Pahala Orang yang Ditinggal Mati Lebih Dulu oleh Anaknya

Pahala Orang yang Ditinggal Mati Lebih Dulu oleh Anaknya

Kristina - detikHikmah
Minggu, 06 Nov 2022 10:30 WIB
Muslim woman praying in cemetery - Rear view
Ilustrasi pahala orang yang ditinggal mati lebih dulu oleh anaknya. Foto: Getty Images/Enes Evren
Jakarta -

Orang yang sabar atas kematian anaknya yang masih kecil akan mendapatkan pahala tersendiri. Rasulullah SAW mengabarkan, orang tersebut akan dijemput anaknya di pintu surga.

Hal ini diterangkan Imam Syamsuddin Al-Qurthubi dalam Kitab At-Tadzkirah. Ia bersandar pada riwayat Muslim dari Abu Hasan yang berkata kepada Abu Hurairah RA.

"Sesungguhnya dua orang anakku telah meninggal dunia. Maka, apa yang bisa Anda ceritakan dari Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, agar hati kami menjadi tenang atas meninggalnya keluarga kami itu?"

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya," jawab Abu Hurairah. "Anak-anak kecil, mereka bagaikan jentik-jentik air dalam surga. Salah seorang dari mereka menjemput bapaknya (atau dia katakan kedua orang tuanya). Maka, anak itu memegang pakaian ayahnya itu (atau tangan ayahnya) sebagaimana aku memegang pakaianmu yang sebagus ini. Anak itu tidak menghentikannya hingga Allah memasukkan dia bersama kedua orang tuanya ke dalam surga." (HR Muslim dan dikatakan shahih).

Sementara itu, Abu Dawud Ath-Thayalisy meriwayatkan dari Syu'bah, dari Mu'awiyah bin Qurrah, dari ayahnya, bahwasannya ada seorang Anshar sering datang bolak-balik kepada Nabi SAW bersama seorang anaknya.

ADVERTISEMENT

Pada suatu hari Rasulullah SAW bertanya kepadanya, "Apakah kamu mencintainya, hai Fulan?"

Orang itu menjawab, "Ya."

"Semoga Allah mencintaimu, sebagaimana kamu mencintainya," kata Nabi SAW. Namun, pada suatu ketika beliau merasa kehilangan orang itu, maka beliau menanyakannya. Kemudian, para sahabat mengabarkan, "Ya Rasulullah, anaknya meninggal."

Mendengar hal itu, Rasulullah SAW bersabda, "Tidakkah kamu rela (ridha) bahwa tidak satu pun pintu yang kamu datangi di antara pintu-pintu surga, melainkan anakmu itu akan datang bergegas membukakannya untukmu?"

Mereka berkata, "Ya Rasulullah, apakah ini bagi dia sendiri, ataukah bagi kami semua?"

Rasulullah SAW menjawab, "Bahkan, untuk kamu semua."

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi mengatakan hadits yang terdapat dalam Musnad Ath-Thayalisy ini shahih. Mu'awiyah adalah tsiqat dan ayahnya, Qurrah bin Ayas, sempat menjadi sahabat Nabi.

Hadits tersebut turut diriwayatkan oleh Abu Umar dalam At-Tahmid dan ia mengatakan hadits ini hasan tsabit dan shahih.

Selain itu, ada hadits lain yang menyebut bahwa seorang ibu yang meninggal saat melahirkan kelak pada hari kiamat akan dibawa anaknya menuju surga. Hadits ini dikeluarkan Abu Dawud Ath-Thayalisy dalam Musnad-nya.

Ia meriwayatkan dari Hisyam, dari Qatadah, dari Rasyid, dari Ubadah bin Ash-Shamit, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Para wanita yang (mati pada saat) melahirkan, pada hari kiamat akan ditarik anaknya dengan tali pusarnya menuju ke surga."

Imam Syamsuddin Al-Qurthubi menjelaskan, menurut pendapat mayoritas ulama, hadits tersebut menunjukkan bahwa anak-anak kecil kaum mukmin akan masuk surga. Sebagaimana firman Allah SWT,

وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِاِيْمَانٍ اَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan anak cucunya mengikuti mereka dalam keimanan, Kami akan mengumpulkan anak cucunya itu dengan mereka (di dalam surga)." (QS Ath Thur: 21)

Dalam Shahih Al-Bukhari ada sebuah riwayat yang turut menjelaskan pahala orang yang ditinggal mati lebih dulu oleh anaknya yang belum baligh.

Dari Abu Hurairah RA yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa ditinggal mati tiga orang anaknya yang belum baligh, maka anak-anak itu akan menjadi penghalang baginya dari neraka dan akan memasukkan dia ke surga."

Wallahu a'lam.




(kri/erd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads