Antisipasi Puncak Haji di Armuzna, Ini Persiapan KKHI Mekkah

Kabar Haji dari Saudi

Antisipasi Puncak Haji di Armuzna, Ini Persiapan KKHI Mekkah

Meliyanti Setyorini - detikHikmah
Sabtu, 03 Jun 2023 21:00 WIB
Kepala KKHI Mekkah dr. Edi Supriyatna
Foto: Meliyanti Setyorini
Jakarta -

Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah melakukan berbagai antisipasi dan persiapan menjelang puncak haji, pada 29 Juni mendatang.

KKHI Mekkah saat ini tengah merawat 13 orang jemaah dengan berbagai keluhan, terbanyak adalah gangguan kesehatan yang diakibatkan oleh dehidrasi. Menurut data Siskohat yang diakses pukul 17.27 WIB, total jemaah yang dirawat di berbagai rumah sakit di Mekkah, Madinah dan Jeddah berjumlah 91 orang jemaah. Sedangkan jemaah haji yang meninggal dunia di angka 9 orang.

Kepala KKHI Mekkah dr. Edi Supriyatna, MKK menjelaskan pihaknya telah mempersiapkan berbagai antisipasi menjelang puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifa dan Mina), pada 29 Juni mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Critical point mulai tanggal 25 Juni. Tapi kita sudah siapkan berbagai antisipasi. Pertama, briefing terhadap petugas kloter. Kedua, memetakan kesehatan dengan medical check-up (MCU). MCU gelombang pertama diperuntukkan bagi jemaah dari Madinah, lalu gelombang kedua untuk jemaah dari Jeddah. Ketiga, mempersiapkan pendampingan bagi lansia untuk aktivitas yang menguras fisik," jelas Edi.


KKHI Mekkah memiliki berbagai fasilitas mulai dari IGD, laboratorium, radiologi, farmasi, rawat inap dan ICU, dengan total okupansi bed 257. Jemaah haji dapat memeriksakan dirinya ke tempat ini secara free alias tanpa biaya.

ADVERTISEMENT


Selain fasilitas, KKHI Mekkah dilengkapi dengan total 117 nakes yang terdiri dari 30 dokter (23 dokter spesialis, 6 dokter umum dan 1 dokter gigi). 56 perawat, dan sisanya penunjang medik dan lain-lain yang direkrut di Indonesia. Sedangkan 83 tenaga pendukung direkrut di Arab Saudi.


"Jemaah dari ruang IGD akan masuk ke ruang observasi dan akan diobservasi selama 3 jam. Jika hasilnya bagus maka bisa pulang, namun jika kurang bisa kami berikan rujukan ke berbagai rumah sakit seperti RS King Abdul Aziz, King Faisal, An Nur, Hera, dan RS Ibu dan Anak. Jika lebih dari itu atau kondisi nggak bagus akan kami rawat di sini," jelas dr Edi.




(lus/lus)

Hide Ads