Jemaah Haji, Jangan Lepas dan Tukar Gelang Identitas Ya!

Kabar Haji 2024

Jemaah Haji, Jangan Lepas dan Tukar Gelang Identitas Ya!

Erna Mardiana - detikHikmah
Senin, 13 Mei 2024 18:30 WIB
Wujud gelang haji jemaah Indonesia
Gelang haji jemaah Indonesia. (Foto: Dok. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag)
Jakarta -

Secara bertahap, jemaah haji Indonesia gelombang pertama diberangkatkan ke Tanah Suci dari sejumlah embarkasi menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah. Mereka akan berada di Madinah selama 9 hari. Sebelum meninggalkan hotel untuk beribadah, jemaah diimbau untuk tidak melepas gelang identitas.

Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI) Kemenag Akhmad Fauzin mengimbau jemaah untuk memperhatikan sejumlah hal sebelum meninggalkan hotel di Madinah untuk beribadah di Masjid Nabawi. Jemaah haji harus memasang gelang identitas tanpa menukar-nukar dengan jemaah lainnya.

"Kenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah. Jangan tukar menukar gelang dengan jemaah lainnya. Pergi dan pulang secara berkelompok," terang Akhmad Fauzin dalam keterangan persnya di Media Center Haji (MCH) Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (13/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Gelang identitas yang dibagikan kepada jemaah haji adalah gelang berbahan logam yang memuat beragam informasi. Gelang tersebut berisikan asal embarkasi, nomor kloter, nomor paspor, tulisan Jemaah Haji Indonesia dalam tulisan Arab, nama jemaah, serta bendera Indonesia.

Gelang dirancang dengan material yang tahan air dan api serta dilengkapi dengan sistem penguncian yang aman dan kokoh. Hal ini menjamin gelang tetap utuh, tidak mudah lepas dan terbaca dengan jelas meskipun menghadapi kondisi ekstrem selama perjalanan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, jemaah diminta agar mencatat nama dan nomor hotel. Lalu, memberi tahu dan mencatat nomor kontak Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) yang ada di hotel.

Fauzin juga mengimbau jemaah menggunakan pelembab kulit dan bibir untuk menghindari iritasi akibat cuaca panas. Selain itu, jemaah agar menggunakan alas kaki dan kaos kaki untuk menghindari kaki melepuh.

Untuk mencegah dehidrasi, kata Fauzin, jemaah diimbau selalu membawa dan minum air mineral 200 ml/jam secara teratur untuk menghindari dehidrasi.

"Lalu atur irama keberangkatan dan kepulangan dari pemondokan menuju Masjid Nabawi, dan sebaliknya, untuk menghindari penumpukan antrian lift di hotel. Juga pastikan makan tepat waktu dan beristirahat yang cukup," ujar Fauzin.

Kepada jemaah, Fauzin berpesan untuk tidak sungkan meminta bantuan petugas, sejak di embarkasi, selama penerbangan, hingga di Tanah Suci. "Bila mengalami kesulitan dan membutuhkan bantuan, segera hubungi Petugas Haji Indonesia," tandasnya.

Untuk mendukung pengetahuan jemaah tentang ibadah haji, Fauzin mengatakan bahwa Kementerian Agama telah menyediakan Buku Panduan Manasik Haji, Buku Panduan Manasik Haji bagi Lansia, serta Video Manasik Haji yang dapat dilihat di aplikasi PUSAKA Kementerian Agama.

"Aplikasi PUSAKA dapat diunduh di Play Store maupun App Store. Berangkat haji, jangan lupa download PUSAKA," pungkasnya.

Berdasarkan laporan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, pada 12 Mei 2024 sampai dengan pukul 21.00 Waktu Arab Saudi (WAS) atau 01.00 WIB, 4.500 jemaah sudah tiba di Madinah. Mereka terbagi dalam 11 kelompok terbang.

Hari ini, terdapat 23 kloter dengan total 9.070 jemaah haji yang akan berangkat ke Madinah. Adapun rinciannya sebagai berikut:

  • Embarkasi Medan (KNO) sebanyak 360 jemaah/1 kloter
  • Embarkasi Batam (BTH) sebanyak 450 jemaah/1 kloter
  • Embarkasi Padang (PDG) sebanyak 393/1 kloter
  • Embarkasi Palembang (PLM) sebanyak 450/1 kloter
  • Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) sebanyak 786 jemaah/2 kloter
  • Embarkasi Jakarta Bekasi (JKS) sebanyak 1.250 jemaah/3 kloter
  • Embarkasi Kertajati (KJT) sebanyak 440/1 kloter
  • Embarkasi Solo (SOC) sebanyak 1.080 jemaah/3 kloter
  • Embarkasi Surabaya (SUB) sebanyak 1.855 jemaah/5 kloter
  • Embarkasi Lombok (LOP) sebanyak 786/2 kloter
  • Embarkasi Banjarmasin (BDJ) sebanyak 320/1 kloter
  • Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 900 jemaah/ 2 kloter



(rah/rah)

Hide Ads