Rasulullah SAW terlahir sebagai anak yatim. Ayah Nabi Muhammad SAW yang bernama Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dunia saat sang rasul masih dalam kandungan ibunya.
Ayah Nabi Muhammad SAW bukan berasal dari kalangan nabi. Ibnu Katsir mengatakan dalam Kitab Qishashul Anbiya', ia adalah seorang pedagang muda asal Makkah. Ia memiliki saudara laki-laki bernama Abu Thalib yang kelak merawat Nabi Muhammad SAW.
Disebutkan dalam Sirah Nabawiyah Ibnu Hisyam yang diterjemahkan oleh Fadhli Bahri, ayah Nabi Muhammad SAW adalah putra dari pasangan Abdul Muthalib bin Hasyim dan Fathimah binti Amr.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Moenawar Chalil mengatakan dalam Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad Volume 1, Abdul Muthalib adalah orang yang berpengaruh besar di kalangan bangsa Quraisy. Sebab, dialah orang tertua yang menjadi tempat kembalinya segala urusan yang terjadi di kalangan mereka dan kepala bagi seluruh Kota Makkah.
Meninggalnya Ayah Nabi Muhammad SAW
Menurut buku Sejarah Terlengkap Nabi Muhammad SAW karya Abdurrahman bin Abdul Karim, ayah Nabi Muhammad SAW meninggal di perjalanan kafilah antara Makkah dan Madinah. Ia disebut jatuh sakit saat dalam perjalanan itu.
Dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad: Dalam Sorotan Al-Qur'an dan Hadits-hadits Shahih (Edisi Baru) oleh M Quraish Shihab, disebutkan usia ayah Nabi Muhammad ketika wafat. "Dia wafat dalam usia yang sangat muda, delapan belas tahun menurut riwayat populer. Ada juga riwayat yang menyatakan dalam usia dua puluh lima atau tiga puluh tahun."
Meski meninggal di usia muda, ayah Nabi Muhammad SAW adalah sosok penting di balik sejarah kehidupan Rasulullah SAW.
"Karena dari benihnyalah, lahir seorang manusia paling mulia dalam sejarah umat manusia. Lahir di kota Mekkah, riwayat Abdullah bin Abdul Muthalib secara keseluruhan adalah juga sejarah Abdul Muthalib, ayahandanya," jelas Abdurrahman bin Abdul Karim.
Ada pendapat yang menyebut Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal ketika usia kandungan Nabi Muhammad SAW masih tiga bulan. Sumber lain menyebutnya enam bulan. Demikian seperti dikatakan dalam buku Jejak Intelektual Pendidikan Islam karya Zaitur Rahem dan buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi karya Eka Satria P dan Arif Hidayah.
Beberapa bulan setelah Abdullah bin Abdul Muthalib meninggal dunia, tepatnya pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, Rasulullah SAW lahir. Ia disebut lahir pada hari Senin.
Menurut Sirah Nabawiyah yang ditulis oleh Ibnu Hisyam, pada saat itu, sang kakek, Abdul Muthalib, datang menjenguk kelahiran cucunya dan membawanya masuk ke Ka'bah. Hal tersebut dilakukan untuk berdoa sekaligus sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah atas kelahiran sang cucu.
Dalam masa kecilnya, Rasulullah SAW melewati perjalanan yang sulit. Sebab, sang ibu juga meninggal dunia dalam perjalanan sepulang dari ziarah ke makam Abdullah. Ketika itu nabi masih berusia 6 tahun.
Rasulullah SAW kemudian diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, selama 2 tahun. Kemudian, ketika kakeknya meninggal, ia diasuh oleh pamannya, Abu Thalib.
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Merapat! Lowongan di BP Haji Bisa untuk Nonmuslim