Ketika miqat di Bir Ali, jemaah haji lansia tetap berada di dalam bus. Bersamaan dengan itu, petugas haji di dalamnya membimbing jemaah lansia untuk berniat umrah wajib.
Para petugas sektor khusus Bir Ali dan Pembimbing Ibadah naik dan turun bus jemaah satu persatu di terminal Hijrah, Madinah. Disampaikan oleh Yendra Alhamidy, Kasi Bimbingan Ibadah Daker Madinah bahwa Bir Ali adalah tempat jemaah haji Gelombang I mengambil miqat dan niat Ihram. Setelahnya, jemaah harus menghindari sejumlah larangan dalam ihram.
"Untuk memastikannya, kami harus masuk bus satu persatu untuk melihat apakah ada jemaah lansia atau tidak dalam bus tersebut. Kami memastikan betul jangan sampai ada yang terlewat," ujar Yendra dilansir situs Kemenag, dikutip detikHikmah pada Sabtu (17/6/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jemaah haji lansia, disabilitas dan risiko tinggi tidak wajib turun dari bus. Mereka cukup berada di dalam dan niat umrahnya sudah terhitung sah, ini sebagai rukhsah atau kemudahan bagi jemaah lansia atau dalam kondisi khusus.
Yendra menyampaikan, masih banyak jemaah lansia dari kalangan lelaki yang lupa dan mengenakan celana pendek ketika ihram. Padahal, itu termasuk salah satu larangan jika sudah berniat.
Bahkan, beberapa di antaranya ada yang belum berniat, ada juga yang sudah berniat tetapi belum mengenakan kain ihram.
PPIH Sektor Bir Ali dan Layanan Bimbingan Ibadah saling berkolaborasi untuk naik dan turun bus jemaah haji Indonesia untuk membantu mereka yang akan berangkat ke Makkah dan Miqat dari Bir Ali. Sejak Jumat, 16 Juni 2023 sebanyak 9 kloter dengan 3.302 jemaah telah diberangkatkan.
Keberangkatan tersebut menjadi penanda usainya fase pemberangkatan jemaah haji gelombang pertama dari Madinah menuju Makkah.
(aeb/nwk)
Komentar Terbanyak
Wamenag Romo Syafi'i Menikah Hari Ini, Habib Rizieq Jadi Saksi
Dukung Ponpes Al Khoziny Dibantu APBN, Cak Imin: Ada 1.900 Santri di Sana
Wali Santri Korban Meninggal Ambruknya Musala Al Khoziny Akan Diumrahkan