Niat Wudhu dan Doa Sesudah Wudhu Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Niat Wudhu dan Doa Sesudah Wudhu Lengkap Arab, Latin dan Artinya

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Senin, 14 Nov 2022 06:00 WIB
Istanbul, Turkey - April 07, 2012: Man performing ablution. Ablution is a ritual act, where the person washes himself/herself in order to get ready for the prayer. Image taken during midday at the fountains next to Sultanahmet Mosque in Istanbul.
Bacaan niat wudhu. Foto: iStock
Jakarta -

Sebelum mengetahui tentang niat wudhu dan artinya, sebaiknya terlebih dulu kita ketahui apa arti dari wudhu. Sutomo Abu Nashr, Lc dalam bukunya Fiqih Wudhu Versi Madzhab menuliskan, secara bahasa kata wudhu dalam bahasa Arab berasal dari kata al-wadha'ah. Kata ini memiliki makna an-Nadhzafah yaitu kebersihan.

Imam an-Nawawi mengatakan dalam kitab al-Majmu' Syarh al-Muhadzdzab:

"Adapun kata Wudhu berasal dari wadh'ah yang maknanya kebersihan."

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dan wudhu secara istilah syar'i menurut Imam Asy Syirbi dalam kitab Mughnil Muhtaj Ilaa Ma'rifati Ma'aani Alfadzi al-Minhaj mengatakan:

"Adapun wudhu menurut istilah syar'i adalah aktifitas khusus yang diawali dengan niat. Atau aktifitas menggunakan air pada anggota badan khusus yang diawali dengan niat."

ADVERTISEMENT

Allah SWT berfirman dalam surat Al Maidah ayat 6:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قُمْتُمْ إِلَى ٱلصَّلَوٰةِ فَٱغْسِلُوا۟ وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى ٱلْمَرَافِقِ وَٱمْسَحُوا۟ بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى ٱلْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟ صَعِيدًا طَيِّبًا فَٱمْسَحُوا۟ بِوُجُوهِكُمْ وَأَيْدِيكُم مِّنْهُ ۚ مَا يُرِيدُ ٱللَّهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُم مِّنْ حَرَجٍ وَلَٰكِن يُرِيدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهُۥ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qumtum ilaṣ-ṣalāti fagsilụ wujụhakum wa aidiyakum ilal-marāfiqi wamsaḥụ biru`ụsikum wa arjulakum ilal-ka'baīn, wa ing kuntum junuban faṭṭahharụ, wa ing kuntum marḍā au 'alā safarin au jā`a aḥadum mingkum minal-gā`iṭi au lāmastumun-nisā`a fa lam tajidụ mā`an fa tayammamụ ṣa'īdan ṭayyiban famsaḥụ biwujụhikum wa aidīkum min-h, mā yurīdullāhu liyaj'ala 'alaikum min ḥarajiw wa lākiy yurīdu liyuṭahhirakum wa liyutimma ni'matahụ 'alaikum la'allakum tasykurụn

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al Maidah: 6)

Adapun dalil yang berasal dari As-Sunnah adalah hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda:

لاَ تُقْبَلُ صَلاَةُ أَحَدِكُمْ إِذَا أَحْدَثَ حَتَّى يَتَوَضَّأَ

Artinya: "Shalat salah seorang kalian tidak akan diterima jika kalian berhadats (tidak berwudhu) sampai kalian wudhu (terlebih dahulu)." (HR. Syaikhani, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Menurut KH. Muhammad Habibillah dalam bukunya Panduan Terlengkap Ibadah Muslim Sehari-hari disebut niat wudhu dapat dibaca bersamaan dengan membasuh muka. Berikut bacaan niat wudhu:

Bacaan Niat Wudhu

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitul whuduua liraf'il hadatsil asghari fardal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta'ala"

Abdul Qadir Ar-Rahbawi dalam bukunya Tentang Thaharah: Hukum Air dan Wudhu dijelaskan fardhu-fardhu wudhu:

Fardhu Wudhu

1. Niat

Dalam wudhu niat berada di dalam hati dan dilakukan pada pertama kali membasuh wajah. Ulama Hanabilah berkata bahwa niat adalah syarat wudhu dan niat tetap sah walaupun telah didahului perbuatannya. Pendapat ini berdasarkan riwayat dari Umar bin Khaththab dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Sesungguhnya setiap perbuatan harus disertai niat dan balasan bagi setiap orang (yang beramal) tergantung pada niatnya." (HR. Jama'ah).

2. Membasuh Wajah
Mengalirkan air pada wajah disebut mengalirkan. Membasuh seluruh muka mulai dari tumbuhnya rambut hingga bagian bawah dagu dan dari telinga kanan sampai telinga kiri.

3. Membasuh Kedua Tangan
Membasuh kedua tangan sampai siku. Siku adalah sendi yang memisahkan antara lengan atas dengan lengan bawah. Dalam hal ini kedua siku termasuk bagian yang wajib dibasuh berdasarkan nash Al-Qur'an dan hadits dari Jabir, dia berkata:

"Rasulullah SAW (ketika berwudhu) mengalirkan air pada kedua siku beliau." (HR. Thabarani).

4. Mengusap Sebagian Rambut Kepala

5. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki

6. Tertib
Wudhu harus tertib, artinya harus urut mulai dari niat wudhu yang benar sesuai dengan urut-urutnya. Wudhu yang dilakukan tidak dengan tertib akan menyebabkan batalnya wudhu.

Syarat-syarat berwudhu juga dijelaskan dalam buku Ibnu Abdullah dalam buku Fiqih Thaharah. Syarat-syarat wudhu adalah hal-hal yang harus dipenuhi sebelum pelaksanaan wudhu. Jika salah satu persyaratan itu tidak terpenuhi, maka wudhu dianggap tidak sah.

Syarat-syarat wudhu

1. Islam
Orang yang tidak Islam melaksanakan wudhu, maka wudhunya dianggap tidak sah.

2. Tamyiz
Anak yang sudah dianggap besar, dapat membedakan antara yang baik dan yang buruk. Wudhunya anak kecil yang belum tamyiz dianggap tidak sah.

3. Tidak Berhadas Besar
Hadats besar mewajibkan seseorang melakukan mandi jinabah. Hadats besar tidak bisa disucikan dengan cara berwudhu.

4. Menggunakan Air Suci yang Mensucikan
Tidak sah dan dianggap batal wudhu dengan menggunakan air musta'mal atau mutanajjis, sebab wudhu yang demikian tidak memenuhi persyaratan kesucian air.

5. Tidak Ada Sesuatu yang Menghalangi Air
Tidak ada sesuatu yang menghalangi air sampai ke anggota wudhu, misalnya getah, cat dan sejenisnya.

6. Mengetahui Mana yang Wajib dan Sunnah
Disyaratkan pula bagi seseorang yang akan melaksanakan wudhu mengetahui perbedaan mana amaliyah yang termasuk fardhu dan mana yang sunnah dalam wudhu. Persyaratan ini dimaksudkan agar seseorang tahu mana yang semestinya dilakukan dan mana yang boleh ditinggalkan. Kurangnya pengetahuan tentang mana yang wajib dan mana yang tidak, boleh jadi akan membatalkan wudhu sebab kekeliruan melakukan amaliyah wudhu ini.

Doa Setelah Wudhu

Setelah berwudhu muslim disunnahkan untuk membaca doa setelah wudhu. Berikut bacaannya:

اَشْهَدُ اَنْ لَااِلٰهَ اِلَّااللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًاعَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنِىْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِىْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ، وَجْعَلْنِيْ مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِيْنَ


Arab-latin: Asyhadu allaa ilaahah illallaah wahdahuu laa syariika lahuu wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rosuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriina, waj'alnii min 'ibadikash shaalihiin.

Artinya: "Aku bersaksi, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan Utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang bertaubat dan jadikanlah aku orang yang suci dan jadikanlah aku dari golongan hamba-hamba Mu yang shalih."

Itulah niat wudhu dan sesudah wudhu yang bisa kamu baca sebelum melaksanakan sholat.




(lus/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads