Bolehkah Berpuasa di Hari Jumat? Ini Penjelasannya

Bolehkah Berpuasa di Hari Jumat? Ini Penjelasannya

Azkia Nurfajrina - detikHikmah
Jumat, 04 Nov 2022 16:00 WIB
10 Jenis Kurma dan Keunikannya, Ada Rasa Mirip Madu hingga Karamel
Ilustrasi kurma sebagai makanan berbuka puasa Foto: iStock
Jakarta -

Jumat merupakan hari yang agung bagi umat Islam. Pada hari Jumat terdapat banyak keutamaan, kemuliaan serta peristiwa penting yang terjadi. Bagi umat muslim, hari Jumat disebut Sayyidul Ayyam yang artinya rajanya hari atau tuannya hari.


Ada satu waktu mustajab di hari Jumat, yang mana bila seorang hamba meminta sesuatu, Allah akan mengabulkannya. Sehingga ditekankan kepada umat Islam untuk memperbanyak amal ibadah serta berdoa kepada Allah.


Selain itu, Allah akan membalas amal kebaikan tersebut dengan berlipat ganda. Sebagaimana hadis Rasulullah yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

تضاعف الحسنات يوم الجمعة


Artinya: "Amal-amal kebaikan itu akan berlipat ganda (pahalanya) pada hari Jumat." (HR Ath-Thabrani)

ADVERTISEMENT


Amal dan ibadah yang dilakukan di hari Jumat menjadi lebih baik dan lebih utama. Oleh karenanya, Rasulullah SAW pun menganjurkan sejumlah amalan khusus untuk hari Jumat.


Melansir buku Panduan Amalan Hari Jumat oleh Mahmud Ahmad Mustafa, beberapa di antaranya; memperbanyak shalawat, membaca Surah Al-Kahfi, Surah Ali Imran, dan sayyidul istighfar.

Larangan Puasa di Hari Jumat


Mengerjakan amal ibadah di hari Jumat lebih utama dan mendapat lebih banyak pahala. Tetapi ada satu ibadah yang tidak diperkenankan oleh Rasulullah SAW untuk dilaksanakan pada hari Jumat, yaitu puasa.


Dikutip dari buku Taudhihul Adillah 5 oleh KH. M. Syafi'i Hadzami, melakukan puasa di hari Jumat hukumnya makruh. Namun, hukumnya menjadi mubah atau diperbolehkan apabila diikuti oleh puasa di hari sebelumnya (Kamis) atau hari setelahnya (Sabtu). https://www.detik.com/tag/makruh .


Kemakruhan puasa khusus di hari Jumat disebabkan syariat menetapkan bahwa hari Jumat adalah hari Id. Sesuai sabda Rasul yang diriwayatkan dari Abu Hurairah:


يومَ الجمعةِ يومُ عيدٍ فلا تجعلوا يومَ صيامِكُم إلَّا أن تصوموا قبلَهُ أو بعدَهُ


Artinya: "Hari Jumat itu adalah hari Id, maka janganlah kamu jadikan Id kamu itu sebagai hari puasamu, kecuali kamu puasa sebelum atau sesudahnya." (HR Ahmad)


Diriwayatkan juga dari istri Rasulullah, Juwairiah, bahwa beliau berkata:


أنَّ النبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ، دَخَلَ عَلَيْهَا في يَوم الجُمُعَةِ وهي صَائِمَةٌ، فَقالَ: أصُمْتِ أمْسِ؟، قالَتْ: لَا، قالَ: تُرِيدِينَ أنْ تَصُومِي غَدًا؟ قالَتْ: لَا، قالَ: فأفْطِرِي


Artinya: Nabi SAW masuk ke rumahnya di hari Jumat, sedang Juwairiah sedang berpuasa. Maka ia bersabda, "Apakah kemarin engkau berpuasa?" Jawabnya, "Tidak". Ia bersabda, "Apakah esok engkau akan berpuasa ?" Jawabnya, "Tidak". Beliau bersabda, " Berbukalah engkau." (HR Ahmad, Bukhari, & Abu Dawud)


Larangan pengkhususan puasa di hari Jumat, dijelaskan pula dalam kitab 'Syarah Muslim li an Nawawi', juz ke-VIII halaman 19:


'Telah berkata para ulama, "Dan hikmah (rahasia) yang terkandung dalam mencegah darinya, ialah karena hari Jumat adalah hari berdoa, dzikir dan ibadah, maka mandi berpagi-pagi menuju masjid untuk shalat, mendengarkan khotbah, perbanyak dzikir setelahnya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Jumuah ayat 10 tentang anjuran ibadah di hari Jumat:


فَإِذَا قُضِيَتِ الصَّلَاةُ فَانْتَشِرُوا فِي الْأَرْضِ وَابْتَغُوا مِنْ فَضْلِ اللَّهِ وَاذْكُرُوا اللَّهَ كَثِيرًا لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

Arab-Latin: Fa iżā quḍiyatiṣ-ṣalātu fantasyirụ fil-arḍi wabtagụ min faḍlillāhi ważkurullāha kaṡīral la'allakum tufliḥụn

Artinya: "Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung."

Dikatakan bahwa hikmah dimakruhkannya berpuasa di hari Jumat agar tidak lemah untuk melaksanakan amal ibadah pada hari itu

Wallahualam.




(dvs/dvs)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads