Pada Juni 2022 terjadi Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Rektor IAIN Takengon Zulkarnain dengan Kepala Puslitbang LKKMO Prof. Arskal Salim. Perjanjian ini berisi proses penerjemahan Al-Quran dalam bahasa Gayo.
Melalui perjanjian ini, dibentuklah tim yang bekerja untuk menyusun Al-Quran dengan terjemahan bahasa Gayo. Kini terjemahan Al-Quran bahasa Gayo telah rampung disusun.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) (30/10/2022) hasil penerjemahan Al-Quran dalam Bahasa Gayo ini telah melalui proses pembahasan bersama yang digelar dalam pertemuan di Takengon, Aceh pada 13-15 Oktober 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Segelintir tokoh agama dan tokoh budaya turut hadir, seperti dari Kabupaten Aceh Tengah,Kabupaten Bener Meriah dan Kabupaten Gayo Lues. Turut hadir pula sejumlah peserta dari Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO).
Acara pembukaan dihadiri juga, Bupati Aceh Tengah Shabela Abubakar, Pj bupati Bener Meriah Haili Yoga, dan sejumlah SKPD Aceh Tengah, termasuk Kepala Kankemenag Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo.
"Alhamdulillah semua tahapan yang disepakati berhasil dikerjakan. Kegiatan ini merupakan tahap akhir untuk proses penerjemahan. Insya Allah setelah dikaji bersama, Tim akan melakukan pengecekan ulang hingga akhir Oktober," terang Zulkarnain di Takengon.
Pembangunan Pusat Studi Al-Quran di IAIN Takengon
Dengan adanya terjemaahan Al-Quran berbahasa Gayo, Zulkarnain berharap nantinya akan ada pembanguan pusat studi Al-Quran. Pusat studi ini meliputi Monumen Penerjemahan Al-Qur'an dan Pusat Studi Al-Qur'an di IAIN Takengon.
Selain sebagai tempat memberikan pelayanan dan konsultasi terjemahan Al-Qur'an berbahasa Gayo, pusat studi itu bisa menjadi tempat pengkajian Al-Qur'an secara luas.
"Ini sekaligus menjadi bagian upaya kontekstualisasi pesan Al-Qur'an, penguatan budaya Islami, dan budaya Pancasila," ujarnya.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Puslitbang LKKMO, Arskal Salim. Ia mengapresiasi langkah dan sistem kerja tim Terjemah Al-Qur'an Bahasa Takengon. Tim yang bekerja menerjemahkan Al-Quran ini selalu melaporkan perkembangan secara bertahap.
Arskal juga mendukung keinginan IAIN Takengon untuk membangun pusat pengkajian Al-Qur'an. "Saya titip juga salah satu kegiatan nanti ada pelatihan seni kaligrafi bagi para generasi muda kita," pesannya.
Terjemahan Al-Quran dalam bahasa Gayo Diserahkan Kepada Menag
Tim Penerjemah Al-Qur'an dalam Bahasa Gayo telah menyerahkan hasil kerjanya kepada Rektor IAIN Takengon Dr. Zulkarnain, MA. Tim penerjemah ini beranggotakan Dr. Hamdan, MA; Dr. Ramadhan, MA; Dr. Ihsan Harun, MA; Mahadir, MA; Mahdi Wahyuni Salam, M.Ed; Basaruddin, BA; Syafruddin Hamid, S.Km.
Rektor IAIN Takengon dan Kepala Puslitbang sepakat untuk segera melaporkan dan menyerahkan hasil terjemahan Al-Quran dalam bahasa Gayo tersebut kepada Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
"Kita akan buat dalam bentuk Dummy Al-Qur'an Terjemah Bahasa Gayo dan sama-sama kita minta waktu untuk bisa bertemu Bapak Menteri. Semoga di awal bulan November nanti dapat terlaksana," lanjutnya.
Proses Pencetakan Massal Terjemah Al-Quran Bahasa Gayo
Tim penerjemah telah selesai merampungkan hasil terjemahan Al-Quran berbahasa Gayo. Totalnya ada 699 halaman dalam bentuk dummy.
Nantinya untuk ayat-ayat Al-Quran akan diisi oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Quran, Balitbang-Diklat Kemenag.
"Tahapan berikutnya adalah validasi oleh tim validator yang dibentuk Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi (LKKMO). Proses validasi hasil terjemahan rencana akan dilakukan pada 2023," jelasnya.
"Selesai divalidasi, baru masuk proses pencetakan dalam jumlah terbatas," sambungnya.
Untuk desain cover Al-Quran dengan terjemahan bahasa Gayo ini nantinya akan dibuat dengan sistem sayembara yang melibatkan mahasiswa. Mahasiswa IAIN Takengon dapat membuat desain cover sesuai kreativitas masing-masing.
Nantinya untuk pembuat desain yang terpilih akan mendapat hadiah berupa gratis uang kuliah selama tiga semester.
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Di Masjid Al Aqsa, Menteri Garis Keras Israel Serukan Ambil Alih Gaza
Menteri Israel Pimpin Ibadah Yahudi di Halaman Masjid Al Aqsa