Pemulangan jemaah haji Indonesia telah dimulai sejak Selasa (11/6/2025) dan akan berlangsung secara bertahap hingga akhir Juli. Keberangkatan dilakukan dari dua bandara utama: Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) di Madinah dan King Abdul Aziz di Jeddah, menuju berbagai embarkasi di Indonesia.
Keterlambatan penerbangan yang dialami jemaah haji Indonesia kembali menjadi sorotan. Ketua Tim Pengawas Haji (Timwas) DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menyampaikan keprihatinannya terhadap keterlambatan penerbangan yang dialami oleh jemaah haji Indonesia saat kepulangannya ke Tanah Air. Masalah ini dilaporkan terjadi pada tahap awal kepulangan jemaah di Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah, khususnya pada penerbangan yang dioperasikan oleh Saudi Arabian Airlines.
"Kita baru memasuki awal fase pemulangan, tapi sudah muncul persoalan. Ada delay dari Saudi Arabian Airlines. Tidak menutup kemungkinan hal serupa akan terjadi juga pada maskapai Garuda," ujar Cucun saat ditemui Wartawan di Sektor 7, Makkah, Kamis (12/6/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cucun menyayangkan kurangnya perhatian terhadap jemaah yang mengalami keterlambatan, di mana sebagian dari mereka harus menunggu hingga enam jam di bandara tanpa pendampingan dari Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Ia menegaskan pentingnya kesiapan dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Daerah Kerja (Daker) Jeddah untuk menghadapi kondisi tak terduga seperti ini.
"Jangan sampai jemaah terlantar tanpa makanan selama berjam-jam. Harus ada skenario darurat yang disiapkan sejak awal oleh Kadaker Jeddah agar situasi serupa bisa segera diatasi," kata Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Selain itu, Cucun juga menekankan pentingnya koordinasi erat antara PPIH bidang transportasi dengan maskapai penerbangan untuk memastikan seluruh proses kepulangan berlangsung lancar dan sesuai jadwal.
"Usahakan tidak ada lagi keterlambatan. Komunikasi antara PPIH dan pihak maskapai harus diperkuat agar jemaah bisa pulang dengan nyaman, aman, dan tepat waktu," tambahnya.
(lus/inf)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza