Kampanyekan Haji Muda, BPKH Saran Setoran Awal Jadi Mahar Nikah

Kampanyekan Haji Muda, BPKH Saran Setoran Awal Jadi Mahar Nikah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Jumat, 01 Nov 2024 17:45 WIB
Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah
Kepala Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah dalam talkshow 'Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini' di Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC, Jakarta pada Kamis (31/10/2024).Foto: Dok BPKH
Jakarta - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) mengajak generasi muda untuk merencanakan ibadah haji sejak dini. Targetnya umur 40-50 tahun sudah bisa berangkat.

Kampanye "Ayo Haji Muda" ini disampaikan melalui talkshow 'Rencanakan Masa Depan untuk Ibadah Haji Sejak Dini' di Indonesian Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 di JCC, Jakarta pada Kamis (31/10/2024).

Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah mengatakan kampanye ini bertujuan agar masyarakat terdorong mendaftar haji di usia muda karena ibadah tersebut membutuhkan fisik yang kuat.

"Mengapa BPKH mengkampanyekan Ayo Haji Muda? Jika dihitung dari masa tunggu setelah mendaftar, usia 40 atau 50 adalah usia yang matang secara rohani dan fisik," ujar Fadlul dalam keterangannya seperti dikutip, Jumat (1/11/2024).

Bersama Perencana Keuangan Prita Hapsari Ghozie, keduanya membahas betapa penting merencanakan haji sejak usia muda. Keduanya turut menguraikan langkah-langkah mendaftar haji lebih awal.

Fadlul mengajak generasi muda, terutama calon mempelai pria untuk mulai menabung sejak dini agar bisa memberi mahar atau mas kawin kepada pasangannya berupa setoran awal haji.

"Ada hal yang menurut saya cukup fenomenal kalau kita lihat saat ini, dimana generasi muda yang sudah lulus kuliah itu sebagian besar pikirannya menikah selagi muda. Nah, orang-orang menikah itu biasanya kan mahar dengan seperangkat alat sholat, sekarang diubah maharnya jadi setoran awal haji. Bisa dibayangkan kalau pasangan Indonesia sejak umur 25 tahun sudah berpikir untuk setor haji, berarti pola pikir mereka itu secara fisik dan rohani kan sudah bagus," kata Fadlul menjelaskan.

Saat ini, lanjutnya, setoran awal minimal yang diperlukan untuk berangkat haji adalah Rp 25 juta. Menurutnya, generasi muda yang menyetorkan uang sebagai mahar untuk naik haji bisa memiliki karier dan rezeki yang lebih baik.

"Jadi kalau karier dan rezekinya baik, maka akhlaknya juga baik. Jadikan setoran awal haji menjadi mahar bagi perkawinan," ujar Fadlul.

Ia juga menyampaikan pengelolaan dana haji di BPKH dilakukan secara transparan. Masyarakat dapat mengakses laporan keuangan BPKH yang telah diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melalui website dan media sosial BPKH.

"Alhamdulillah, laporan keuangan BPKH selama enam tahun berturut-turut mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Perencana Keuangan Prita Ghozie memberikan tips dan trik dalam mengelola keuangan untuk mendorong generasi muda mendaftar haji sedini mungkin. Ia menjelaskan pentingnya meninjau pendapatan, menyiapkan anggaran khusus, dan melakukan alokasi dana secara konsisten.

"Memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sangat penting agar dana dapat terkumpul lebih cepat," jelas Prita dalam talkshow yang mayoritas pesertanya generasi muda itu.






(aeb/kri)

Hide Ads