Tawaf Wada, Penutup Haji Sebelum Meninggalkan Kota Makkah

Tawaf Wada, Penutup Haji Sebelum Meninggalkan Kota Makkah

Berliana Intan Maharani - detikHikmah
Senin, 05 Jun 2023 11:01 WIB
Sejumlah calon jemaah haji kabupaten Klaten melakukan tawaf saat mengikuti manasik haji di Klaten, Jawa Tengah, Kamis (11/5/2023). Manasik haji tersebut untuk meningkatkan kualitas pemahaman dalam pelaksanaan ibadah haji 1444 H/ 2023 M di Arab Saudi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/YU
Foto: ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho
Jakarta -

Tawaf ketika akan meninggalkan Kota Makkah dalam rangkaian ibadah haji disebut tawaf wada. Tawaf ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada Baitullah (Kakbah) serta menjadi penutup ibadah haji.

Hukum Tawaf Wada

Mengutip dari buku Fiqih Ibadah karya Dr. H. Ma'sum Anshori, MA, jumhur ulama mengatakan tawaf wada hukumnya wajib bagi jemaah haji yang akan meninggalkan Makkah. Jemaah yang meninggalkan tawaf wada, maka dikenakan dam atau denda satu ekor kambing.

Sedangkan menurut pendapat Imam Malik, Abu Dawud, dan Ibnu Mundzir, hukum tawaf wada adalah sunah sehingga seseorang yang tidak mengerjakan tidak diharuskan membayar dam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rasulullah SAW pun sangat menganjurkan jemaah haji untuk mengerjakan tawaf wada. Sebagaimana disebutkan dalam hadits yang dinukil dari buku Tuntunan Ibadah Haji dan Umrah Sesuai Sunnah Nabi SAW karya H. Achmad Zuhdi, dkk., Nabi SAW bersabda:

لا يَنْفِرَنَّ أَحَدٌ حَتَّى يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِ بِالْبَيْتِ

ADVERTISEMENT

Artinya: "Janganlah seseorang di antara kamu pulang melainkan akhir yang dilakukannya adalah tawaf di Bait Allah." (HR Muslim).

Sementara bagi wanita haid diberikan keringanan untuk tidak melakukan tawaf wada berdasarkan sabda Rasulullah SAW berikut:

أُمِرَ النَّاسُ أَنْ يَكُونَ آخِرُ عَهْدِهِمْ بِالْبَيْتِ إِلَّا أَنَّهُ حقِفَ عَنِ الْمَرْأَةِ الْحَابِضِ

Artinya: "Orang-orang (yang menunaikan ibadah haji), diperintahkan oleh Nabi SAW agar mengakhirinya dengan tawaf di Bait Allah, kecuali bagi wanita yang tengah haid, ia diberi keringanan atau dispensasi." (HR Bukhari dan Muslim).

Cara melakukan tawaf wada sama seperti tawaf biasanya, yakni memutari Kakbah sebanyak tujuh kali. Hanya saja, pada saat tawaf wada tidak memakai pakaian ihram.

Doa Tawaf Wada

Adapun bacaan doa tawaf wada yang dibaca pada setiap putaran berdasarkan buku Kitab Lengkap Shalat, Shalawat, Zikir, dan Doa karya Ibnu Watiniyah, yaitu sebagai berikut:

بشم اللهِ اللهُ أَكْبَرُ، سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، وَلَا بشم إله إلا الله، والله أَكْبَرُ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ الْعَلِي الْعَظِيْمِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ إِيْمَانًا بِكَ وَتَصْدِيقًا بِكِتَابِكَ، وَوَفَاءً بِعَهْدِكَ وَاتَّبَاعًا لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ يَا مُعِيْدُ أَعِدْنِي، يَا سَمِيْعُ أَسْمِعْنِي، يَا جَبَّارُ اجْبُرْنِي، يَا سَتَارُ اسْتَرْنِى يَا رَحْمَنُ ارْحَمْنِي يَا رَدَّادُ ارْدُدْنِي إِلَى بَيْتِكَ هَذَا، وَارْزُقْنِيَ الْعَوْدَةَ ثُمَّ الْعَوْدَ كَرَّاتٍ بَعْدَ مَرَّاتٍ تَابِبُونَ عَابِدُونَ سَابِحُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُوْنَ. صَدَقَ اللَّهُ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ اللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ عَنْ يَمِيْنِي وَعَنْ يَسَارِيْ، وَمِنْ قُدَّامِي وَمِنْ وَرَاءِ ظَهْرِى وَمِنْ فَوْقَى وَمِنْ تَحْتِى حَتَّى تُوَصَلَى إِلَى أَهْلِ وَبَلَدِى اللَّهُمَّ هَوَنْ عَلَيْنَا السَّفَرَ وَأَطْوِ لَنَا بُعْدَ الْأَرْضِ، اَللَّهُمَّ اصْحَبْنَا فِي سَفَرنَا وَاخْلُفْنَا فِي أَهْلِنَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ، وَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Arab-Latin: Bismillaahi Allaahu akbaru subhaanallaahi wal hamdu lillaahi walaa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru walaa haula walaa quwwata illaa billaahil 'aliyyil 'azhiimi. Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa rasuulillaahi shallallaahu 'alaihi wasallama. Allaahumma iimanan bika wa tashdiiqan bikitaabika wawafaa- an bi'ahdika wattibaa'an lisunnati nabiyyika Muhammadin shallallaahu 'alaihi wasallama. Innal ladzii faradha 'alaikal qur-aana laraadduka ilaa ma'aadin. Yaa mu'iidu a'idnii yaa samii'u asmi'nii yaa jabbaaru ujburnii yaa sattaaru usturnii yaa rahmaanu irhamnii yaa raddaadu urdudnii ilaa baitika haadzaa warzuqnil 'audata tsummal 'auda karraatin ba'da marraatin taa'ibuuna 'aabiduuna saa-ihuuna lirabbinaa haamiduuna shadaqallaahu wa'dahu wa nashara 'abdahu wa hazamal ahzaaba wahdahu. Allaahummahfazhnii 'an yamiinii wa 'an yasaarii wamin quddaamii wamin waraa-i zhahrii wamin fauqii wamin tahtii hattaa tuwashshilanii ilaa ahlii wabaladii. Allaahumma hawwin 'alainaas safara wa athwi lana bu'dal ardhi. Allaahummashhabnaa fii safarinaa wakhlufnaa fii ahlinaa yaa arhamar raahimiina wa yaa rabbal 'aalamiin.

Artinya: "Dengan nama Allah, Allah Mahabesar, Mahasuci Allah dan segala puji hanya kepada Allah tidak ada Tuhan selain Allah Yang Mahabesar, tidak daya (untuk memperoleh manfaat) dan tiada kekuatan (untuk menolak kesulitan) kecuali dengan pertolongan dari Allah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar. Shalawat dan salam bagi junjungan Rasulullah Saw. Ya Allah, aku datang kemari karena iman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, memenuhi janji-Mu dan karena menuruti sunah Nabi-Mu Muhammad saw. Sesungguhnya Tuhan yang menurunkan Alquran kepadamu niscaya memulangkanmu ke tempat kembali, wahai Tuhan yang Kuasa mengembalikan, kembalikan aku ke tempatku, wahai Tuhan yang Maha Mendengar, dengarlah (kabulkanlah) permohonanku wahai Tuhan Yang Maha Memperbaiki, perbaikilah aku, wahai Tuhan Yang Maha Pelindung, tutupilah aibku, wahai Tuhan Yang Mahakasih Sayang, sayangilah aku, wahai Tuhan Yang Mahakuasa Mengembalikan, kembalikanlah aku ke Kakbah ini dan berilah aku rezeki untuk mengulanginya berkali-kali, dalam keadaan bertaubat dan beribadah, berlayar menuju Tuhan kami sambil memuji, Allah Maha Menepati janji-Nya membantu hamba-hamba-Nya, yang menghancurkan sendiri musuh-musuh-Nya. Ya Allah, peliharalah aku dari kanan, kiri, depan, dan belakang, dari sebelah atas dan batoah sampai Engkau mengembalikan aku kepada keluarga dan tanah airku. Ya Allah, mudahkanlah perjalanan kami, lipatkan bumi untuk kami. Ya Allah sertailah kami dalam perjalanan, dan gantilah kedudukan kami dalam keluarga yang ditinggal, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih melebihi segala pengasih, wahai Tuhan Yang Memelihara seluruh alam."

Dengan demikian, tawaf wada menjadi penutup dari rangkaian ibadah haji sebelum jemaah meninggalkan Kota Makkah dengan harapan meraih haji yang mabrur.




(lus/lus)

Hide Ads