Sepasang suami istri asal Indonesia baru saja menjalani ibadah haji dengan menggunakan kuota haji Amerika Serikat. Mereka membagikan kisah perjalanan hajinya yang tanpa antre.
"Gimana kita bisa berangkat Haji dari AS tanpa antri?" tulis Davira dalam keterangan foto yang diunggah melalui akun instagramnya @davira, Minggu (6/7/2025).
detikHikmah telah mendapat izin untuk mengutip kisah berhaji pasutri ini. Davira dan sang suami, Farid, adalah warga negara Indonesia yang saat ini bermukim di Amerika Serikat. Keduanya tinggal di AS untuk menyelesaikan pendidikan S2 dan saat ini sedang menjalani Academic Training (AT) dan Optional Practical Training (OPT). Keduanya memiliki izin tinggal dengan visa pelajar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Alhamdulillah, di tahun 2025 ini, Allah memberikan kesempatan untuk kami berangkat Haji di umur kami 26 dan 25 tahun- dengan menggunakan kuota Haji Amerika Serikat," tulis Davira membagikan kisahnya.
Berbeda dengan muslim Indonesia yang harus menunggu belasan bahkan puluhan tahun untuk menunaikan ibadah haji, Davira dan Farid tak perlu antre untuk bisa ke Tanah Suci.
Perjalanan Daftar Haji
Mei 2024 pasangan ini memantapkan niat untuk menunaikan ibadah haji dari AS. Kemudian pada Desember 2024, keduanya mendaftarkan akun Nusuk.
Sebagai informasi, seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Amerika Serikat dapat menunaikan ibadah haji dengan beberapa cara. Salah satu caranya adalah melalui jalur resmi dengan mendaftar melalui platform Nusuk, yang merupakan sistem pendaftaran haji online untuk warga muslim di luar negeri yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi.
Kisahnya berlanjut di Januari 2025, pasutri ini mendapat verifikasi untuk akun Nusuknya dan segera melakukan pengisian e-wallet di platform Nusuk. Setelah prosesnya selesai maka calon jemaah haji harus memilih paket ibadah.
Paketnya bervariasi mulai dari paket Luxury, Standard, Economy dan Non Shifting/Shifting. Biayanya pun bervariasi mulai dari SAR 30.000 hingga 90.000, yang jika dikonversi ke rupiah sekitar Rp 130 juta hingga Rp 390 juta.
Perjalanannya tidak semudah itu, karena Davira awalnya tidak mendapatkan kuota haji.
"Meskipun kita bisa pilih paket sesuai keinginan, mendapatkan kuota slot haji dari AS itu sangat kompetitif dan sistemnya pun first-come-first-serve. Di Phase 1, ada 3.500 kuota jemaah untuk AS yang habis dalam 2,5 jam," beber Davira.
Davira dan Farid tidak berhasil mendapatkan kuota haji. "Dan.. kita pun gagal untuk dapat kuota. Kita nggak bisa masuk ke sistem dan kehabisan kuota," tambahnya.
Namun ternyata Pemerintah Arab Saudi mengumumkan tambahan kuota. Dengan kuota tambahan inilah Davira dan sang suami akhirnya terdaftar sebagai jemaah haji.
Davira berpesan, "Selain niat, ikhtiar, finansial, fisik, mental dan spiritual, salah satu doa yang kita rutin panjatkan selama setahun belakangan adalah, 'Ya Allah, mampukan kami untuk berHaji dari AS.' Karena pada akhirnya Allah-lah yang memampukan dan memanggil."
(dvs/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana