Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menerima laporan jemaah haji plus atau yang biasa dikenal Ongkos Naik Haji (ONH) plus dikabarkan tertolak masuk Arab Saudi. Padahal disebutnya, jemaah tersebut sudah mengantongi izin dan mendapat jatah keberangkatan haji tahun ini.
Informasi ini disampaikan Gus Yahya dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Kramat Raya, Jakarta siang ini, Kamis (6/6/2024). Mulanya, ia menyoroti kabar jemaah haji Indonesia yang terjaring razia di Saudi karena tidak mengantongi visa haji resmi.
"Masih ditemukan sejumlah orang yang tetap saja berangkat tanpa mengikuti aturan yang ada dan tidak masuk sistem. Belum lama ini kita mendengar berita bahwa mereka dirazia yang berwenang di Saudi, sebagian dipulangkan dan ada yang, penanggung-penanggung jawabnya dikenai tuntutan pidana," beber dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Inisiator pendiri institut keagamaan di California, Amerika Serikat itu kemudian mengingatkan muslim agar tidak nekat berangkat haji tanpa mengantongi izin. Sebab, kata dia, imbasnya dapat berupa sanksi larangan masuk wilayah Saudi hingga sepuluh tahun.
"Dan semuanya diberikan sanksi larangan masuk Saudi untuk kepentingan apa pun selama sepuluh tahun. Itu berat sekali," katanya.
Berkenaan hal itu, Gus Yahya kemudian menyoroti kasus yang menimpa salah satu jemaah haji plus dikenai sanksi atas pelanggaran regulasi di Saudi.
"Walaupun misalnya yang sudah punya jatah haji kemaren katanya ada kasusnya itu. Jemaah ONH yang sudah dapat jatah haji tahun ini tapi dia terkena banned karena pelanggaran yang dilakukan sekitar 2 tahun lalu dan dia tidak boleh masuk sehingga tertolak," tuturnya.
"Nah ini masyaallah. Kita ingatkan pada masyarakat. Tunggu saja ikuti regulasi yang ada karena haji hanya wajib bagi yang mampu. Tidak wajib mengupayakan, kemampuan itu tidak wajib," sambung dia.
Lebih lanjut, Gus Yahya menjelaskan, mampu di sini berarti memungkinkan dalam segala sesuatunya untuk berangkat haji. Istilah ini pula yang kemudian dikenal dengan istitha'ah.
"Maka ndak perlu gelisah karena ya, pahalanya haji itu sebetulnya sudah banyak disediakan sebagai gantinya untuk mereka yang tidak mampu melaksanakan," pungkasnya.
(rah/kri)
Komentar Terbanyak
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana
Daftar 50 SMA Terbaik di Indonesia, 9 di Antaranya Madrasah Aliyah Negeri