Bolehkah Berdoa agar Dinikahi Orang Tertentu? Ini Penjelasan Fikihnya

Bolehkah Berdoa agar Dinikahi Orang Tertentu? Ini Penjelasan Fikihnya

Indah Fitrah - detikHikmah
Senin, 14 Jul 2025 18:00 WIB
Happy Asian muslim couple proud of each other, pointing and smiling, lovefamily  good relationship concept
Ilustrasi pasangan. Foto: Getty Images/iStockphoto/airdone
Jakarta -

Tidak sedikit orang yang memiliki harapan untuk bisa menikah dengan seseorang yang disukai. Lalu, apakah boleh secara khusus berdoa agar orang tersebut menjadi jodoh?

Dalam Islam, memohon kepada Allah SWT adalah bentuk tawakal, sebagaimana firman-Nya dalam surah Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arab latin: Wa qāla rabbukumud'ūnī astajib lakum, innal-lażīna yastakbirūna 'an 'ibādatī sayadkhulūna jahannama dākhirīn(a).

Artinya: Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina."

ADVERTISEMENT

Ayat ini menjadi dasar bahwa setiap hamba berhak memanjatkan doa, termasuk doa terkait jodoh. Lantas, bagaimana para ulama memandang doa yang menyebut seseorang secara spesifik?

Bolehkah Berdoa agar Dinikahi Orang Tertentu?

Buya Yahya, pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, menjelaskan bahwa berdoa agar seseorang menjadi jodoh kita diperbolehkan dalam Islam. Menurutnya, tidak ada larangan untuk berharap dan memohon kebaikan, termasuk dalam hal perjodohan.

"Boleh saja berdoa agar seseorang dapat menjadi jodoh kita. Hal tersebut tidaklah dilarang, karena orang boleh menginginkan kebaikan dari mana pun datangnya," ujar Buya Yahya di YouTube Buya Yahya seperti dilihat, Senin (14/7/2025). detikHikmah telah mendapat izin dari tim media Buya Yahya untuk mengutip tayangan dalam channel tersebut.

Meskipun doa seperti itu diperbolehkan, Buya Yahya mengingatkan bahwa berdoa dengan menyebut secara langsung nama seseorang agar dijadikan pasangan hidup sebenarnya kurang tepat.

Pasalnya, urusan jodoh bukan semata soal keinginan pribadi, tetapi juga melibatkan kehendak Allah SWT. Tentu tidak ada salahnya berharap, tetapi harapan itu sebaiknya diiringi dengan sikap pasrah dan tawakal, bukan memaksa.

Jangan Memaksa dan Mengatur Allah dalam Doa

Buya Yahya juga mengingatkan bahwa dalam berdoa, tidak boleh sampai memaksa atau seolah mengatur Allah SWT. Doa bukanlah alat untuk menuntut, tetapi sarana memohon dan menyerahkan keputusan kepada Allah yang Maha Tahu segalanya.

Terkadang, seseorang memaksa dalam doa dengan berkata, "Ya Allah, harus dia, tidak ada yang lain."

Sikap seperti ini bertentangan dengan adab berdoa. Sesuatu yang terlihat baik menurut kita belum tentu baik menurut Allah SWT, dan sesuatu yang tidak kita sukai bisa saja itulah yang terbaik.

Maka, dalam urusan jodoh pun, kita diajarkan untuk tidak mengikat doa pada satu nama, tetapi memohon agar Allah SWT memilihkan yang terbaik, karena kepasrahan dalam doa itu penting.

Sertakan Istikharah dalam Memilih Jodoh

Buya Yahya menegaskan cara paling tepat dalam memohon petunjuk jodoh adalah dengan istikharah. Istikharah bukan hanya untuk mencari "jawaban", tetapi dapat menjadi tanda menyerahkan diri kepada Allah SWT dalam menentukan yang terbaik.

"Jika orang tersebut sangat layak dan pantas menurut syariat, maka boleh diistikharahi. Tapi kalau ia orang yang jelas tidak baik, seperti penjudi atau pezina, maka tidak pantas dijadikan pilihan istikharah," terang Buya Yahya.

Dalam doa istikharah, penting untuk tidak mengatur Allah SWT, karena yang terlihat baik di mata kita belum tentu baik menurut Allah SWT, begitu pun sebaliknya.

Dikutip dari buku Seri Fikih Kehidupan susunan Ahmad Sarwat, berikut isi doa istikharah yang diajarkan Rasulullah SAW:

اللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

Arab latin: Allahumma inni astakhiruka bi ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlikal adzim, fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa talamu wa laa alamu, wa anta allaamul ghuyub. Allahumma inkunta talamu hadzal amro (menyebutkan persoalannya) khoirun lii fii diinii wa maasyi wa aqibati amrii faqdur lii, wa yassirhu lii, tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta talamu anna hadzal amro syarrun lii fii fiinii wa maasyi wa aqibati amrii fasrifhu anni wasrifni anhu waqdur liyalkhoiro haytsu kaana tsumma ardinii bih

Artinya: "Ya Allah, aku memohon dipilihkan dengan ilmu-Mu. Aku bermohon penilaian dengan kekuasaan-Mu, dan meminta dengan keutamaan-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau berkuasa dan aku tidak berkuasa. Engkau Maha Mengetahui dan aku tidak mengetahui. Dan Engkau Maha Mengetahui hal-hal yang ghaib.

Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini baik untukku, untuk agamaku, untuk kehidupanku, serta rezekiku, takdirkanlah hal itu untukku, mudahkanlah untukku, serta berkahilah aku pada hal itu.

Ya Allah, bila Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk untukku, untuk agamaku, untuk kehidupanku, serta rezekiku, jauhkanlah hal itu dariku, dan jauhkan aku dari hal itu. Jadikanlah untukku kebaikan di mana pun kebaikan itu berada. Kemudian ridhailah aku pada hal itu."

Doa Memohon Jodoh Terbaik

Setelah melakukan istikharah, doa bisa dilanjutkan dengan bacaan lain yang berisi permohonan agar dipertemukan dengan pasangan yang membawa kebaikan dunia dan akhirat. Berikut dua bacaan doa tambahan yang dinukil dari Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustaz H. Amrin Ali Al-Kasyaf:

1. Doa Memohon Pasangan yang Baik

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجًا طَيِّبًا وَيَكُوْنَ صَاحِباً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالآخِرَةِ. اَللَّهُمَّ افتح لى حِكْمَةً وَانْشُرْ عَلَيَّ مِنْ خَزَائِنِي بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. رَبِّ إِنِّى لما أَنزَلْتَ إِلَيَّ مِنْ خَيْرٍ فَقِيرٌ . حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ وَنِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيرُ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

Arab latin: Rabbi hablii milladunka zaujan thayyiban wayakuuna shaahiban lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah. Allahummaf tahlii hikmatan wansyur 'alayya min khazaa-inii rahmatika yaa arhamar raahimiin. Rabbi innii limaa anzalta ilayya min khairim faqiirun. Hasbunallaah wani'mal wakiil ni'mal maula wani'man nashiir. Rabbanaa hablanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a'yunin, waj'alnaa lil muttaqiina imaamaa

Artinya: "Ya Rabb, berikanlah kepadaku suami yang terbaik dari sisi-Mu, suami yang juga menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia dan akhirat. Ya Allah, bukakanlah bagiku hikmah-Mu dan limpahkanlah padaku keberkahan-Mu, wahai Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Wahai Tuhan, sungguh aku sangat fakir atas pemberian anugerah-Mu. Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung. Dia adalah sebaik-baik Pelindung dan sebaik-baik Penolong. Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa."

2. Doa Memohon Istri Solehah

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ زَوْجَةً طَيِّبَةً أَخْطُبُهَا وَأَنزَوْجُ بِمَا وَتَكُوْنَ صَاحِبَةً لِي فِي الدِّيْنِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ.

Arab latin: Rabbi hablij milladunka zaujatan thaiiyabatan akhthubuhaa wa atazawwaju bihaa wa takuuna shaahibatal lii fiddiini wad dunyaa wal aakhirah

Artinya: "Ya Rabb, berikanlah kepadaku istri yang terbaik dari sisi-Mu, istri yang aku lamar dan nikahi dan istri yang menjadi sahabatku dalam urusan agama, urusan dunia, dan akhirat."




(inf/kri)

Hide Ads