Panas Ekstrem Musim Haji, Kasus Jemaah Kelelahan Capai 2.764 Sehari

Kabar Haji 2024

Panas Ekstrem Musim Haji, Kasus Jemaah Kelelahan Capai 2.764 Sehari

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Rabu, 19 Jun 2024 14:00 WIB
Jemaah haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Juni 2024.
Jemaah haji sedang tawaf di Arafah (Foto: Saudi Press Agency)
Jakarta -

Suhu ekstrem melanda wilayah Arab Saudi pada musim haji 2024. Otoritas mencatat, dalam sehari ada 2.764 jemaah kelelahan akibat panas ekstrem.

"Jumlah kasus kelelahan akibat panas dan sengatan matahari mencapai 2.764 kasus dalam sehari saja," kata pihak berwenang seperti dikutip dari Khaleej Times, Rabu (19/6/2024).

Kementerian Saudi sendiri telah mengimbau para penyelenggara haji untuk membimbing jemaah agar mematuhi pedoman demi melindungi mereka dari paparan panas. Menurut laporan pihak berwenang, sedikitnya 22 jemaah haji meninggal akibat cuaca panas yang ekstrem.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suhu di Saudi kian melonjak jauh di atas 40 derajat celsius tiap harinya. Pada Sabtu (15/6/2024) lalu, suhu di Padang Arafah mencapai 46 derajat celsius. Tempat tersebut digunakan jemaah haji untuk beribadah selama berjam-jam di luar ruangan.

Kementerian Luar Negeri Yordania mengatakan, pada Minggu (16/6/2024) lalu setidaknya ada 14 jemaah asal Yordania yang meninggal akibat cuaca panas yang ekstrem di Saudi. Sementara 17 jemaah lainnya hilang.

ADVERTISEMENT

Kemudian, dari Iran melaporkan kematian 5 jemaah haji tanpa rincian penyebab. Adapun, Kementerian Luar Negeri Senegal mengatakan 3 orang lainnya meninggal dunia.

Sepanjang ibadah haji 1445 H/2024 M, setidaknya 240 jemaah haji wafat. Angka yang diumumkan berbagai negara ini tidak merinci penyebab kematiannya apa saja.

Menurut penuturan salah seorang pejabat Saudi kepada AFP, lebih dari 10.000 penyakit yang berhubungan dengan panas tercatat tahun lalu, 10 persen di antaranya adalah heatstroke.

Pada penyelenggaraan haji 2023, lebih dari 2.000 jemaah menderita akibat heatstroke selama ibadah haji. Sebab, suhunya melonjak sampai 48 derajat celsius.

Pihak berwenang sendiri menyoroti bahwa stres fisik dapat memicu timbulnya stres panas. Karenanya, jemaah dianjurkan untuk memberi jeda untuk beristirahat sejenak dalam melakukan ritual haji.




(aeb/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads