Dalam Islam diketahui bahwa pandangan mata bisa menyebabkan seseorang jatuh sakit, yang mana terkena penyakit ain. Penyakit ini dapat mengenai anak-anak hingga orang dewasa.
Dikutip dari NU online, 'ain diartikan oleh para ulama dengan:
والعين نظر باستحسان مشوب بحسد من خبيث الطبع يحصل للمنظور منه ضرر
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Ain adalah pandangan kagum atau takjub disertai dengan rasa iri dengki dari seseorang yang memiliki tabiat buruk yang mengakibatkan adanya bahaya pada orang yang dilihatnya."
Dalam Majalah Kesehatan Muslim, dr. Raehanul Bahraen menjelaskan bahwa penyakit ain adalah penyakit baik pada badan maupun jiwa yang disebabkan oleh pandangan mata orang yang dengki ataupun takjub. Sehingga dimanfaatkan oleh setan dan bisa menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena.
Penyakit ain bisa disebabkan dari sorot mata takjub yang berasal dari jiwa yang hasad. Pandangan mata ini diliputi kekaguman pada seseorang disertai rasa iri dan dengki dalam hati atas kenikmatan yang dimiliki orang lain.
Rasulullah membenarkan adanya 'ain dalam hadisnya. Dari Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda,
الْعَيْنَ حَقٌّ
Artinya: " 'Ain adalah hak (benar adanya)". (HR Bukhari & Muslim)
Pada Buku Induk Doa dan Dzikir oleh Kasimun disebutkan, bahwa seorang ulama menyatakan ain hanya dapat menimbulkan kerusakan dan mudarat akibat pandangan orang yang mempunyai kekuatan ain berkat kekuasaan Allah.
Dengan kata lain, Allah memang memberlakukan terhadap hukum alam untuk bisa menimbulkan kemudaratan melalui tatapan seseorang terhadap lainnya di saat keduanya berpandangan.
Cara Menyembuhkan Penyakit Ain
Nabi SAW memberitahu cara menyembuhkan ain pada orang yang memiliki sorot mata diliputi hasad. Rasulullah bersabda,
الْعَيْنُ حَقٌّ، ولو كانَ شيءٌ سابَقَ القَدَرَ سَبَقَتْهُ العَيْنُ، وإذا اسْتُغْسِلْتُمْ فاغْسِلُوا
Artinya: " 'Ain adalah hak. Seandainya ada sesuatu yang dapat mendahului takdir, niscaya ain-lah yang dapat mendahuluinya. Apabila kalian diminta untuk mandi, maka mandilah kalian". (HR Muslim)
Dilansir dari Buku Induk Doa dan Dzikir, ulama mengatakan, makna al-istighsal dalam hadis di atas hendaknya dikatakan kepada orang yang memiliki ain untuk mengobati orang yang terkena penyakit karena pandangan matanya, "Mandilah engkau dengan kain yang secara langsung bersentuhan dengan kulit tubuhmu!". Kemudian air bekasnya disiramkan kepada orang yang terkena 'ain-nya.
Dijelaskan dalam riwayat lain dari Aisyah RA, ia bercerita bahwa orang yang mempunyai tatapan mata dengki ('ain) diperintahkan untuk berwudhu. Lalu air sisa wudhunya diberikan kepada orang yang terkena 'ain-nya untuk mandi sebagai penyembuh.
كان يُؤمَرُ العائِنُ فيَتوضَّأُ، ثم يُغسَلُ منه المَعينُ
Artinya: 'Bahwa dahulu orang yang mempunyai 'ain diperintahkan berwudu, lalu air bekas wudhunya itu dimandikan kepada orang yang terkena 'ain-nya'. (HR Abu Dawud)
Pada hadis lain juga dijelaskan bahwa Rasulullah SAW menyuruh seorang pelayan wanita di rumah Ummu Salamah yang terkena penyakit ain untuk dirukiah.
أنَّ النَّبيَّ صَلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ رَأَى في بَيْتِها جارِيَةً في وَجْهِها سَفْعَةٌ، فقالَ: اسْتَرْقُوا لَها؛ فإنَّ بها النَّظْرَةَ
Artinya: Nabi melihat di dalam rumah Ummu Salamah seorang pelayan wanita yang pada wajahnya terdapat roman muka yang berwarna pucat kekuning-kuningan, maka beliau bersabda, "Carikan ruqyah untuknya karena sesungguhnya dia telah terkena penyakit ain". (HR Bukhari & Muslim)
Doa untuk Berlindung dari Penyakit Ain
Buku Induk Doa dan Dzikir menyebutkan sejumlah hadis Nabi yang mengandung doa untuk berlindung dari penyakit ain, diantaranya:
Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah meriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, ia menceritakan bahwa Nabi selalu berta'awwudz dari godaan jin dan 'ain manusia, sehingga turun surah Al-Muawwidzatain yakni Surah Al-Falaq dan Surah An-Nas.
Setelahnya kedua surah diwahyukan, Nabi membiasakan membaca keduanya untuk terhindar dari gangguan jin dan ain manusia.
كانَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليْهِ وسلَّمَ يتعوَّذُ منَ الجانِّ وعينِ الإنسانِ حتَّى نزَلتِ المعوِّذتانِ فلمَّا نزلَتا أخذَ بِهِما وترَكَ ما سواهما
Artinya: "Rasulullah selalu ber-ta'awwudz dari jin dan 'ain manusia hingga turunlah surat Mu'awwidzatain. Setelah kedua surat itu diturunkan, beliau mengambil keduanya dan meninggalkan yang lain". (HR Tirmidzi & Ibnu Majah)
Dan dalam riwayat hadis lain, dari Ibnu Abbas RA, ia berkata:
كانَ النَّبيُّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ يعوِّذُ الحسنَ، والحُسَيْنَ، يقولُ: أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ، قالَ: وَكانَ أبونا إبراهيمُ يعوِّذُ بِها إسماعيلَ، وإسحاقَ أو قالَ: إسماعيلَ، ويعقوبَ
Artinya: 'Nabi SAW acapkali men-ta'widz Hasan dan Husain dengan doa berikut, "Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari 'ain yang mencela". Dan beliau bersabda, "Sesungguhnya ayah kalian berdua dahulu selalu men-ta'widz Ismail dan Ishaq dengan kalimat-kalimat tersebut". (HR Bukhari)
Ada doa memohon perlindungan dari penyakit ain dalam sabda Rasulullah di atas yakni:
أَعوذ بِكَلماتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، من كلِّ شيطانٍ وَهامَّةٍ، ومن كلِّ عينٍ لامَّةٍ
A'udzubikalimatillahit tammati min kulli syaithanin wa hammatin wa min kulli 'ainin liammatin
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari 'ain yang mencela."
Dengan membiasakan diri membaca surah Al-Muawwidzatain dan doa dari Nabi SAW, semoga umat muslim semua bisa terhindar dari gangguan jin dan penyakit ain.
(lus/lus)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi