Gunakan GPS, PPIH Pantau Pergerakan Bus Jemaah Haji ke Madinah

Haji 2023

Gunakan GPS, PPIH Pantau Pergerakan Bus Jemaah Haji ke Madinah

Hanif Hawari - detikHikmah
Selasa, 11 Jul 2023 08:45 WIB
PPIH gunakan GPS untuk pantau pergerakan jemaah dari Makkah ke Madinah.
Foto: Dok. Kemenag
Jakarta -

Jemaah haji gelombang kedua mulai bergerak dari Makkah ke Madinah, Senin (10/7/2023). Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi melakukan pemantauan menggunakan GPS kepada bus-bus tersebut.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Daerah Kerja Madinah, Zaenal Muttaqin. Ia mengatakan, pemantauan dilakukan berdasarkan arahan dari Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.

"Sebagaimana arahan Pak Menteri kita akan mentracking mobil bus yang ada dari Makkah. Jadi kita sudah koordinasi dengan naqobah dan perusahaan-perusahaan atau syarikah bus yang ada 11 perusahaan tersebut," kata Zaenal Muttaqin di Madinah, seperti dikutip dari laman Kemenag.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita minta GPS dan user ID-nya. Sehingga posisi bus dari Makkah kita bisa mengetahuinya," sambungnya.

Beberapa alat telah disiapkan untuk keperluan operasional. Sumber Daya Manusia (SDM) pun sudah ada untuk melakukan pemantauan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Zainal juga telah berkoordinasi dengan pihak-pihak hotel yang ada di Madinah. Ia berharap para perusahaan siap menyambut kedatangan jemaah Indonesia secara maksimal, begitu pun dengan pihak katering.

"Tadi pagi kita sudah koordinasi dengan 21 perusahaan katering. Kita sampaikan apresiasi dari pimpinan berkaitan dengan komitmen dan layanan yang baik. Dan alhamdulillah mereka juga sangat antusias dan bersemangat terhadap pelayanan gelombang yang pertama dan siap untuk pelayanan gelombang kedua," imbuh Zaenal.

Seperti diketahui, ada 109 ribu jemaah haji yang yang akan diberangkatkan dari Makkah ke Madinah pada gelombang kedua. Mereka akan melaksanakan salar Arbain, ziarah ke makam Rasulullah SAW hingga pergi ke tempat-tempat bersejarah lainnya.

"Mereka ziarah di sekitar kota Madinah, baik ke Masjid Quba, Qiblatain, ziarah ke Makam Nabi Muhammad dan tempat-tempat lainnya, di samping juga salat 40 waktu di Masjid Nabawi," pungkas Zaenal.




(hnh/rah)

Hide Ads