Baik jemaah haji gelombang I ataupun gelombang II, ketika tiba di Madinah semua akan melaksanakan salat arba'in di Masjid Nabawi. Ketentuan kapan mereka mulai salat arba'in setelah dilakukan perjanjian penetapan awal salat 40 kali tersebut. Hal ini dikenal dengan nama bayan tarhil.
Cecep Nursyamsi selaku Kepala Seksi Layanan Kedatangan dan Kepulangan (Yanpul) Daerah Kerja Madinah mengatakan, bayan tarhil adalah kesepakatan kapan jemaah mulai dan mengakhiri salat arba'in di masjid Nabawi, dihitung dari jemaah terakhir turun dari bus dalam satu kloter.
Cecep mengatakan dalam laman Kemenag (06/06/23), "Misalnya jemaah datang dari bus terakhir Zuhur dan mulai arba'in pada waktu salat tersebut, maka terakhir salat arba'in pada waktu Subuh."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Semacam persetujuan dari tiga belah pihak," jelas Cecep.
Adapun teknis yang mengatur bayan tarhil yakni kesepakatan antara ketua kloter, sektor, dan dari majelis majmu'ah atau penyelenggara haji Arab Saudi yang memberikan pelayanan kepada jemaah haji Indonesia di Madinah.
Penentuan waktu keberangkatan jemaah dari Madinah ke Makkah hanya pada empat waktu. "Penentuan waktu jemaah mulai ke Bir Ali untuk selanjutnya ke Makkah yaitu pada pukul 06.00 pagi, 08.00 pagi, 12.00 siang dan 16.00 sore Waktu Arab Saudi (WAS). Sehingga misalnya salat arba'in terakhir tiba pada waktu Maghrib, maka jalan ke Bir Alinya setelah Subuh," ujar Cecep.
Cecep juga mengimbau agar ketua kloter, setelah melakukan bayan tarhil agar benar-benar disampaikan kepada jemaah satu kloternya. Supaya semua bergerak mulai salat arba'in sendiri-sendiri. "Ini harus disampaikan ke jemaah agar mereka tidak berbeda-beda. Ada yang mulai Zuhur, ada Ashar, tidak berpatokan pada kesepakatan." tutup Cecep.
(lus/nwk)
Komentar Terbanyak
Kemenhaj Rombak Sistem Antrean Haji, Tak Ada Lagi Masa Tunggu 48 Tahun
Antrean Haji Tiap Daerah Akan Dipukul Rata 26-27 Tahun
Jumlah Santri Sidoarjo Meninggal Akibat Musala Ponpes Ambruk