62 Ton Obat-obatan Disiapkan di Madinah, Obat Vital Ditambah 20 Persen

Kabar Haji 2024

62 Ton Obat-obatan Disiapkan di Madinah, Obat Vital Ditambah 20 Persen

Erna Mardiana - detikHikmah
Minggu, 12 Mei 2024 17:30 WIB
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr. Karmijono (tengah) didamping oleh Kasi Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Firdaus, memberikan keterangan kepada Media Center Haji di KKIH Madinah, Sabtu (11/5/2024).
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dr. Karmijono (tengah) didamping oleh Kasi Kesehatan PPIH Arab Saudi dr. Firdaus, memberikan keterangan kepada Media Center Haji di KKIH Madinah, Sabtu (11/5/2024). Foto: Syamsudin/Media Center Haji 2024
Madinah -

Kantor Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah menyiapkan 62 ton obat-obatan untuk jemaah haji. Obat-obatan yang didatangkan dari Tanah Air itu memperhitungkan pola penyakit dan jumlah kebutuhannya.

"Ada kebutuhan obat yang sifatnya vital, ada esensial dan nonesensial," ujar Kasie Kesehatan KKHI Madinah Muhammad Firdaus SKM. MT KKM di Madinah, Sabtu (11/5/2024).

Untuk obat vital seperti jantung tambah 20 persen dibandingkan tahun lalu, esensial juga 20 persen dan vitamin 5 persen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Stok 62 ton obat yang disiapkan itu berasal dari stok tahun 2023, termasuk kebutuhan obat di tahun 2024. Sisanya dilakukan stok opname lagi untuk kebutuhan di 2025.

Menurut Firdaus, penyakit yang paling banyak diderita tahun lalu adalah hipertensi, lalu gangguan-gangguan dislipidemia, seperti gangguan lemak dan kolesterol, lalu diabetes mellitus.

ADVERTISEMENT

KKHI memiliki fasilitas ruang Unit Gawat Darurat (UGD) dengan 10 tempat tidur, ruang High Care Unit (HCU) dengan kapasitas 8 tempat tidur, lalu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan yang masing-masing berkapasitas 18 tempat tidur.

KKHI juga menyediakan ruang khusus psikiatri yang memiliki 8 tempat tidur. "Ruang khusus psikiatri ini selalu terisi. Kasusnya macam-macam, ada gangguan jiwa. Penapisan untuk psikiatri dimulai di Tanah Air, tapi di Arab Saudi gejala-gejalanya muncul," ujar Firdaus.

Menurut dia, sebenarnya sebelum melunasi biaya perjalanan ibadah haji, jemaah telah di-skrining terlebih dahulu. Tetapi, berbagai hal, mulai dari tekanan, cuaca yang panas, dan kondisi yang tidak nyaman membuat gangguan kejiwaan muncul.

Sementara itu Kepala KKHI Madinah dr Karmijono mengatakan tahun lalu, jemaah haji yang dirawat di HCU mengalami stroke, shock hipokolemik, dan shock kardiogenik. KKHI menerapkan, jemaah dirawat maksimal 3x24 jam, kalau tidak ada perubahan dirujuk ke rumah sakit di Arab Saudi.

"Tapi, itu pun tidak saklek kalau 1 x 24 jam tidak ada perbaikan dengan pengobatan yang diberikan juga harus dirujuk. Keselamatan pasien harus diutamakan," ujar Karmijono.




(kri/kri)
Kabar Haji dari Tanah Suci

Kabar Haji dari Tanah Suci

213 konten
Seputar berita tentang jemaah haji yang sedang berada di Tanah Suci. detikHikmah akan mengabarkan kegiatan jemaah haji Indonesia dari awal hingga akhir musim haji.

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads