Semua yang hidup akan mati pada akhirnya. Ustaz Manshur El-Mubarok dalam Panduan Praktis agar Selamat di Alam Kubur menyebutkan semua makhluk hidup, baik hewan, tumbuhan maupun manusia akan mati. Tak jarang orang akan mengalihkan pembicaraan ketika diajak berdiskusi tentang kematian.
Allah SWT berfirman dalam surat Al Jum'ah ayat 8 yang berbunyi:
قُلْ إِنَّ ٱلْمَوْتَ ٱلَّذِى تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُۥ مُلَٰقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab-Latin: Qul innal-mautallażī tafirrụna min-hu fa innahụ mulāqīkum ṡumma turaddụna ilā 'ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta'malụn
Artinya: Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".
Keadaan Manusia di Alam Kubur
Ada yang disebut dengan batas antara alam dunia dengan akhirat yaitu alam barzakh. Mengutip dalam laman detikEdu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Nurul Irfan berpendapat, pada tahapan ini manusia dapat melihat keadaan alam di dunia dan akhirat.
"Dia (alam barzakh) sebagai sekat, mereka ahli kubur atau ahli barzakh bisa melihat dunia dan bisa melihat akhirat. Mereka berada di satu tempat yang namanya barzakh bisa melihat dunia dan akhirat,'' kata KH Nurul Irfan yang dikutip dari situs MUI.
Di alam barzakh, manusia yang sudah meninggal akan bertemu dengan Malaikat Munkar dan Nakir. Mereka akan menemui, bertanya dan diperiksa seluruh amal perbuatan manusia di dunia. Adapun hadits yang menjelaskan tentang hal ini diriwayatkan oleh Tirmidzi dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا قُبِرَ الْمَيِّتُ أَوْ قَالَ أَحَدُكُمْ أَتَاهُ مَلَكَانِ أَسْوَدَانِ أَزْرَقَانِ يُقَالُ لأَحَدِهِمَا الْمُنْكَرُ وَالآخَرُ النَّكِيرُ ، فَيَقُولَانِ : مَا كُنْتَ تَقُولُ فِي هَذَا الرَّجُلِ ؟ فَيَقُولُ مَا كَانَ يَقُولُ
Artinya: "Apabila mayat atau salah seorang dari kalian sudah dikuburkan, ia akan didatangi dua malaikat hitam dan biru, salah satunya Munkar dan yang lain Nakir, keduanya berkata: Apa pendapatmu tentang orang ini (Nabi Muhammad)? Maka ia menjawab sebagaimana ketika di dunia..." (HR Tirmidzi).
Dalam buku 7 Malam Pertama di Alam Kubur oleh Jamal Ma'mur Asmani, bagi orang beriman dan beramal shalih, malaikat akan datang dengan muka yang bersinar, berseri-seri sehingga ruh orang tersebut tidak takut. Akan tetapi bagi orang yang sering berbuat maksiat dan dosa malaikat datang secara menyeramkan.
Baca juga: Mengapa Kita Harus Mengimani Malaikat Allah? |
Kehidupan alam barzakh juga digambarkan seperti keadaan tidur antara dua orang. Orang pertama dapat tidur dengan nyenyak sepanjang malam dan terbangun menjelang fajar untuk sholat tahajud, selanjutnya sholat subuh. Sedangkan orang kedua karena mempunyai banyak masalah, alhasil tidurnya tidak nyenyak.
Hal ini juga tergambar dalam surat Gafir ayat 46 yang berbunyi:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا ۖ وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ
Artinya: "Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang, dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras".
M. Quraish Shihab dalam Kematian Adalah Nikmat (Edisi Baru) juga mengisyaratkan bahwa setiap hari manusia mengalami apa yang serupa dengan kematian yaitu tidur. Al-Quran mempersamakan mati dengan tidur yang dijelaskan dalam surat Az-Zumar ayat 42:
ٱللَّهُ يَتَوَفَّى ٱلْأَنفُسَ حِينَ مَوْتِهَا وَٱلَّتِى لَمْ تَمُتْ فِى مَنَامِهَا ۖ فَيُمْسِكُ ٱلَّتِى قَضَىٰ عَلَيْهَا ٱلْمَوْتَ وَيُرْسِلُ ٱلْأُخْرَىٰٓ إِلَىٰٓ أَجَلٍ مُّسَمًّى ۚ إِنَّ فِى ذَٰلِكَ لَءَايَٰتٍ لِّقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Artinya: "Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir."
Sehingga kematian itu sebenarnya sangat dekat dengan manusia. Kapanpun Allah SWT menghendaki, apakah pada saat tidur atau ketika dalam perjalanan kapan saja kita bisa meninggal. Untuk itu alangkah baiknya jika kita selalu mentaati perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
(lus/erd)
Komentar Terbanyak
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah