Agar Haji 2024 Ramah Lansia, Kemenag Adakan Pendamping-Kursi Bisnis Pesawat

Kabar Haji 2024

Agar Haji 2024 Ramah Lansia, Kemenag Adakan Pendamping-Kursi Bisnis Pesawat

Erna Mardiana - detikHikmah
Senin, 13 Mei 2024 14:00 WIB
Petugas haji sedang membantu jemaah haji lansia
Ilustrasi jemaah haji lansia. (Foto: Dok. Kemenag)
Jakarta -

Penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 kembali mengusung tagline 'Haji Ramah Lansia'. Tercatat sebanyak 45.678 jemaah di atas usia 65 tahun ke atas atau 21,41 persen dari total jemaah haji Indonesia yang mencapai 241 ribu orang.

Layanan Haji Ramah Lansia dan disabilitas menjadi prioritas Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Sejumlah ikhtiar dilakukan, termasuk menempatkan jemaah lansia pada kursi prioritas (bisnis) saat dalam penerbangan, baik menuju ke Tanah Suci atau nanti ketika balik ke Tanah Air. Upaya lainnya adalah membuka kuota pendamping jemaah lansia.

"Kita alokasikan secara khusus kuota pendamping jemaah lansia. Ini bagian upaya Kemenag wujudkan Haji Ramah Lansia," terang Jubir Kemenag Anna Hasbie di Jakarta, Senin (13/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Anna, berdasarkan evaluasi penyelenggaraan haji 2023, ada sejumlah kebutuhan layanan lansia yang tidak bisa secara optimal bisa diakses petugas. Untuk itu, keberadaan pendamping yang umumnya adalah keluarga menjadi penting.

"Ada kebutuhan layanan di kamar mandi yang mungkin lebih pas jika keluarga yang mendampingi lansia. Sampai detail ini perhatian Gus Men agar jemaah nyaman beribadah," sebut Anna.

ADVERTISEMENT

Upaya yang lain adalah merilis senam haji dengan gerakan yang juga ramah lansia. Tujuannya, agar bisa dipraktikkan lansia dalam menjaga kebugaran dan kesehatan mereka.

"Gerakan senam dirumuskan para pakar pada bidangnya termasuk dengan memperhatikan kondisi lansia. Gerakan ini bisa dilakukan saat di pesawat atau di hotel jemaah," ujar Anna.

Lebih lanjut, kata Anna, Kemenag juga menginisiasi sejumlah program ramah lansia sejak dalam negeri, misalnya bimbingan manasik dengan mengedepankan rukhshah (keringanan), seremoni yang singkat (maksimal 30 menit dan 2 sambutan), layanan prioritas di asrama haji dalam bentuk makan dengan menu khusus dan penempatan kamar di lantai bawah.

"Perhatian terhadap lansia bahkan sampai penempatan kursi di pesawat," kata dia.

Menurut Anna, Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) secara menerbitkan Surat Edaran (SE) No 2 Tahun 2024 tentang Mekanisme Pengkloteran dan Penyusunan Pramanifes.

Edaran ini ditujukan kepada Kepala Bidang PHU se-Indonesia, Kepala Kankemenag Kabupaten/Kota se-Indonesia, Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi, dan Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi.

"Edaran disusun dengan tujuan memberikan prioritas layanan kepada jemaah haji lanjut usia," sebut Anna.

Dalam edaran Dirjen PHU, diatur bahwa penyusunan pramanifes penerbangan perlu memberikan pelayanan kepada jemaah lanjut usia dan disabilitas, dengan ketentuan:

  • Pengguna kebutuhan kursi roda dan menu khusus bagi jemaah haji lansia dan risiko tinggi (risti) wajib diinput pada Siskohat
  • Memberikan tanda status "prioritas" untuk jemaah haji lanjut usia, disabilitas, dan risiko tinggi dan pada kolom keterangan pramanifes
  • Menempatkan jemaah haji dengan status "prioritas" pada kursi bisnis, kursi prioritas, atau kursi posisi di depan dalam pesawat dan menerbitkan boarding pass berdasarkan tanda status prioritas dalam pramanifes
  • Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Kloter dan Petugas Haji Daerah agar ditempatkan tersebar di kursi bagian depan, tengah, dan belakang dalam pesawat
  • Menempatkan petugas kesehatan lebih dekat dengan jemaah haji risti

Mekanisme penyusunan kloter bagi jemaah haji lanjut usia dan disabilitas, dengan mempertimbangkan sebagai berikut:

  • Kedekatan hubungan keluarga
  • Kedekatan hubungan kerabat
  • Daerah/wilayah
  • Suku dan bahasa
  • Mempertimbangkan jemaah haji lansia yang ikut Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) agar tidak terpisah dari pembimbingnya
  • Mempertimbangkan kondisi kesehatan jemaah haji risiko tinggi
  • Kloter awal diupayakan meminimalisir jumlah jemaah haji lansia dan risti



(rah/rah)

Hide Ads