Perbedaan Doa Hajat dengan Doa Istikharah dalam Islam, Kapan Harus Dibaca?

Perbedaan Doa Hajat dengan Doa Istikharah dalam Islam, Kapan Harus Dibaca?

Tia Kamilla - detikHikmah
Kamis, 06 Nov 2025 05:00 WIB
Ilustrasi berdoa
Ilustrasi memanjatkan doa hajat dan istikharah. Foto: Getty Images/Gogosvm
Jakarta -

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap Muslim pasti memiliki kebutuhan dan harapan yang ingin dikabulkan oleh Allah SWT.

Ada saatnya kita memohon agar hajat tertentu terkabul, dan ada pula momen ketika kita bingung menentukan pilihan terbaik.

Di sinilah doa hajat dan doa istikharah punya peran masing-masing. Meski sama-sama memohon kepada Allah, keduanya ternyata memiliki perbedaan tujuan dan waktu pengamalannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut adalah penjelasan tentang perbedaan doa hajat dengan doa istikharah dalam Islam serta waktu diamalkannya.

ADVERTISEMENT

Perbedaan Doa Hajat dan Doa Istikharah dalam Islam

Melansir buku Panduan Salat Lengkap dan Praktis Wajib dan Sunnah karya Ahmad Sultoni, salat Hajat adalah salat yang dilakukan seorang muslim ketika ia memiliki hajat atau kebutuhan tertentu dan ia ingin hajat tersebut dikabulkan oleh Allah SWT.

Doa yang dibaca setelah salat Hajat lebih menekankan pada permohonan agar keinginan atau kebutuhan tertentu dipermudah dan dikabulkan oleh Allah SWT. Misalnya, memohon kelancaran rezeki, penyelesaian masalah, kesembuhan, atau kemudahan menyelesaikan urusan penting.

Sedangkan, salat Istikharah adalah salat sunnah yang tujuan pelaksanaannya untuk memohon petunjuk dari Allah SWT dalam menentukan pilihan terbaik di antara dua pilihan atau lebih.

Doa Istikharah ini bertujuan agar Allah memberikan arah terbaik dan menghindarkan dari keputusan yang salah, seperti memilih pekerjaan, pasangan, atau langkah hidup tertentu.

Jadi, doa hajat berhubungan dengan permohonan terkabulnya kebutuhan tertentu, sementara doa istikharah berkaitan dengan permohonan petunjuk.

Kapan Sebaiknya Membaca Doa Hajat dan Doa Istikharah?

Melansir sumber sebelumnya, waktu pelaksanaan salat Hajat bisa kapan saja, baik siang atau malam hari. Namun, tidak diperbolehkan mengerjakannya pada waktu yang dilarang, seperti setelah salat Ashar dan salat Subuh.

Salat Istikharah bisa dilakukan kapan saja, sebelum atau setelah bangun tidur. Namun, mengingat ada waktu-waktu mustajab bagi terkabulnya doa, yaitu sepertiga akhir malam, maka salat Istikharah dianjurkan pada waktu-waktu tersebut.

Bacaan Doa Hajat dan Doa Istikharah

Setelah memahami perbedaan antara doa hajat dan doa istikharah, kini saatnya mengetahui bacaan doanya agar dapat diamalkan sesuai kebutuhan.

Setiap doa memiliki tujuan yang berbeda, namun keduanya sama-sama menjadi bentuk permohonan dan tawakal kepada Allah SWT.

Doa Setelah Salat Hajat

Mengutip Buku Panduan Shalat Doa & Dzikir karya Ust. A Solihin As Suhaili, berikut ini adalah bacaan doa setelah salat Hajat:

بِسْمِ الله الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ يَا رَبَّنَا م لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلالِ وَجْهِكَ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. سُبْحَانَكَ لا تُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى تفْسِكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ

Bismillāhirraḥmānirraḥīm, hamdan yuwāfī ni'amahu wa yukāfi'u mazīdah, yā Rabbana lakalḥamdu kamā yanbaghī li jalāli wajhika wa 'aẓīmi sulṭānik, subḥānaka lā tuhshi tsanaan 'alaika anta kamā atsnaita 'alā tafsik, wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā ālihi wa ṣaḥbihi ajma'īn, walḥamdulillāhi Rabbil'ālamīn.

Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji hanya bagi Allah SWT atas limpahan nikmat-nikmat dan segala tambahannya. Ya Allah, segala puji hanya bagi-Mu sebanding dengan kemuliaan dan keagungan kekuasaann-Mu. Maha Suci Engkau, tiada mampu kami memuji-Mu. Engkau sebagaimana Engkau memuji Diri-Mu sendiri. Semoga Allah melimpahkan salawat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Doa Setelah Salat Istikharah

Menurut buku sebelumnya, umat Islam dianjurkan membaca doa ini setelah salat Istikharah, berikut adalah bacaan doanya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ العَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ يُسَمَّى الحَاجَة خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، ، فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي، ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي، فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ، وَاقْدُرْ لِي الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ، ثُمَّ ارْضِنِي بِهِ

Allaahumma innii astakhiiruka biilmika, wa astaqdiruka biqudrotika, wa as aluka min fadhlikalazhiim, fa innaka taqdiru wa laa aqdir, wa ta'lamu wa laa a'lamu, wa anta allaamul ghuyuub. allahumma in kunta ta'lamu anna haadzal amru (sebutkan urusannya) khoirun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii aajilihi wa aajilih, faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baariklii fiih, wa in kunta ta'lamu anna haadzal amro syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii 'aajilihi wa aajilih, fash rifhu 'annii wash rifnii anhu waqdurliyal khoiro haitsu kana tsumma ardhinii bih.

Artinya: " Ya Allah, aku memohon dipilihkan dengan ilmu-Mu. Aku bermohon penilaian dengan kekuasaan-Mu. Dan meminta dengan keutamaan-Mu yang Agung. Sesungguhnya Engkau berkuasa dan aku tidak berkuasa. Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui. Dan Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib. Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini (masalah yang dihadapi) baik untukku, untuk agamaku dan untuk kehidupanku, serta resiko aku, takdirkanlah hal itu untukku, mudahkanlah untukku, serta berkahilah aku pada hal itu. Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, untuk agamaku dan untuk kehidupanku, serta resiko aku, jauhkanlah hal itu untukku, jauhkan aku dari hal itu. Jadikanlah untukku kebaikan di manapun kebaikan itu berada. Kemudian ridhoi aku pada hal itu."




(lus/lus)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads