Kisah Perjalanan WNI yang Pergi Haji Pakai Kuota Korea Selatan

Kisah Perjalanan WNI yang Pergi Haji Pakai Kuota Korea Selatan

Devi Setya - detikHikmah
Kamis, 20 Jun 2024 19:01 WIB
Kisah WNI haji dari Korea
Kisah selebgram WNI berhaji dari Korea Foto: Instagram @biancakartika
Jakarta -

Bianca Kartika atau akrab disapa Caca, baru saja selesai melaksanakan rangkaian ibadah haji. Ia adalah salah satu Warga Negara Indonesia (WNI) yang berhasil menjalani ibadah haji menggunakan kuota jemaah Korea Selatan (Korsel).

Caca membagikan kisah perjalanan hajinya melalui akun media sosial instagramnya @biancakartika.

"Perjalanan Haji selalu punya cerita, dan ujian setiap orang berbeda-beda. Tidak ada yang mudah untuk mengharap balasan surga, karena hanya dengan begitu kita mengerti makna Haji yang sesungguhnya," tulis Caca pada keterangan video yang ia unggah Rabu (19/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam videonya, Caca menjelaskan bahwa dirinya bisa menginjakkan kaki di Makkah untuk berhaji karena menggunakan kuota haji jemaah Korsel. Salah satu hal yang membuatnya mudah berangkat haji adalah karena jumlah muslim di Korsel tidaklah banyak.

Kisah WNI haji dari KoreaKisah WNI berangkat haji dari Korea Foto: Instagram @biancakartika

"Haji reguler dari Korea, bisa langsung berangkat dan fasilitasnya sebagus ini?" kata Caca.

ADVERTISEMENT

Pada musim haji 1445 H ini Caca berangkat haji bersama sang suami, Fathan.

Caca menjelaskan, berangkat sebagai jemaah dari Korsel berbeda dengan di Indonesia. "Di Korea nggak ada sebutan haji reguler, haji plus atau furoda. Di Korea, haji itu yang cuma satu."

Caca berangkat melalui Korea Muslim Federation (KMF) dan melakukan pendaftaran secara mandiri melalui aplikasi Nusuk milik pemerintah Saudi.

Caca dan suami memilih paket haji dengan biaya 64.090,06 untuk dua orang atau masing-masing dikenai biaya 32.000 riyal atau setara 140 juta untuk total perjalanan haji 22 hari.

Caca menyebut, standar fasilitas haji reguler Korea sama seperti ONH plus bagi jemaah asal Indonesia.

Melalui video ini, ia juga berbagi pengalaman soal makanan yang disajikan selama menjalani ibadah haji. Ia mengaku disediakan menu makanan yang sama dengan menu Eropa. Menunya terdiri dari pasta, olahan kambing, makanan Turki dan makanan Arab.

Caca juga menceritakan tentang fasilitas transportasi yang ia dapatkan. Jumlah jemaah Korea yang sedikit membuat ia tidak mendapatkan fasilitas transportasi berupa bus rombongan. Hal ini membuat ia harus berjalan kaki kemanapun pergi.

Tidak tersedianya fasilitas bus membuat Caca dan suami harus menempuh hingga 44.000 langkah ketika Armuzna.

Caca pun menceritakan bahwa jemaah Indonesia mendapat pelayanan spesial. Ketika hampir seluruh jemaah berjalan kaki di Armuzna, bus-bus jemaah asal Indonesia bisa melintas.

"Meskipun banyak yang ngira kalo berangkat haji dari korea itu gampang dan enak, sebenernya gak segampang itu juga guys. pokoknya haji itu punya cerita, dan ujian setiap orang itu emang beda-beda. ikhlas aja lilahi ta'ala."

Caca dan suami telah menetap di Korsel selama kurang lebih enam tahun. Ia bersama sang suami adalah penerima beasiswa dari Korea yang tengah menyelesaikan pendidikan di negeri ginseng tersebut.

"Menunggu menunggu dan menunggu... 2018 menunggu dari Ka Fathan masih S2, nikah, sampe aku dapet beasiswa, aku ikut ke Korea, aku selesain S2, ka Fathan mulai kerja, nunggu 5 tahun dulu sampe bisa dapet cuti panjang. mental baja dengan komentar orang2, komitmen nunda momongan sampe dikira childfree padahal cuma mau selesaikan kewajiban yang rasanya sudah sedekat itu ya Allah," beber Caca pada postingan lainnya.

Meskipun terkesan mudah, tidak semua orang asing bisa berangkat haji dari Korea. Ada sejumlah persyaratan yang perlu dipenuhi, salah satunya masa tinggal yang cukup lama di Korea.




(dvs/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads