5 Shalat Rawatib Muakkad dan Bacaan Niatnya Lengkap

5 Shalat Rawatib Muakkad dan Bacaan Niatnya Lengkap

Rahma Harbani - detikHikmah
Rabu, 03 Agu 2022 17:32 WIB
Ilustrasi salat
Ilustrasi. Apa saja yang termasuk shalat rawatib muakkad? (Getty Images/iStockphoto/Fatanfilm)
Jakarta -

Ada 5 kelompok shalat rawatib muakkad yang dianjurkan pengerjaannya oleh Rasulullah SAW. Shalat sunnah tersebut menjadi penyempurna amalan wajib shalat lima waktu.

Lima kelompok shalat rawatib yang dimaksud adalah shalat rawatib sebelum Zuhur, shalat rawatib setelah Zuhur, shalat rawatib setelah Magrib, shalat rawatib setelah Isya, dan shalat rawatib sebelum Subuh. Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنْ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Barangsiapa menjaga dalam mengerjakan shalat sunnah dua belas rakaat, maka Allah akan membangunkan rumah untuknya di surga, yaitu empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat setelah Zuhur, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya dan dua rakaat sebelum Subuh." (HR Tirmidzi).

Shalat sunnah rawatib muakkad adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat lima waktu dengan hukum yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Bahkan, Rasulullah selalu menyempatkan shalat sunnah ini saat sedang berpergian maupun keadaan sakit, seperti yang diriwayatkan dalam salah satu hadits.

ADVERTISEMENT

Menurut ulama besar Imam Hanafiyah, sunnah muakkad sendiri semakna dengan wajib. Hanya saja, tingkatannya sedikit di bawah fardhu (wajib), yaitu sesuatu yang ditetapkan dalil namun masih memiliki kesamaan.

Pada dasarnya tata cara shalat sunnah rawatib sama dengan melaksanakan shalat fardhu lima waktu. Perbedaan keduanya hanya terletak pada bacaan niat.

5 Shalat Rawatib Muakkad dan Bacaan Niatnya Lengkap

1. Niat shalat rawatib sebelum Subuh

اُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli sunnatash subhi rok'ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

2. Niat shalat rawatib sebelum Zuhur

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatadh shuhri rok'ataini qobliyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

3. Niat shalat rawatib sesudah Zuhur

اُصَلِّى سُنَّةً الظُّهْرِرَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Ushalli sunnatadh dhuhri rok'ataini ba'diyah mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sesudah Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

4. Niat shalat rawatib sesudah Maghrib

اُصَلِّى سُنَّةً الْمَغْرِبِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholli sunnatal maghribi rok'ataini ba'diyah mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sesudah maghrib dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah."

5. Niat shalat rawatib sesudah Isya

اُصَلِّى سُنَّةً الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Usholi sunnatal isyaa'i rok'ataini ba'diyatta mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sesudah isya dua rakaat, menghadap Kiblat karena Allah.

Mengutip Bahan Ajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti oleh Dini Harwanti, shalat rawatib tidak didahului adzan dan iqomah. Pelaksanaannya diutamakan membaca surah Al Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat kedua.

Dengan mengerjakan shalat rawatib dengan tata cara yang tepat, amalan ini menjanjikan ganjaran berupa rumah di surga bagi yang mengamalkannya. Sebagaimana diterangkan Rasulullah SAW sebagai berikut,

‏ مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يُصَلِّي لِلَّهِ كُلَّ يَوْمٍ ثِنْتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً تَطَوُّعًا غَيْرَ فَرِيضَةٍ إِلاَّ بَنَى اللَّهُ لَهُ بَيْتًا فِي الْجَنَّةِ أَوْ إِلاَّ بُنِيَ لَهُ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ ‏

Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT shalat 12 rakaat (sunnah rawatib) setiap hari, sebelum dan setelah shalat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga." (HR Muslim).




(rah/lus)

Hide Ads