Data jemaah meninggal dunia di tengah panas ekstrem pada penyelenggaraan haji 2024 terus bertambah. Per Kamis (20/6/2024), AFP mencatat sudah menerima laporan lebih dari 1.000 jemaah yang wafat dengan lebih dari setengahnya jemaah tanpa mengantongi visa haji.
Laporan terbaru diterima dari jemaah haji asal Mesir sebanyak 58 orang. Sumber diplomat Arab mengabarkan AFP, total jemaah haji Mesir yang wafat sudah mencapai 658 orang dengan 630 jemaah di antaranya adalah jemaah haji ilegal.
Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi sebelumnya melaporkan peningkatan suhu tertinggi terjadi pada Senin (17/6/2024) hingga menyentuh angka 51,8 derajat Celsius di Masjidil Haram, Makkah. Dilaporkan bahwa ada peningkatan suhu sebesar 0,4 derajat Celsius pada wilayah tersebut setiap dekade.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sumber diplomat Arab ini lebih lanjut mengatakan, masih banyak jemaah haji tanpa mengantongi visa resmi yang turut serta dalam ibadah puncak haji padahal pihak berwenang Saudi melaporkan sudah mengeluarkan ratusan ribu jemaah haji yang tidak berizin dari Makkah.
Disebutnya, jemaah haji ilegal ini berpotensi tinggi menderita heatstroke (sengatan panas). Sebab, mereka tidak mempunyai izin resmi untuk mengakses ruangan ber-AC. Ruangan ber-AC ini disediakan oleh otoritas Saudi untuk 1,8 juta jemaah berizin untuk beristirahat usai beribadah di luar.
"Mereka (sudah) lelah setelah dikejar oleh petugas keamanan sebelum hari Arafah. (Jadi) mereka kelelahan," kata seorang diplomat Saudi kepada AFP, dikutip Jumat (21/6/2024).
Diplomat Arab tersebut mengungkap penyebab mayoritas kematian jemaah haji Mesir yakni cuaca panas ekstrem. Hal ini memicu komplikasi terkait tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya.
Kementerian Luar Negeri Mesir menyambangi rumah sakit terkait untuk mendapatkan informasi dan membantu jemaah haji Mesir mendapatkan perawatan medis. Sayangnya, banyak warga Mesir yang tidak terdaftar dalam database haji, sehingga menyulitkan otoritas dalam mendata jemaah yang masih belum diketahui keberadaannya.
Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi memerintahkan otoritas terkait yang dipimpin oleh Perdana Menteri untuk menindaklanjuti kematian para jemaah haji di negaranya. As-Sisi menekankan "perlunya koordinasi segera dengan pihak berwenang Saudi untuk memfasilitasi penerimaan jenazah dan menyederhanakan prosesnya."
Pihak Saudi belum memberikan keterangan resmi mengenai jumlah pasti korban jiwa, meski demikian dilaporkan lebih dari 2.700 kasus kelelahan akibat panas pada satu hari saja yakni, Minggu (16/06/2024) lalu.
Selain di Mesir, kematian jemaah haji juga tercatat di Malaysia, Pakistan, India, Yordania, Indonesia, Iran, Senegal, Tunisia, dan wilayah otonom Kurdistan Irak meskipun pihak berwenang masih belum merinci penyebab kematiannya.
Dari Pakistan sejauh ini mencatat 58 kematian. "Saya pikir mengingat jumlah orang, mengingat cuaca, hal ini wajar saja," kata diplomat tersebut.
(rah/rah)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!