Presiden Prabowo Subianto minta biaya haji turun lagi, lebih murah dari Malaysia. Ia mengaku belum puas meski sudah ada penurunan Rp 4 juta pada tahun ini.
"Pemerintah kita, khususnya di bawah kepemimpinan saya, akan berusaha sekeras tenaga untuk memberi pelayanan terbaik juga kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji, semurah-murah yang kita mampu," kata Prabowo dalam acara Peresmian Terminal Khusus Haji dan Umrah 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang turut disiarkan dalam YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (4/5/2025) lalu.
"Jadi saya minta Menteri Agama, Kepala Badan Urusan Haji, tentunya dibantu oleh Penasihat Khusus Presiden Bidang Haji, untuk koordinasi sebaik-baiknya duduk bersama dan mencari solusi-solusi untuk mengurangi ongkos haji," lanjutnya.
Prabowo menyatakan efisiensi yang dilakukan pemerintah mampu menurunkan biaya haji. Tahun ini, biaya haji turun Rp 4 juta dari Rp 93,4 juta pada 2024 menjadi Rp 89,4 juta pada 2025. Meski demikian, dia minta biaya haji bisa lebih murah dari Malaysia.
"Tapi 4 juta saya minta dikurangi lagi, saya belum puas. Kita harus yang termurah yang bisa kita capai, harus bisa lebih murah dari Malaysia," tegas Prabowo seraya menanyakan kesanggupan Kepala BP Haji Mohammad Irfan Yusuf dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Lantas, berapa biaya haji di Malaysia? Simak perbandingannya berikut ini.
Biaya Haji Indonesia 2025
Menurut catatan pemberitaan detikcom, pemerintah bersama DPR RI menetapkan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 2025 sebesar Rp 89.410.258 per jemaah. Jumlah ini mencakup seluruh kebutuhan perjalanan haji, seperti tiket pesawat, akomodasi, konsumsi, hingga transportasi selama di Arab Saudi.
Namun, jemaah tidak perlu membayar seluruhnya. Biaya yang ditanggung langsung oleh jemaah, atau yang disebut Biaya Perjalanan Ibadah Haji (Bipih), adalah Rp 55.431.750,78, setara dengan 62 persen dari total BPIH. Sisanya, yaitu 38 persen, ditutup oleh nilai manfaat hasil pengelolaan dana jemaah yang dilakukan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Penurunan biaya sekitar Rp 4 juta dibandingkan pada 2024 ini merupakan hasil dari efisiensi yang dilakukan pemerintah dan DPR dalam berbagai aspek penyelenggaraan, seperti pengadaan akomodasi, transportasi, dan proses keberangkatan jemaah. Kebijakan ini diambil untuk meringankan beban calon jemaah dan menjaga keberlangsungan pembiayaan haji nasional.
Fasilitas dan Layanan Haji Indonesia 2025
Biaya penyelenggaraan haji di Indonesia terbagi ke dalam dua komponen besar, yaitu layanan di Arab Saudi dan layanan dalam negeri.
Umumnya Bipih dialokasikan untuk biaya penerbangan, sebagian biaya akomodasi Makkah, sebagian biaya akomodasi Madinah, dan living cost.
Sementara nilai manfaat dialokasikan untuk biaya penyelenggaraan haji di Arab Saudi dan biaya penyelenggaraan haji dalam negeri.
Berikut daftar fasilitas dan layanan yang diperoleh jemaah:
1. Komponen Biaya di Arab Saudi (Sekitar Rp 50 Juta Per Jemaah)
Jemaah akan mendapatkan fasilitas sebagai berikut:
- Akomodasi selama di Arab Saudi
- Konsumsi selama masa haji
- Transportasi lokal (bus dan layanan penunjang)
- Pelayanan selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina
- Perlindungan dasar
- Premi asuransi dan perlindungan tambahan
- Pembinaan jemaah selama di Arab Saudi
- Pelayanan umum (administrasi dan logistik)
- Biaya pengelolaan BPIH
2. Komponen Biaya di Dalam Negeri (Sekitar Rp 39 Juta Per Jemaah)
Fasilitas yang disediakan sebelum keberangkatan meliputi:
- Tiket penerbangan pulang pergi
- Akomodasi sebelum keberangkatan
- Konsumsi sebelum keberangkatan
- Transportasi lokal
- Perlindungan dasar
- Pelayanan di embarkasi dan debarkasi
- Layanan keimigrasian
- Premi asuransi dan perlindungan tambahan
- Pengurusan dokumen perjalanan
- Uang saku (living cost)
- Pembinaan jemaah di dalam negeri
- Pelayanan umum
- Biaya pengelolaan BPIH
Biaya haji Malaysia 2025>>>
(inf/kri)