Kabar haji 2024 menarik perhatian pembaca detikHikmah sepekan ini. Arab Saudi tengah dilanda panas ekstrem saat jemaah haji berbondong-bondong menunaikan rukun Islam yang kelima.
Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) sebelumnya memprediksi suhu harian di Makkah dan tempat-tempat suci akan berkisar 45 hingga 48 derajat celsius pada musim haji tahun ini.
Suhu di Masjidil Haram, Makkah bahkan tembus hingga 51,8 derajat celsius. TV nasional Saudi melaporkan peningkatan suhu tertinggi terjadi pada hari Senin (17/6/2024), sehari setelah puncak haji.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Puncak ibadah haji berlangsung pada Sabtu dan Minggu, 15 dan 16 Juni 2024 pekan lalu. Jemaah sudah bergerak menuju Arafah sejak Jumat. Di sana, jemaah menunaikan wukuf.
Saat puncak haji berlangsung, sejumlah video yang memperlihatkan beberapa jemaah haji diduga meninggal tergeletak di jalanan Arab Saudi viral di media sosial. Video tersebut menyebar di X--dulunya Twitter.
Jasad-jasad itu diduga meninggal karena sengatan panas menyusul cuaca ekstrem yang melanda Arab Saudi. Suhu disebut mencapai 51 hingga 53 derajat celsius.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief memastikan video viral itu bukan jemaah haji Indonesia.
"Gambar yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jemaah kita. Jumlah jemaah yang wafat banyak, tapi tak sebanyak tahun lalu. Tapi video yang tersebar itu bukan terkait dengan jemaah kita," tandasnya di Makkah, Kamis (20/6/2024).
Hilman mengatakan memang ada jemaah haji Indonesia yang wafat, namun mereka wafat saat dalam penanganan tim kesehatan.
"Jemaah kita yang wafat di Mina ada 27 jemaah. Ada yang wafat di tenda setelah kecapekan atau setelah jumrah. Ada juga yang di KKHI. Jadi konteksnya tidak sesuai dengan di video yang banyak tergeletak," jelasnya.
"Baik yang wafat di jamarat atau di Mina ditangani tim kesehatan dan satgas khusus di KKHI. Ada juga yang ke rumah sakit," tambah Hilman.
Berdasarkan data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pada Sabtu (22/6/2024) malam pukul 19.51 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat sebanyak 227 orang.
Dugaan jenazah yang tergeletak di jalanan Saudi pada puncak haji itu adalah jemaah haji ilegal. AFP melaporkan, per Kamis (20/6/2024), ada lebih dari 1.000 jemaah yang wafat, lebih dari setengahnya tanpa mengantongi visa haji.
Mesir menjadi salah satu negara yang menyumbang cukup banyak jemaah haji ilegal yang wafat. Sumber diplomat Arab mengatakan pada AFP, total jemaah Mesir yang wafat sudah mencapai 658 orang, 630 di antaranya adalah jemaah ilegal.
Dalam laporan BBC, jemaah asal Mesir nekat berhaji tanpa visa resmi karena ketatnya aturan ditambah biaya yang cukup mahal. Pemerintah setempat menetapkan biaya haji per jemaah sebesar USD 6.000 atau sekitar Rp 98,7 juta. Sementara berhaji tanpa visa resmi hanya memerlukan dana setengahnya.
Jemaah ilegal itu mendaftar lewat perantara yang menjanjikan berbagai fasilitas. Fakta di lapangan, jemaah haji ilegal harus menghadapi kesulitan, salah satunya dalam perjalanan ke Arafah. Jemaah harus berjalan belasan kilo di saat jemaah lain mendapatkan fasilitas berupa bus yang mengantarkan sampai tujuan.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri