Hanya Allah SWT yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat. Orang-orang yang kufur kepada Allah sungguh akan celaka. Karena kedurhakaannya itu, mereka pasti mengalami kesengsaraan hebat di alam akhirat.
H. Skaib Machmud dalam Mutiara Juz'amma menjelaskan kembali keadaan di hari kiamat dan menggambarkan penderitaan orang-orang yang menentang Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam surat Abasa ayat 33-36 yang dikutip dari Quran Kemenag:
فَاِذَا جَاۤءَتِ الصَّاۤخَّةُ ۖ ٣٣
Maka, apabila datang suara yang memekakkan (dari tiupan sangkakala),
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
يَوْمَ يَفِرُّ الْمَرْءُ مِنْ اَخِيْهِۙ ٣٤
pada hari itu manusia lari dari saudaranya,
وَاُمِّهٖ وَاَبِيْهِۙ ٣٥
(dari) ibu dan bapaknya,
وَصَاحِبَتِهٖ وَبَنِيْهِۗ ٣٦
serta (dari) istri dan anak-anaknya.
Empat ayat di atas menjelaskan tentang suasana di hari kiamat, ketika terdengar suara keras yang memekakkan telinga. Itulah suara sangkakala, terompet raksasa yang ditiup Malaikat Israfil. Sangkakala ditiup dua kali.
Syaikh Mahmud Al-Mishri dalam Tamasya ke Negeri Akhirat menjelaskan bentuk dari sangkakala tersebut. Rasulullah SAW pernah ditanya dan beliau menjawab:
"Sangkakala itu berbentuk tanduk yang ditiup padanya." (HR Ahmad, Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
Al-Qur'an menjelaskan tentang peniupan sangkakala memiliki beberapa malaikat pembantu. Dalam satu riwayat disebutkan, "Setiap pagi hari, ada dua malaikat yang diberi tugas membawa sangkakala, menunggu waktu mereka meniup sangkakala." (Riwayat dan takhrijnya dalam Fath al Bari Syarh Shahih al-Bukhari, jilid 11 hal 368).
Penjelasan tentang peniupan sangkakala dalam beberapa ayat dijelaskan pada surat Al-An'am, Al-Mu'minun, Al Naml dan Al Zumar. Dalam buku tersebut sebagian besar ulama sepakat bahwa peniupan sangkakala terjadi dua kali yaitu:
- Kali pertama adalah tiupan as-sha'iq, yaitu tiupan yang mematikan.
- Kali kedua adalah tiupan al-ba'ts, yaitu tiupan membangkitkan orang yang telah mati.
Dalam Mutiara Juz'amma juga digambarkan tiupan pertama yang menandai awalnya kiamat akan terjadi keguncangan dan kegemparan yang amat dahsyat. Alam semesta bagaikan dikocok-kocok, binatang-binatang matahari terlempar-lempar, bertabrakan dan saling menghancurkan.
Bumi pun berguncang-guncang dan gunung-gunung tercabut dari tanah lalu berbenturan tak menentu. Air laut juga menggelegak dahsyat. Manusia pun beterbangan ke sana kemari bagaikan anai-anai terhambur.
Kemudian semua mati, alam menjadi sunyi tanpa bunyi sama sekali. Maka pada saat yang ditetapkan Allah, Israfil meniup sangkakala untuk kedua kalinya. Dan terjadilah suasana yang digambarkan pada ayat tadi. Semua orang hidup kembali baik yang dulunya beriman ataupun kafir.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan