Tafsir Surah Ar Ra'd Ayat 31: Keagungan Al-Qur'an Tiada Tandingannya

Tafsir Surah Ar Ra'd Ayat 31: Keagungan Al-Qur'an Tiada Tandingannya

Kristina - detikHikmah
Minggu, 11 Des 2022 08:30 WIB
Al-Quran yang menjadi pedoman hidup umat Islam.
Ilustrasi tafsir surah Ar Ra'd ayat 31 tentang keagungan Al-Qur'an yang tiada tandingannya. Foto: Getty Images/iStockphoto/mgstudyo
Jakarta -

Al-Qur'an adalah mukjizat terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai pedoman bagi umat manusia. Keagungan firman Allah SWT ini dijelaskan melalui surah Ar Ra'd ayat 31.

Surah Ar Ra'd adalah surah ke-13 dalam urutan mushaf Al-Qur'an yang terdiri dari 43 ayat. Imam Jalaluddin as-Suyuthi mengatakan dalam Lubabun Nuqul fi Asbabin Nuzul, surah Ar Ra'd termasuk surah Makkiyah. Hal ini mengacu pada riwayat al-Hasan, Ikrimah, Atha, dan Jabir RA.

Disebutkan dalam Tafsir al-Azhar, nama surah Ar Ra'd (Guruh) diambil dari ayat 13 yang menerangkan bahwa petir, yakni kilat yang dalam sekejap mata diiringi oleh geledek yang mulanya mengeluarkan api kemudian diiringi oleh bunyi yang keras, merupakan bentuk tasbih kepada Allah SWT.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dijelaskan lebih lanjut, surah Ar Ra'd berisi penyadaran diri manusia kepada tauhid dengan melihat kekuasaan Allah SWT pada alam, mengajak manusia berpikir tentang kebesaran-Nya, dan tentang kepastian datangnya hari kiamat. Selain itu, Allah SWT juga menjelaskan keagungan Al-Qur'an dalam ayat 31.

Bacaan Surah Ar Rad Ayat 31

وَلَوْ اَنَّ قُرْاٰنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ اَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْاَرْضُ اَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتٰىۗ بَلْ لِّلّٰهِ الْاَمْرُ جَمِيْعًاۗ اَفَلَمْ يَا۟يْـَٔسِ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْ لَّوْ يَشَاۤءُ اللّٰهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيْعًاۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا تُصِيْبُهُمْ بِمَا صَنَعُوْا قَارِعَةٌ اَوْ تَحُلُّ قَرِيْبًا مِّنْ دَارِهِمْ حَتّٰى يَأْتِيَ وَعْدُ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ ࣖ ٣١

ADVERTISEMENT

Walau anna qur`ānan suyyirat bihil-jibālu au quṭṭi'at bihil-arḍu au kullima bihil-mautā, bal lillāhil-amru jamī'ā, a fa lam yai`asillażīna āmanū al lau yasyā`ullāhu laḥadan-nāsa jamī'ā, wa lā yazālullażīna kafarụ tuṣībuhum bimā ṣana'ụ qāri'atun au taḥullu qarībam min dārihim ḥattā ya`tiya wa'dullāh, innallāha lā yukhliful-mī'ād

Artinya: "Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan, bumi dibelah, atau orang mati dapat diajak bicara, (itulah Al-Qur'an). Sebenarnya segala urusan itu milik Allah. Tidakkah orang-orang yang beriman mengetahui bahwa sekiranya Allah menghendaki, tentu Allah telah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Orang-orang yang kufur senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi di dekat tempat kediaman mereka, sampai datang janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji." (QS Ar Ra'd: 31)

Tafsir Surah Ar Ra'd Ayat 31

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, melalui surah Ar Ra'd ayat 31, Allah SWT memuji Al-Qur'an yang diturunkan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyebutkan keutamaannya di atas semua kitab terdahulu.

Pada firman-Nya, "Sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengannya gunung-gunung dapat digeserkan", mengandung pengertian bahwa hanya Al-Qur'an yang pantas menyandang sifat yang dengannya ibarat bisa memindahkan gunung dari tempatnya atau membelah dan memisah bumi, atau membuat orang yang sudah meninggal dapat berbicara dalam kuburnya.

Imam Ibnu Katsir turut membuat perumpamaan tentang keagungan Al-Qur'an ini ibarat jika seluruh manusia dan jin bersatu, mereka tidak ada yang mampu membuat satu surah saja yang menyamai surah Al-Qur'an.

Dijelaskan lebih lanjut, meskipun Allah SWT telah menjelaskan begitu agung dan mulianya kedudukan Al-Qur'an, akan tetapi orang-orang musyrik tetap kafir dan ingkar kepada Al-Qur'an. Ibnu Katsir menerangkan, meski demikian, segala urusan akan kembali kepada Allah SWT dan tidak ada seorang pun yang dapat memberi petunjuk kepada mereka, kecuali Allah SWT.

"Karena sesungguhnya tiada suatu hujah pun, tiada pula suatu mukjizat pun yang lebih utama dan lebih fasih serta lebih besar pengaruhnya terhadap jiwa selain dari Al-Qur'an. Seandainya Allah menurunkannya kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah," jelas Ibnu Katsir.

Perihal kembalinya segala urusan hanya kepada Allah SWT sebagaimana terdapat dalam surah Ar Ra'd ayat 31 ini turut dikatakan oleh Ibnu Abbas. Ia menyebut, tidak ada satu pun urusan yang terjadi tanpa kehendak Allah SWT. Demikian menurut riwayat Ibnu Ishaq dari Ibnu Abbas. Ibnu Jarir juga meriwayatkan hal serupa.




(kri/lus)

Hide Ads