima salat seseorang di antara kalian jika ia berhadas, sampai ia berwudhu."
3. Mendapatkan pahala dan rahmat dari Allah SWT. Sebab, Allah SWT menyukai kebersihan dan mencintai orang-orang yang selalu menjaga kebersihan.
Hikmah Thaharah
Dalam melaksanakan Thaharah, terdapat hikmah dibaliknya. Melansir pada halaman Buku Pintar Muslim dan Muslimah yang ditulis oleh Rina Ulfatul Hasanah, berikut hikmah dari menjalankan thaharah:
1. Mengajarkan Sopan Santun
Biasanya apabila seseorang ingin menghadiri sebuah acara, maka seseorang tersebut akan bersolek seindah dan serupawan untuk memberikan penampilan sesempurna mungkin.
Sama halnya dengan beribadah kepada Allah SWT, seorang muslim perlu untuk berthaharah dalam bersikap dan berpenampilan sempurna, serta dianjurkan untuk memakai wangi-wangian. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surah Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi,
ÙÙÙ°ÙØ£ÙÙÙÙÙÙØ§ Ù±ÙÙÙØ°ÙÙÙÙ Ø¡ÙØ§Ù ÙÙÙÙÙØ§Û Ø¥ÙØ°Ùا ÙÙÙ ÙØªÙ٠٠إÙÙÙÙ Ù±ÙØµÙÙÙÙÙٰة٠ÙÙÙ±ØºÙØ³ÙÙÙÙØ§Û ÙÙØ¬ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ£ÙÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ٠٠إÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙ ÙØ±ÙاÙÙÙÙ ÙÙÙ±Ù ÙØ³ÙØÙÙØ§Û ØšÙØ±ÙØ¡ÙÙØ³ÙÙÙÙ Ù ÙÙØ£ÙØ±ÙØ¬ÙÙÙÙÙ٠٠إÙÙÙÙ Ù±ÙÙÙÙØ¹ÙØšÙÙÙÙÙ Û ÙÙØ¥ÙÙ ÙÙÙØªÙ٠٠جÙÙÙØšÙا ÙÙٱطÙÙÙÙÙØ±ÙÙØ§Û Û ÙÙØ¥ÙÙ ÙÙÙØªÙÙ Ù ÙÙØ±ÙضÙÙٰ٠أÙÙ٠عÙÙÙÙÙ° سÙÙÙØ±Ù Ø£ÙÙÙ Ø¬ÙØ§ÙØ¡Ù Ø£ÙØÙØ¯Ù Ù ÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙ Ù±ÙÙØºÙØ§ÙØŠÙط٠أÙÙÙ ÙÙÙ°Ù ÙØ³ÙتÙÙ Ù Ù±ÙÙÙÙØ³ÙØ§ÙØ¡Ù ÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØ¬ÙدÙÙØ§Û Ù ÙØ§Ùء٠ÙÙØªÙÙÙÙ ÙÙÙ ÙÙØ§Û ØµÙØ¹ÙÙØ¯Ùا Ø·ÙÙÙÙØšÙا ÙÙÙ±Ù ÙØ³ÙØÙÙØ§Û ØšÙÙÙØ¬ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ£ÙÙÙØ¯ÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙ Û Ù ÙØ§ ÙÙØ±ÙÙØ¯Ù Ù±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙØ¬ÙعÙÙ٠عÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙ ØÙØ±ÙØ¬Ù ÙÙÙÙÙ°ÙÙÙ ÙÙØ±ÙÙØ¯Ù ÙÙÙÙØ·ÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙÙØªÙÙ ÙÙ ÙÙØ¹ÙÙ ÙØªÙÙÙÛ¥ عÙÙÙÙÙÙÙÙ Ù ÙÙØ¹ÙÙÙÙÙÙÙ Ù ØªÙØŽÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
Arab-Latin: YÄ ayyuhallaŌīna ÄmanÅ« iÅŒÄ qumtum ilaá¹£-á¹£alÄti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marÄfiqi wamsaឥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baÄ«n, wa ing kuntum junuban faá¹á¹ahharụ, wa ing kuntum marážÄ au 'alÄ safarin au jÄ`a aឥadum mingkum minal-gÄ`iá¹i au lÄmastumun-nisÄ`a fa lam tajidụ mÄ`an fa tayammamụ á¹£a'Ä«dan á¹ayyiban famsaឥụ biwujụhikum wa aidÄ«kum min-h, mÄ yurÄ«dullÄhu liyaj'ala 'alaikum min ឥarajiw wa lÄkiy yurÄ«du liyuá¹ahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur. (QS. Al-Maidah: 3)
2. Agar Orang Lain Merasa Nyaman Berada di Dekat Kita
Dengan bersuci maka seseorang akan menjaga kebersihan diri dan menghadirkan rasa nyaman terhadap orang lain. Misalnya, dalam ketika hendak melaksanakan ibadah shalat Jumat, alangkah baiknya untuk membersihkan diri dengan mandi dan menggunakan wangi-wangian. Sebagaimana yang tertulis dalam surah At-Taubah ayat 108 yang berbunyi sebagai berikut:
ÙÙØ§ تÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Ø£ÙØšÙØ¯ÙØ§ Û ÙÙÙÙ ÙØ³ÙØ¬ÙØ¯Ù Ø£ÙØ³ÙÙØ³Ù عÙÙÙÙ Ù±ÙØªÙÙÙÙÙÙÙÙ° Ù ÙÙ٠أÙÙÙÙÙÙ ÙÙÙÙÙ Ù Ø£ÙØÙÙÙ٠أÙ٠تÙÙÙÙÙ Ù ÙÙÙÙÙ Û ÙÙÙÙÙ Ø±ÙØ¬ÙاÙÙ ÙÙØÙØšÙÙÙÙ٠أÙÙ ÙÙØªÙØ·ÙÙÙÙØ±ÙÙØ§Û Û ÙÙÙ±ÙÙÙÙÙÙ ÙÙØÙØšÙÙ Ù±ÙÙÙ ÙØ·ÙÙÙÙÙØ±ÙÙÙÙ
Arab-Latin: LÄ taqum fÄ«hi abadÄ, lamasjidun ussisa 'alat-taqwÄ min awwali yaumin aឥaqqu an taqụma fÄ«h, fÄ«hi rijÄluy yuឥibbụna ay yataá¹ahharụ, wallÄhu yuឥibbul-muá¹á¹ahhirÄ«n
Artinya: "Janganlah kamu bersembahyang dalam mesjid itu selama-lamanya. Sesungguhnya mesjid yang didirikan atas dasar takwa (mesjid Quba), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu sholat di dalamnya. Di dalamnya mesjid itu ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersih." (QS. At-Taubah: 108)
3. Menjaga Kemuliaan dan Keagungan Manusia
Melansir pada buku Pendidikan Agama Islam: Referensi Perkuliahan Terlengkap, secara naluriah, manusia lebih senang bergaul dengan orang yang bersih dan menghindari seseorang yang kotor, maka dari itu, perintah thaharah dapat mengantarkan manusia meraih kemuliaan dan keagunan, sebab banyak yang senang untuk bergaul dengannya.
4. Menjaga Kesehatan
Kebersihan termasuk sebab utama yang menjaga manusia agar terhindar dari penyakit, sebab kebanyakan penyakit berasal dari sesuatu yang kotor. Maka dari itu, dengan berthaharah yang membersihkan anggota badan dapat membuat badan terjaga dari penyakit.
Itulah tujuan dan hikmah yang muslim akan dapat jika melaksanakan thaharah dan mengedepankan kebersihan dalam kehidupan sehari-hari.
(lus/lus)












































Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Rieke Diah Pitaloka Geram, Teriak ke Purbaya Gegara Ponpes Ditagih PBB
Pemerintah RI Legalkan Umrah Mandiri, Pengusaha Travel Umrah Syok