- Berikut sederet faktanya: 1. SM Berangkat Haji Lewat Jalur Ilegal 2. Tetap Nekat Meski Sudah Dilarang 3. Kabar Duka yang Awalnya Diragukan Keluarga 4. Ditelantarkan di Gurun Pasir Oleh Sopir Taksi Gelap 5. SM Sempat Terjaring Razia Sebelumnya 6. Jenazah Masih di RS Makkah, KJRI Koordinasi dengan Keluarga 7. Imbauan Tegas dari Konjen RI
Nasib tragis menimpa SM (42), dosen salah satu kampus Islam di Pamekasan. Warga Desa Blumbungan, Pamekasan, Madura, ini ditemukan meninggal dunia di gurun pasir Arab Saudi. Ia nekat menempuh perjalanan haji secara nonprosedural demi mewujudkan impian ke Tanah Suci.
Namun, niat suci itu berakhir duka. SM bersama dua rekannya ditinggalkan sopir taksi di tengah gurun saat mencoba masuk Makkah secara ilegal. Di bawah suhu ekstrem, nyawanya tak terselamatkan.
Berikut sederet faktanya:
1. SM Berangkat Haji Lewat Jalur Ilegal
Ahmad Asir, sahabat sekaligus tetangganya dan rekan kampus di Pamekasan, sempat mengingatkan SM agar tidak berangkat haji ilegal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia berangkat ikut travel multi apa gitu lupa saya, tapi sudah saya tegur sebelum berangkat, kiranya aman nggak itu, sambil guyon saya bilangnya," tutur Asir.
2. Tetap Nekat Meski Sudah Dilarang
Meski telah diperingatkan, SM bersikukuh berangkat.
"Tapi dia bilang aman, doakan saja, saya bilang kenapa tidak sabar menunggu yang legal aja? dia tetap bilang aman, mungkin dia tidak tahu kalau peraturan sekarang udah beda," imbuh Asir.
3. Kabar Duka yang Awalnya Diragukan Keluarga
Junaidi, salah satu tokoh desa, menyebut pihak keluarga awalnya meragukan kabar meninggalnya SM.
"Tidak ada kepastian, tapi barusan ada telepon dari Makkah positif meninggal, info kepulangan jenazah belum tahu pasti," ujar Junaidi.
4. Ditelantarkan di Gurun Pasir Oleh Sopir Taksi Gelap
Ketiganya masuk Makkah tanpa dokumen resmi dengan menumpang taksi gelap, namun sang sopir panik saat ada patroli dan menurunkan mereka di gurun.
"Ketiganya nekat masuk Makkah tanpa prosedur resmi. Mereka ditinggalkan di tengah gurun oleh sopir taksi lalu ditemukan aparat keamanan menggunakan drone. SM sudah dalam keadaan meninggal, sementara dua lainnya dirawat di rumah sakit," kata Konjen RI Jeddah, Yusron B Ambary.
5. SM Sempat Terjaring Razia Sebelumnya
Sebelum meninggal, SM bersama 10 WNI lain sempat terjaring razia aparat Saudi dan diusir ke Jeddah, tapi tetap nekat kembali ke Makkah.
"Sebelum dicampakkan di tengah gurun pasir itu, almarhum SM bersama 10 WNI lainnya sudah sempat terjaring razia aparat keamanan Saudi dan diusir ke Jeddah. Tetapi SM tetap berupaya kembali ke Makkah melalui jalur tidak resmi," lanjut Yusron.
6. Jenazah Masih di RS Makkah, KJRI Koordinasi dengan Keluarga
Saat ini jenazah SM masih di rumah sakit Makkah dan KJRI telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura untuk proses pemulangan.
"KJRI Jeddah telah berkoordinasi dengan pihak keluarga di Madura dan tengah mempersiapkan proses pemakaman," ujar Yusron.
7. Imbauan Tegas dari Konjen RI
Konjen RI Jeddah mengimbau agar WNI tidak tergiur ajakan berhaji ilegal karena sangat berbahaya dan melanggar hukum.
"Haji harus dijalankan secara sah dan sesuai aturan. Jangan sampai hanya karena memaksakan diri, nyawa melayang. Uang hilang, haji pun gagal," tegas Yusron.
(irb/hil)