Berangkat ke Tanah Suci adalah impian semua orang. Beberapa orang bahkan memiliki caranya masing-masing untuk mencapai impian tersebut, seperti melakukan perjalanan menuju Makkah, Arab Saudi dengan cara yang tak biasa.
Ada yang nekat melakukan perjalanan hanya dengan berjalan kaki, ada pula yang memilih untuk naik sepeda menempuh ribuan kilometer. Beberapa di antaranya juga berharap perjalanan sulit yang ditempuh mereka dapat menginspirasi jemaah haji lainnya untuk beribadah.
Di antara aksi nekat berangkat haji tersebut, salah satunya ada yang pernah dilakukan oleh jemaah haji Indonesia asal Pekalongan, Jawa Tengah. Hal itu dilakukannya pada pelaksanaan haji 2017 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Serba-serbi Tamu Allah Berangkat ke Tanah Suci
1. Naik Sepeda
Salah satu jemaah haji 2023 ini memilih untuk berangkat dan pulang dari Tanah Suci menuju kota asalnya dengan bersepeda. Dia adalah Ermahammat Tojimahammat, jemaah haji asal Kota Osh, Kyrgyzstan.
Dilaporkan dari AKIPress News Agency, pria kelahiran 1995 ini memulai perjalanannya pada 4 Mei 2023. Ia menyambangi sejumlah negara seperti Uzbekistan, Kazakhstan, Georgia, Turki, Uni Emirat Arab (UEA), hingga akhirnya Arab Saudi melalui kendaraan roda dua yang dikendarainya.
Pada Kamis, 13 Juli 2023 kemarin, Ermahammat Tojimahammat baru tiba di pusat kota tempat tinggalnya usai menyelesaikan rangkaian ibadah dari rukun Islam yang ke-5 tersebut. Setibanya ia di sana dengan sepedanya, ia pun disambut dengan hangat oleh keluarga, kerabat, hingga masyarakat setempat.
2. Jalan Kaki
Masih dari jemaah haji 2023, ada salah seorang peziarah haji asal India yang bernama Shihabudeen Sayid Alawi berhasil berangkat ke Tanah Suci untuk menunaikan haji dengan berjalan kaki. Tercatat, ia menempuh jarak 8.649 km selama satu tahun 17 hari.
Perjalanan Alawi dimulai Kerala, India hingga berakhir di Makkah, Arab Saudi dengan melewati lima negara yakni India, Pakistan, Iran, Irak, dan Kuwait. Ia berangkat dari Kerala pada 2 Juni 2022 hingga berhasil tiba di Makkah pada 7 Juni 2023.
"Untuk menuju Makkah dan Madinah adalah mimpi saya. Dan untuk mencapai ke sana dengan berjalan kaki adalah tujuan saya," kata Alawi kepada Arab News, dikutip Jumat (14/7/2023).
![]() |
Perjalanan panjang ini juga membutuhkan persiapan panjang selama satu tahun. Alawi mengantongi berbagi visa resmi untuk seluruh negara yang disambanginya. Untuk itu, ia berharap, perjalanannya ini dapat menjadi inspirasi orang lain dalam menunaikan haji.
3. Dorong Gerobak
Tidak hanya berjalan kaki, jemaah haji ini juga membawa sebuah gerobak sebagai teman perjalanan panjangnya menuju Tanah Suci. Adam Mohammed, seorang jemaah haji 2022 asal United Kingdom (UK) memutuskan untuk memulai perjalanannya pada Agustus 2022 lalu.
Ia menempuh perjalanan sekitar 6.500 km dengan rata-rata 17,8 km per harinya. Total waktu yang dihabiskan Mohammed untuk perjalanan hajinya tersebut selama 11 bulan 26 hari.
![]() |
Bersamaan dengan itu, Mohammed juga mendorong gerobaknya yang seberat 250 kg menempuh Belanda, Jerman, Republik Ceko, Hongaria, Rumania, Bulgaria, Turki, Lebanon, Suriah, dan Yordania untuk mencapai Arab Saudi. Gerobak dengan pengeras suara bacaan Islami itu dibuatnya sendiri guna menyimpan kebutuhan pribadinya.
"Sebenarnya, saya membuatnya sendiri. Di situlah saya makan, tidur, dan memasak untuk perjalanan," katanya.
Jemaah Haji Indonesia Jalan Kaki dari Pekalongan
Pada 2017 lalu, jemaah haji asal Indonesia juga pernah ada yang nekat melakukan perjalanan haji dengan berjalan kaki. Ia adalah Mochammad Khamim Setiawan yang kisahnya pernah membuat ramai jagat media sosial.
Perjalanan kaki pria asal Pekalongan itu ditempuh sejak 28 Agustus 2016 tahun lalu. Dikutip dari arsip detikcom, Aim, begitu ia disapa, berangkat sendiri dari rumah di Kecamatan Wonopringgo pada pukul 22.00 WIB.
Menurut penuturan sang ayah, Syaufani Solichin, Aim berangkat ke Makkah dengan sedikit bekal seperti beberapa lembar pakaian dan sedikit uang. Ia bahkan tidak meminta uang saku pada siapapun.
Ternyata, cerita Solichin, kenekatan putranya itu sudah dilontarkannya sejak dia masih kuliah di Universitas Negeri Semarang (Unnes). Untuk itu, Aim mempersiapkan dirinya selama tiga tahun, termasuk mengamalkan puasa Daud.
(rah/nwk)
Komentar Terbanyak
Saudi, Qatar dan Mesir Serukan agar Hamas Melucuti Senjata untuk Akhiri Perang Gaza
Indonesia Konsisten Jadi Negara Paling Rajin Beribadah
Dari New York, 15 Negara Barat Siap Akui Negara Palestina