5 Amalan saat Gerhana Bulan 8 November, Tak Cuma Sholat Khusuf

5 Amalan saat Gerhana Bulan 8 November, Tak Cuma Sholat Khusuf

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 02 Nov 2022 14:15 WIB
Ilustrasi Sholat Gerhana Matahari
Ilustrasi sholat gerhana bulan total 8 November 2022. (Ilustrasi dan Infografis: Mindra Purnomo/detikcom)
Jakarta - Fenomena gerhana bulan total dapat disaksikan di kawasan Indonesia pada 8 November 2022 mendatang. Fenomena ini menjadi gerhana bulan total terakhir yang akan terjadi di tahun 2022.

"Hari Selasa, 8 November 2022 mendatang akan ada fenomena Gerhana Bulan Total loh!" tulis akun Twitter Organisasi Riset Penerbangan dan Antariksa (OR PA) Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, dikutip Rabu (2/11/2022).

Salah satu fenomena gerhana dari total empat gerhana yang terjadi sepanjang tahun 2022 ini terjadi dengan durasi total selama 1 jam, 24 menit, dan 58 detik. Sementara durasi umbral (sebagian dan total) berlangsung selama 3 jam 39 menit 50 detik.

Puncak gerhana bulan total 8 November 2022 terjadi pukul 18.00.22 WIB/ 19.00.22 WITA/ 20.00.22 WIT. Pada puncaknya, gerhana bulan total ini bisa disaksikan di Indonesia terkecuali di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Bengkulu.

Tidak hanya mengamalkan sholat gerhana bulan, Rasulullah SAW menganjurkan amalan-amalan yang dapat dilakukan ketika muslim berkesempatan melihat fenomena langit ini. Amalan yang dimaksud seperti memperbanyak zikir, istigfar, takbir, sedekah, amal sholeh lainnya.

5 Amalan saat Gerhana Bulan Total 8 November

1. Sholat Gerhana

Sesuai dengan anjuran Rasulullah SAW, umat muslim disunnahkan mengerjakan sholat gerhana bulan atau khusuf. Terkhusus bagi mereka yang melihat gerhana tersebut.

فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ

Artinya: "Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan sholat." (HR Bukhari).

Berdasarkan hadits di atas, hukum sholat gerhana yang sunnah muakkad berlaku umum bagi pria dan wanita muslim. Dengan catatan, fenomena gerhana yang dijadikan acuan dapat disaksikan langsung oleh mata telanjang bukan melalui hasil hisab.

Dengan kata lain, tidak disyariatkan pengerjaan sholat gerhana bagi sejumlah penduduk di suatu wilayah tertentu. Khususnya bagi wilayah di Indonesia yang tidak dapat menyaksikan fenomena puncak gerhana bulan 8 November 2022.

"Rasulullah SAW mengaitkan perintah dengan sholat, doa, zikir, dan istigfar melalui penglihatan mata secara langsung bukan berdasarkan alat hisab atau perhitungan," bunyi keterangan dari buku Panduan Sholat Rasulullah 2 oleh Imam Abu Wafa.

2. Membaca Doa

Amalan lain yang bisa dikerjakan muslim saat gerhana bulan total 8 November adalah membaca doa. Ada hadits dari Ahmad yang diceritakan dari Abu Musa mengatakan,

"Pernah terjadi gerhana matahari dan bulan, maka bangkitlah Nabi SAW sholat, dan bersabda: Apabila kamu saksikan hal yang serupa itu, maka segeralah kamu kerjakan sholat dan panjatkan doa dan mohon pengampunan-Nya." (HR Bukhari dan Muslim).

3. Perbanyak Zikir dan Istigfar

Zikir adalah upaya mengingat Allah SWT yang kebesarannya ditunjukkan dalam peristiwa gerhana bulan. Selain gerhana, seorang muslim bisa melakukan zikir tiap saat.

Di samping itu, membaca istighfar bisa dilakukan tiap saat termasuk gerhana. Istighfar membantu muslim mengingat Allah SWT, kebesaranNya, dan keinginan mohon ampunan.

4. Bertaubat

Setelah melakukan sholat gerhana bulan, kamu juga bisa memanjatkan doa, berserah diri untuk bertaubat.

Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu'ah Rasail al-Imam menyebutkan beberapa adab menyambut gerhana bulan. Salah satunya adalah anjuran untuk bertaubat.

"Senantiasa memiliki rasa takut, menampakkan rasa haru, segera bertobat, tidak bersikap mudah bosan, segera melaksanakan sholat, berlama-lama dalam sholatnya dan merasakan adanya peringatan," tulis Imam al-Ghazali.

5. Bersedekah

Bersedekah untuk mendapatkan pahala dan ridho dari Allah SWT juga dapat menjadi amalan yang dikerjakan ketika melihat gerhana bulan total 8 November 2022. Diceritakan dari 'Aisyah radhiyallahu 'anha bahwa Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ آيَتَانِ مِنْ آيَاتِ اللَّهِ ، لاَ يَنْخَسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ ، فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا

Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah." (HR Bukhari).


(rah/lus)

Hide Ads