Menteri Kesehatan Arab Saudi Fahd Al-Jalajel menyatakan rencana kesehatan haji tahun ini sukses. Ia menyebut tak ada laporan wabah penyakit atau ancaman lain selama musim haji 2024.
Al-Jalajel menyampaikan hal ini dalam keterangan pers yang dirilis pada Selasa (18/6/2024). Ia juga menyampaikan terima kasih kepada pemimpin Saudi.
"Alhamdulillah, atas dukungan tak tergoyahkan dari Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman dan tindak lanjut Putra Mahkota serta Perdana Menteri Mohammed bin Salman, saya dengan bangga mengumumkan kesuksesan rencana kesehatan haji tahun ini," ujarnya, seperti dikutip dari Saudi Gazette, Rabu (19/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kendati jumlah jemaah haji tahun ini sangat besar dan adanya ancaman suhu tinggi, tidak ada laporan atas wabah atau ancaman lain terhadap kesehatan masyarakat. Al-Jalajel menyatakan kepuasan akan hal ini, juga menyoroti sumber daya yang dialokasikan untuk menjamin kesejahteraan jemaah.
Sumber daya kesehatan mencakup 189 rumah sakit dengan peralatan lengkap, pusat kesehatan, serta klinik keliling dengan kapasitas gabungan melebihi 6.500 tempat tidur serta 40.000 staf medis, teknis, administrasi, dan relawan. Tidak lupa lebih dari 370 ambulans, tujuh ambulans udara, serta jaringan logistik mencakup 12 laboratorium, 60 truk pasokan, dan tiga gudang medis keliling yang tersebar secara strategis di situs-situs suci.
Lebih lanjut, Al-Jalajel menyatakan bahwa Kementerian Kesehatan telah melayani lebih dari 390.000 jemaah, di antaranya 28 operasi jantung terbuka, 720 kateterisasi jantung, dan 1.169 sesi dialisis. Adapun terkait suhu tinggi yang dihadapi jemaah, Rumah Sakit Virtual Seha memberi konsultasi virtual kepada lebih dari 5.800 jemaah sehingga intervensi dan mitigasi potensi lonjakan kasus dapat dilakukan.
Dalam kesempatan tersebut, Al-Jalajel mengapresiasi upaya kolaboratif berbagai entitas yang terlibat dalam penyediaan layanan kesehatan, di antaranya Klaster Kesehatan Makkah, Otoritas Bulan Sabit Merah, Otoritas Kesehatan Masyarakat (Weqaya), serta Otoritas Makanan dan Obat-obatan Arab Saudi. Termasuk dukungan yang diberikan National Unified Procurement Company (NUPCO) atau Perusahaan Pengadaan Terpadu Nasional, Pusat Relawan Kesehatan, dan seluruh pemangku kepentingan di bidang kesehatan.
Al-Jalajel juga menyoroti langkah-langkah yang diterapkan Komite Haji Tertinggi dalam melindungi jemaah dari risiko suhu tinggi dan potensi ancaman kesehatan. Langkah ini dilakukan di bawah pimpinan Menteri Dalam Negeri Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif.
Secara spesifik, Al-Jalajel mengakui rekomendasi Komite Haji Pusat agar jemaah menghindari ibadah selama suhu puncak terbukti efektif untuk menjaga kesehatan jemaah dan meminimalkan cedera akibat serangan panas.
"Al-Jalajel memuji upaya kolaboratif yang dilakukan untuk mendidik para jamaah, yang berhasil mencegah wabah penyakit yang dapat berdampak pada kesehatan masyarakat di Tempat Suci," tambah laporan itu.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
MUI Kecam Rencana Israel Ambil Alih Masjid Al Ibrahimi di Hebron
Pengumuman! BP Haji Buka Lowongan, Rekrut Banyak SDM untuk Persiapan Haji 2026
Guru Madin Dituntut Rp 25 Juta, FKDT Sayangkan Sikap Wali Murid