Tata Cara Wukuf dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Jemaah Haji Lansia di Arafah

Tata Cara Wukuf dan Hal-hal yang Harus Diperhatikan Jemaah Haji Lansia di Arafah

Anisa Rizki Febriani - detikHikmah
Selasa, 23 Mei 2023 08:01 WIB
A Muslim pilgrim prays on top of the rocky hill known as the Mountain of Mercy, on the Plain of Arafat, during the annual hajj pilgrimage, near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Monday, July 19, 2021. The coronavirus has taken its toll on the hajj for a second year running. What once drew some 2.5 million Muslims from all walks of life from across the globe, the hajj pilgrimage is now almost unrecognizable in scale. (AP Photo/Amr Nabil)
Jemaah haji tengah melakukan wukuf di Arafah (Foto: AP/Amr Nabil)
Jakarta -

Wukuf adalah salah satu rukun dari ibadah haji. Pelaksanaan wukuf ini tidak boleh ditinggalkan, bahkan disebut sebagai rukun haji yang agung.

Wukuf merupakan salah satu puncak ibadah haji. Menurut Sayyid Sabiq dalam buku Fikih Sunnah Jilid 3 dijelaskan bahwa wukuf ialah hadir dan berada dimanapun di Arafah meski dalam keadaan tertidur, terjaga, di atas kendaraan, duduk, berbaring, dalam keadaan suci ataupun tidak.

Hukum wukuf sendiri ialah sebagai rukun haji yang harus dikerjakan sebagai syarat sah ibadah haji. Dalam hadits yang diriwayatkan TIrmidzi, Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Ibnu Majah, dari Abdurrahman bin Ya'mur, Nabi SAW bersabda:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Haji adalah (wukuf di) Arafah. Siapa yang datang (di Arafah) pada hari Nahar malam sebelum fajar terbit, dia terhitung melakukan wukuf,"

Tata Cara Wukuf di Arafah

Mengutip dari buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah untuk Lansia susunan Kementerian Agama (Kemenag RI), jemaah haji yang tidak mengerjakan wukuf di Arafah berarti tidak mengerjakan haji sesuai sabda Nabi Muhammad,

ADVERTISEMENT

"Haji itu hadir di Arafah. Barangsiapa yang datang pada malam hari jam'in (10 Zulhijjah sebelum terbit fajar) maka sesungguhnya ia masih mendapatkan haji," (HR At Tirmidzi).

Wukuf dilaksanakan setelah khutbah wukuf dan salat jamak qashar taqdim Dzuhur dan Ashar. Pengerjaan wukuf dilakukan dalam suasana yang tenang, khusyuk dan tawadhu kepada Alah SWT.

Wukuf boleh dikerjakan sendiri maupun berjamaah. Selama wukuf, maka para ibadah haji memperbanyak zikir, istighfar, shalawat, dan doa sesuai sunnah Rasulullah SAW.

Selain itu, jemaah haji juga bisa memperbanyak talbiyah dan zikir yang diselingi dengan membaca doa, memperbanyak baca Al-Qur'an, istighfar, dan tahlil serta shalawat.

Lebih rincinya, berikut tata cara wukuf di Arafah yang bisa dikerjakan.

  1. Mendengarkan khutbah wukuf
  2. Masuk waktu wukuf yang ditandai dengan azan waktu Dzuhur
  3. Melaksanakan salat Dzuhur dan Ashar jamak - qasar taqdim
  4. Mengerjakan wukuf, dilanjutkan dengan zikir dan berdoa, boleh sendiri atau berjamaah
  5. Memperbanyak zikir, bacaan talbiyah, membaca Al-Qur'an
  6. Hindari perbuatan yang berakibat terjadinya pelanggaran larangan ihram
  7. Disunnahkan menghadap kiblat, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah sejak mulai sampai Matahari terbenam
  8. Usai Dzuhur, usahakan tetap fokus dan khusyuk berzikir serta berdoa. Jangan menyia-nyiakan waktu dengan berkumpul dan merokok
  9. Meyakini bahwa wukuf yang dilakukan sah dan sempurna
  10. Setelah selesai wukuf, jemaah akan menuju ke Muzdalifah untuk salat Maghrib dengan cara jamak takhir dan Isya qasar di Muzdalifah apabila mendapat keberangkatan awal
  11. Apabila diberangkatkan pada rombongan akhir, maka bisa mengerjakan salat Maghrib dan Isya dengan cara jamak taqdim qasar di tenda Arafah

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji Lansia selama Wukuf

Mengacu pada sumber yang sama, ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan oleh jemaah haji lansia ketika melaksanakan wukuf. Antara lain sebagai berikut:

  • Menjaga kesehatan dan ihram
  • Diutamakan tetap berada di dalam tenda. Jika ada keperluan seperti pergi ke kamar kecil, ajak pendamping
  • Waktu wukuf dimulai ba'da zawal (setelah tergelincir Matahari) pada 9 Zulhijjah dan berakhir saat terbit fajar 10 Zulhijjah
  • Kadar waktu wukuf menurut mazhab Syafi'i cukup sesaat pada siang hari. Namun, jika wukuf diperpanjang sampai malam, maka hukumnya sunnah.
  • Ulama Malikiyah menyebut wukuf harus menemui waktu siang (wajib) dan malam (hukumnya sebagai rukun)
  • Mazhab Hanafi dan Hanbali berpendapat wukuf harus mendapati siang dan malam, keduanya termasuk ke dalam wajib haji
  • Memanfaatkan kesempatan wukuf sebaik-baiknya untuk berbuat kebaikan, bertaubat, membersihkan hati, selalu mengingat Allah SWT dengan berzikir dan tidak membicarakan hal-hal yang menimbulkan sum'ah atau riya

Doa Wukuf yang Bisa Dibaca Jemaah Haji

Berikut adalah beberapa doa wukuf yang bisa dibaca sebagaimana dinukil dari kitab Al-Adzkar oleh IMam Nawawi dan buku Fiqih Sunnah karya Sayyid Sabiq:

1. Doa Wukuf Arafah Versi Pertama

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir

Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah, Dzat yang Esa dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Di tangan-Nyalah segala kebaikan dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu," (HR Ahmad & Tirmidzi, dari Kakek Amir bin Syu'aib)

2. Doa Wukuf Arafah Versi Kedua

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ كَالَّذِى نَقُولُ وَخَيْرًا مِمَّا نَقُولُ اللَّهُمْ لَكَ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي وَإِلَيْكَ مَا بِى وَلَكَ رَبِّ تُرَاثِى اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ وَشَتَاتِ الأَمْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا تَجِيءُ بِهِ الرِّيْحُ

Arab latin: Allahumma lakal hamdu kalladzii naquulu wa khairan mimmaa naquulu, Allahumma laka shalaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati wa ilaika maabii wa laka rabbi turaatsi, Allahumma inni a'uudzubika min 'adzaabil qabri wa waswasatish shadri wa syataatil amri, Allahumma inni a'uudzu bika min syarri maa taji-u bihir riihu

Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji seperti pujian yang kami ucapkan kepada-Mu dan lebih baik daripada pujian yang kami ucapkan untuk-Mu. Ya Allah, untuk-Mu shalat, ibadah, hidup, dan matiku. Hanya kepada-Mu tempat kembaliku dan hanya untuk-Mu, wahai Tuhanku, segala warisanku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari siksa kubur, bisikan nafsu, dan tercerai-berainya perkara. Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu dari keburukan tiupan angin," (HR Tirmidzi, dari Ali bin Abi Thalib)

3. Doa Wukuf Arafah Versi Ketiga

اَللَّهُمَّ آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma aatinaa fid dunyaa hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'adzaaban naar

Artinya: "Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, serta peliharalah kami dari azab neraka,"




(aeb/erd)
Panduan Haji dan Umrah

Panduan Haji dan Umrah

55 konten
Panduan haji dan umrah diharapkan dapat membantu jemaah haji lebih mudah untuk mendapatkan informasi.

Hide Ads