Susilo Senang Bisa Naik Haji dari Inggris: Nyaman dan Tak Antre

Kisah WNI Haji dari Luar Negeri

Susilo Senang Bisa Naik Haji dari Inggris: Nyaman dan Tak Antre

Hanif Hawari - detikHikmah
Rabu, 04 Jun 2025 11:00 WIB
Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023.
Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023. (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta -

Bagi sebagian besar umat Islam di Indonesia, berhaji adalah impian yang memerlukan kesabaran ekstra panjang. Daftar tunggu yang bisa mencapai puluhan tahun membuat ibadah haji terasa seperti cita-cita yang sangat jauh.

Namun, bagi Mohamad Susilo, wartawan freelance sekaligus pemandu wisata yang telah menetap di London sejak tahun 2000, cerita berhaji justru berbeda. Ia dan istrinya berangkat haji dari Inggris pada tahun 2023 dengan proses yang cepat, mandiri, dan penuh kenyamanan.

"Dari mendaftar sampai berangkat hanya lima bulan," cerita Susilo saat dihubungi detikHikmah melalui sambungan telepon, Selasa (3/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Susilo mendaftar melalui Nusuk, platform resmi yang disediakan oleh pemerintah Arab Saudi untuk pendaftaran haji secara online, khususnya bagi warga Muslim di luar negeri. Ia harus memilih sendiri paket haji yang tersedia, membayar secara mandiri, dan mengikuti semua proses melalui platform Nusuk.

Tidak seperti di Indonesia yang memiliki sistem haji yang dikelola oleh pemerintah melalui Kementerian Agama. Warga Muslim di Inggris harus mengurus segalanya sendiri.

ADVERTISEMENT

"Pemerintah tidak ikut campur. Semua tanggung jawab personal," ungkap Susilo.

Paket-paket yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Β£6.000 (sekitar Rp 132 juta) hingga Β£20.000 (sekitar Rp 440 juta), tergantung pada fasilitas yang dipilih.

"Saya ambil paket 20 hari. Datang di Jeddah, lanjut ke Makkah, dan pulang dari Madinah," katanya.

Setelah pembayaran dilakukan, jemaah akan diarahkan ke operator lokal yang telah ditunjuk oleh pemerintah Saudi. Operator inilah yang mengatur tiket pesawat, hotel, akomodasi di Mina, hingga kendaraan selama di Tanah Suci.

Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023.Mohamad Susilo, WNI London yang yang pergi haji dari Inggris tahun 2023. (Foto: Dok. Pribadi)

Tanpa Tunggu, Tanpa Ribet

Bagi Susilo, salah satu keuntungan paling menonjol berhaji dari Inggris adalah tidak adanya masa tunggu. "Kuotanya cukup dan peminatnya sekitar 4.000-5.000 orang per tahun. Jadi siapa pun yang memenuhi syarat bisa langsung berangkat," jelasnya.

Kemudahan ini juga dimanfaatkan oleh banyak pelajar Indonesia, khususnya mahasiswa S3 yang sedang studi di Inggris. "Tahun itu ada sekitar seratusan WNI yang berhaji dari Inggris. Tahun ini saya kira juga sama," tambahnya.

Meski tanpa Kementerian Agama, jemaah haji dari Inggris tidak dibiarkan begitu saja. Setelah paket dipilih, setiap kelompok kecil berisi 15-20 orang akan didampingi oleh seorang tour guide profesional yang menjadi contact person selama ibadah haji.

"Dia yang memastikan seluruh kebutuhan dan rukun haji kita terpenuhi. Kalau ada masalah, kita tinggal hubungi dia," ujar Susilo.

Semua sudah dijadwalkan dan difasilitasi. Dari transportasi antar kota, kunjungan ke tempat-tempat bersejarah seperti Gunung Uhud dan Masjid Quba, hingga kenyamanan selama di Mina.

Fasilitas yang Istimewa

Pengalaman berhaji dari Inggris membawa kesan mendalam bagi Susilo. Di Mina, ia menemukan fasilitas yang jauh dari bayangan banyak orang tentang suasana berdesakan atau antre panjang.

"Kami tidak empet-empetan. Dapat kasur lipat, full AC, makanan prasmanan, es krim, minuman dingin, toilet bersih 24 jam. Tidak pernah antre," kenangnya.

Kenyamanan inilah yang membuat Susilo merasa sangat beruntung. "Saya pribadi merasa sangat-sangat bersyukur bisa haji dari Eropa. Fasilitasnya luar biasa bagus," ujarnya.

Meski seluruh proses dilakukan secara mandiri, Susilo menilai pengalaman ini memperkuat kesiapannya secara mental dan spiritual. Tanpa panduan dari negara asal, ia harus aktif mencari informasi dan memastikan semua rukun ibadahnya sah dan sempurna.

"Haji ini betul-betul tanggung jawab pribadi. Tapi justru itu yang membuat kami lebih siap dan terhubung langsung dengan prosesnya," pungkasnya.




(hnh/inf)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads