Apa yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah? Cek Jadwal Perjalanan Haji

Apa yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah? Cek Jadwal Perjalanan Haji

Irma Budiarti - detikJatim
Rabu, 21 Mei 2025 18:30 WIB
Muslim pilgrims gather at the top of the rocky hill known as the Mountain of Mercy, on the Plain of Arafat, during the annual Hajj pilgrimage, near the holy city of Mecca, Saudi Arabia, Saturday, June 15, 2024. Masses of Muslims gathered at the sacred hill of Mount Arafat in Saudi Arabia for worship and reflection on the second day of the Hajj pilgrimage. The ritual at Mount Arafat, known as the hill of mercy, is considered the peak of the Hajj. Its often the most memorable event for pilgrims, who stand shoulder to shoulder, asking God for mercy, blessings, prosperity and good health. Hajj is one of the largest religious gatherings on earth. (AP Photo/Rafiq Maqbool)
Potret suasana wukuf di Arafah. Foto: AP/Rafiq Maqbool
Surabaya -

Puncak pelaksanaan ibadah haji, yakni wukuf di Arafah, berlangsung pada 9 Zulhijjah 1446 Hijriah. Momen sakral ini menjadi inti dari seluruh rangkaian ibadah haji yang hanya bisa dilakukan dalam waktu dan tempat tertentu.

Wukuf di Arafah menjadi salah satu rukun haji yang paling utama dan tak tergantikan. Prosesi wukuf akan diawali dengan pemberangkatan jemaah dari Makkah ke Arafah. Berdasarkan RPH 1446 H/2025 M, rangkaian pemberangkatan jemaah haji telah dimulai sejak 1 Mei 2025, ditandai dengan masuknya jemaah ke asrama haji.

Keberangkatan jemaah Gelombang I dari tanah air ke Madinah dimulai pada 2 Mei 2025, dan dilanjutkan dengan keberangkatan Gelombang II ke Jeddah mulai 17 Mei 2025. Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah di Madinah dan Makkah, seluruh jemaah akan bersiap menuju Arafah untuk menjalani wukuf.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usai wukuf di Arafah, jemaah akan merayakan Idul Adha pada 6 Juni 2025, dilanjutkan dengan rangkaian Hari Tasyrik selama tiga hari. Sementara proses pemulangan jemaah dijadwalkan berlangsung hingga pertengahan Juli mendatang.

Apa Saja yang Dilakukan Saat Wukuf di Arafah?

Melansir dari Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H/2025 M, jemaah akan diberangkatkan dari Makkah menuju Padang Arafah pada 4 Juni 2025. Lantas, apa saja yang sebaiknya dilakukan jemaah saat wukuf di Arafah? Berikut lima amalan sunah yang dianjurkan saat wukuf di Arafah, dilansir Nahdlatul Ulama (NU) Online.

ADVERTISEMENT

1. Melaksanakan Wukuf hingga Terbenam Matahari

Salah satu sunnah penting adalah melaksanakan wukuf dari siang hingga matahari terbenam, untuk menggabungkan waktu siang dan malam dalam ibadah wukuf. Dengan bertahan hingga petang, jemaah dianggap telah memenuhi sunah. Hal ini didasarkan pada pandangan Imam Al-Bajuri dalam kitab Hasyiyah al-Bajuri berikut ini.

وقوله: (لحظة بعد زوال الشمس...) الخ, ويسن أن يقف إلى الغروب, ولو فارقها قبله ولم يعد إليها.. سن له دم, لفوات الجمع بين الليل والنهار, مع أنه يسن خروجا من خلاف من أوجبه, فإن عاد ولو ليلا.. لم يسن له الدم, لأنه أتى بما يسن له وهو الجمع بين الليل والنهار فى الموقف

Artinya: Ucapan Musannif: (sesaat setelah tergelincirnya matahari...). Disunahkan untuk melaksanakan wukuf hingga matahari terbenam. Apabila meninggalkan wukuf sebelum terbenamnya matahari dan tidak kembali untuk melaksanakannya lagi, disunahkan baginya membayar dam, karena terlewatnya mengumpulkan antara waktu malam dan siang, serta ia (mengumpulkan dua waktu itu) juga disunahkan karena agar keluar dari berselisih dengan ulama yang mewajibkannya. Apabila ia kembali, meski pada malam hari, tidak disunahkan baginya membayar dam. Karena ia telah melaksanakan kesunahan, yaitu mengumpulkan di antara malam dan siang pada tempat wukuf. (Ibrahim Al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri, [Jeddah, Darul Minhaj], juz II, halaman 493).

2. Memperbanyak Zikir dan Doa

Hari Arafah dikenal sebagai hari terbaik untuk berdoa sepanjang tahun. Doa-doa yang dipanjatkan dapat dilanjutkan dengan berbagai permohonan kepada Allah SWT, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun umat Islam secara umum. Sebagaimana dijelaskan oleh Imam Nawawi berikut.

قد قدمنا فى أذكار العيد حديث النبي صم: "خير الدعاء يوم عرفة, وخير ما قلت أنا والنبيون من قبلي: لا إله إلا الله وحده لا شريك له, له الملك وله الحمد, وهو على كل شيء قدير فيستحب الإكثار من هذا الذكر والدعاء ويحتهد في ذلك, فهذا اليوم أفضل أيام السنة للدعاء, وهو معظم الحج ومقصوده والمعول عليه

Artinya: Telah kami jelaskan dalam penjelasan terkait dzikir-dzikir i'd hadits Nabi Saw: Sebaik-baik doa ialah doa hari Arafah, dan sebaik-baik doa yang aku dan nabi-nabi sebelum kubaca ialah:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ, وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Arab Latin: Lâ ilaha illallâhu waḫdahu lâ syarîka lah, lahul mulku wa lahul ḫamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadîr.

Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah, Maha Esa tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kekuasaan dan pujian, Ia adalah Dzat berkuasa atas segala sesuatu.

Disunnahkan untuk memperbanyak zikir ini dan berdoa serta bersungguh-sungguh di dalamnya. Hari Arafah ini adalah hari terbaik dalam setahun untuk berdoa, merupakan yang paling agung, tujuan serta inti dari haji. (An-Nawawi, Al-Adzkar, [Jakarta, Darul Kutub Al-Islamiyah: 2004], cet 1, hal 280).

Hadis tersebut ialah hadis riwayat At-Turmudzi, dalam redaksi lain terdapat tambahan dari al-Bayhaqi yaitu sebagai berikut.

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِيْ قَلْبِ نُوْرًا, وَفِي بَصَرِي نُوْرًا, اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْ أَمْرِيْ

Arab Latin: Allahummaj'al fî qalbî nûran, wa fibasharî nûran, Allahummasy raḫlî shadrî wa yassir lî amrî.

Artinya: Ya Allah, jadikanlah dalam hatiku cahaya, dalam mataku cahaya. Ya Allah lapangkanlah dadaku dan permudahlah urusanku.

3. Membaca Al-Qur'an, Mendoakan Orang Lain, dan Merenung

Jemaah dianjurkan untuk memperbanyak membaca Al-Qur'an, zikir, dan doa-doa lainnya. Momen ini seharusnya digunakan untuk merenungi dosa-dosa, memohon ampun, serta memperbanyak doa untuk orang tua, guru, kerabat, dan seluruh kaum muslimin, bisa jadi ini adalah kesempatan sekali seumur hidup.

4. Melirihkan Suara Saat Berdoa dan Menghadap Kiblat

Dalam kitab Al-Adzkar, Imam Nawawi menekankan agar jemaah melirihkan suara saat berdoa, memperbanyak istigfar, membuka dan menutup doa dengan hamdalah serta selawat, dan sebisa mungkin menghadap kiblat saat berdoa. Berikut doa yang banyak dibaca Nabi Muhammad SAW ketika wukuf di Arafah.

اللَّهُمَّ لَكَ الحمدُ كالذي نقولُ وخيراً مما نقولُ، اللَّهُمَّ لَكَ صَلاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيايَ ومماتي وإليك مآبي وَلَكَ رَبِّ تُرَاثي، اللَّهُمَّ إني أعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَوَسْوَسَةِ الصَّدْرِ، وَشَتاتِ الأمْرِ، اللَّهُمَّ إِني أعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّ ما تجيءُ بهِ الرّيحُ

Arab Latin: Allahumma lakal ḫamdu kalladzî naqûlu wa khairan mimmâ naqûl, Allahumma laka shalâtî wa nusukî wa maḫyâya wa mamâtî wa ilaika ma'âbî wa laka turâtsî, Allahumma innî a'ûdzu bika min 'adzâbil qabri wa waswasatis shadri, wa syatâtil amri, Allahumma innî a'ûdzubika min syarri mâ taji'u bihir rîḫ.

Artinya: Ya Allah, bagi-Mu segala puji sebagaimana yang aku ucapkan dan lebih baik dari yang aku ucapkan. Ya Allah, bagi-Mu salatku, ibadahku, mati dan hidupku, dan hanya kepada-Mu lah aku kembali dan bagi-Mu wahai Tuhanku hartaku. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, was-was dalam hati, serta kegelisahan diri. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang dibawa oleh angin. (HR Turmudzi 3520).

5. Memperbanyak Membaca Talbiyah dan Selawat

Selain doa, jemaah juga disunahkan untuk memperbanyak membaca talbiyah dan selawat, karena Arafah adalah tempat berkumpulnya hamba-hamba pilihan Allah SWT dalam kondisi hati yang suci dan penuh keikhlasan.

Jadwal Wukuf di Arafah 2025

Jemaah haji Indonesia dijadwalkan melaksanakan wukuf di Arafah pada Kamis 5 Juni 2025. Momen puncak ibadah haji ini bertepatan dengan 9 Zulhijjah 1446 Hijriah, sebagaimana tercantum dalam Rencana Perjalanan Haji (RPH) 1446 H/2025 M yang dirilis Kementerian Agama. Berikut jadwal wukuf di Arafah, lengkap perjalanan haji 2025.

  • 1 Mei 2025 (3 Zulkaidah 1446): Jemaah haji masuk asrama haji
  • 2 Mei 2025 (4 Zulkaidah 1446): Awal pemberangkatan jemaah haji Gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
  • 11 Mei 2025 (13 Zulkaidah 1446): Awal pemberangkatan jemaah haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah
  • 16 Mei 2025 (18 Zulkaidah 1446): Akhir pemberangkatan jemaah haji Gelombang I dari Tanah Air ke Madinah
  • 17 Mei 2025 (19 Zulkaidah 1446): Awal pemberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah
  • 25 Mei 2025 (27 Zulkaidah 1446): Akhir pemberangkatan jemaah haji Gelombang I dari Madinah ke Makkah
  • 31 Mei 2025 (4 Zulhijjah 1446): Akhir pemberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Tanah Air ke Jeddah
  • 31 Mei 2025 (4 Zulhijjah 1446): Closing Date KAAIA Jeddah (Pukul 24.00 WAS)
  • 4 Juni 2025 (8 Zulhijjah 1446): Pemberangkatan jemaah haji dari Makkah ke Arafah
  • 5 Juni 2025 (9 Zulhijjah 1446): Wukuf di Arafah
  • 6 Juni 2025 (10 Zulhijjah 1446): Idul Adha 1446 Hijriyah
  • 7 Juni 2025 (11 Zulhijjah 1446): Hari Tasyrik I
  • 8 Juni 2025 (12 Zulhijjah 1446): Hari Tasyrik II (Nafar Awal)
  • 9 Juni 2025 (13 Zulhijjah 1446): Hari Tasyrik III (Nafar Tsani)
  • 11 Juni 2025 (15 Zulhijjah 1446): Awal pemulangan jemaah haji Gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air
  • 11 Juni 2025 (15 Zulhijjah 1446): Awal kedatangan jemaah haji Gelombang I di Tanah Air
  • 18 Juni 2025 (22 Zulhijjah 1446): Awal pemberangkatan jemaah haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah
  • 25 Juni 2025 (29 Zulhijjah 1446): Akhir pemulangan jemaah haji Gelombang I dari Makkah melalui Bandara Jeddah ke Tanah Air
  • 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Tahun Baru Hijriah 1447 H
  • 26 Juni 2025 (1 Muharram 1447): Awal pemulangan jemaah haji Gelombang II dari Madinah ke Tanah Air
  • 2 Juli 2025 (7 Muharram 1447): Akhir pemberangkatan jemaah Haji Gelombang II dari Makkah ke Madinah
  • 10 Juli 2025 (15 Muharram 1447): Akhir pemulangan jemaah haji Gelombang II dari Madinah ke Tanah Air
  • 11 Juli 2025 (16 Muharram 1447): Akhir kedatangan jemaah haji Gelombang II di Tanah Air



(auh/irb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads