Jemaah Bisa Lihat Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Kapan Waktunya?

Kabar Haji 2024

Jemaah Bisa Lihat Matahari Tepat di Atas Ka'bah, Kapan Waktunya?

Alvin Setiawan - detikHikmah
Rabu, 22 Mei 2024 14:00 WIB
Ilustrasi Fenomena Matahari di Atas Kabah
Ilustrasi fenomena matahari tepat di atas Ka'bah. (Foto: CNN)
Jakarta -

Jemaah haji 2024 akan berkesempatan menyaksikan peristiwa alam yang menjadi bukti kekuasaan Allah SWT. Peristiwa alam ini disebut istiwa a'zam atau rashdul kiblat yakni, posisi matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah.

Istiwa a'zam atau rashdul kiblat ini terbilang cukup langka sebab hanya terjadi dua kali dalam setahun. Peristiwa alam ini terjadi karena adanya peredaran matahari.

Secara astronomis, dikutip dari laman resmi Kementerian Agama (Kemenag) RI, peredaran matahari jika dilihat dari bumi akan selalu berpindah sebesar 23,5 derajat ke utara pada bulan Maret hingga September dan 23,5 derajat ke selatan pada bulan sebaliknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika matahari bergerak ke utara dengan posisi Ka'bah yang berada pada 21° 25' lintang utara, otomatis pada waktu tertentu, matahari akan berada tepat di atasnya. Saat inilah nilai azimut matahari sama dengan nilai azimut lintang geografis sebuah tempat.

Fenomena ini juga disebut dengan hari tanpa bayangan (zero shadow) karena saat matahari tepat di atas. Hal ini juga membuat benda yang berada tegak dengan matahari sehingga bayangannya menumpuk dengan benda tersebut, seolah tidak memiliki bayangan.

ADVERTISEMENT

Kapan Fenomena Matahari Tepat di Atas Ka'bah?

Fenomena rashdul kiblat ini dapat berbeda-beda di setiap wilayah, tergantung letak geografisnya. Dikutip dari Arab News, matahari dua kali singgah di atas Ka'bah dalam satu tahun Masehi.

Peristiwa ini akan terjadi pada 28 Mei 2024 tepat pukul 12.18 waktu Makkah dan 16 Juli 2024 pukul 12.27 waktu Makkah. Sementara itu pada tahun kabisat, peristiwa ini akan terjadi pada 27 Mei 2024 dan 15 Juli 2024.

Jemaah haji Indonesia dapat menyaksikan peristiwa alam ini secara langsung. Sebab, sebagian jemaah haji Indonesia sudah tiba di Makkah pada 28 Mei 2024, baik yang tiba melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA), Madinah maupun dari King Abdul Aziz International Airport (KAAIA), Jeddah.

Pada 20 Mei 2024, jemaah haji dari Madinah tersebut mulai diberangkatkan ke Makkah. Sementara, untuk jemaah haji gelombang kedua akan mulai berangkat dari Indonesia ke Jeddah pada 24 Mei 2024.

Sementara itu, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah dari Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kemenag RI Adib mengatakan, di Indonesia, peristiwa tersebut terjadi pada 27 dan 28 Mei 2024.

"Peristiwa istiwa a'zam atau rashdul qiblat akan terjadi pada Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024 bertepatan 18 dan 19 Zulkaidah 1445 H pada jam 16.18 WIB atau 17.18 WITA. Saat itu, matahari akan melintas tepat di atas Ka'bah," ujar Adib.

Adib mengimbau umat Islam di Indonesia untuk mengecek arah kiblat pada Senin dan Selasa, 27 dan 28 Mei 2024 seiring terjadinya peristiwa istiwa a'zam atau rashdul kiblat tersebut.

Adib menyebutkan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mengecek arah kiblat, di antaranya menggunakan teknik kompas dan theodolite.

"Ini adalah waktu yang tepat bagi kita, umat muslim Indonesia untuk kembali mengecek arah kiblat," ujar Adib.

Lebih lanjut, Adib menambahkan, beberapa hal yang perlu diperhatikan bagi jemaah haji yang ingin melakukan pengecekan arah kiblat pada momen rashdul kiblat.

Pertama, memastikan benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus atau menggunakan lot/bandul. Kedua, permukaan dasar harus datar dan rata, dan ketiga, jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI atau Telkom.




(rah/rah)

Hide Ads