Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa Saat Hamba Dekat dengan Allah

Waktu Paling Mustajab untuk Berdoa Saat Hamba Dekat dengan Allah

Hanif Hawari - detikHikmah
Senin, 28 Jul 2025 15:30 WIB
Ilustrasi Salat
Ilustrasi sujud ketika salat (Foto: Getty Images/iStockphoto/mustafagull)
Jakarta -

Berdoa adalah inti dari ibadah. Sebuah jembatan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya.

Allah SWT sendiri telah memerintahkan kita untuk senantiasa berdoa dalam Al-Qur'an. Namun, tahukah Anda ada waktu-waktu istimewa di mana jarak antara kita dan Sang Pencipta terasa sangat dekat, sehingga doa kita lebih mudah didengar dan dikabulkan?

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk memperbanyak doa pada momen-momen emas tersebut. Menukil kitab Riyadhus Shalihin karya Imam an-Nawawi, berikut hadits-hadits yang menjelaskan tentang waktu mustajab saat berdoa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Momen Paling Dekat dengan Allah: Saat Sujud

Salah satu waktu yang paling istimewa dan sering kali terabaikan adalah ketika seorang hamba sedang sujud dalam salatnya. Rasulullah SAW bersabda, seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah RA:

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ : أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ : (( أَقْرَبُ مَا يَكُونُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوا الدُّعَاء )) رواه مسلم .

ADVERTISEMENT

Artinya: "Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, 'Keadaan seorang hamba yang paling dekat dari Rabbnya adalah ketika dia sujud, maka perbanyaklah doa (saat sujud)'." (HR Muslim dan an-Nasa'i)

Hadits ini jelas menunjukkan bahwa posisi sujud bukan hanya sekadar gerakan fisik dalam salat, tetapi juga merupakan puncak kedekatan spiritual seorang hamba dengan Rabb-nya. Oleh karena itu, manfaatkanlah momen sujud ini untuk memanjatkan segala harapan dan permohonan.

Kapan Doa Paling Didengar?

Selain sujud, ada pula waktu-waktu lain yang sangat dianjurkan untuk berdoa, di mana doa lebih mudah dikabulkan. Rasulullah SAW sendiri pernah ditanya mengenai waktu-waktu doa paling didengar oleh Allah SWT. Jawabannya, seperti yang diriwayatkan dari Abu Umamah RA, adalah:

وَعَنْ أَبِي أُمَامَةَ قَالَ : قِيْلَ لِرَسُولِ اللَّهِ ﷺ : أَيُّ الدُّعَاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : (( جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ ، وَدُبُرَ الصَّلَوَاتِ المَكْتُوبَاتِ )) . رَوَاهُ التَّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيثٌ حَسَنٌ ))

Artinya: "Dari Abu Umamah RA, dia berkata, Rasulullah SAW ditanya, 'Wahai Rasulullah, doa apakah yang paling didengar?' Beliau menjawab, 'Doa di tengah malam terakhir, serta setelah sholat-sholat wajib'." (HR At-Tirmidzi dan ia menyatakan ini hadits hasan)

Berdasarkan hadits ini, dua waktu mustajab lainnya untuk berdoa selain sujud adalah:

  • Sepertiga malam terakhir: Ini adalah waktu di mana sebagian besar manusia terlelap, dan kesunyian malam menjadi saksi ketulusan doa seorang hamba.
  • Setelah salat wajib: Setelah menunaikan rukun Islam yang agung, memanjatkan doa adalah penutup yang sempurna untuk ibadah tersebut.

Hal yang Perlu Dihindari Saat Berdoa

Meski ada waktu-waktu istimewa untuk berdoa, penting juga untuk mengetahui adab dan larangan dalam berdoa. Salah satu larangan penting adalah tidak mendoakan keburukan bagi diri sendiri, anak-anak, atau harta benda. Jabir RA meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:

لَا تَدْعُوا عَلَى أَنفُسِكُمْ ؛ وَلَا تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ ، وَلا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ ، لَا تُوافِقُوا مِنَ اللَّهِ سَاعَةً يُسْأَلُ فِيهَا عَطَاءً فَيَسْتَجِيبَ لَكُمْ

Artinya: "Janganlah kalian mendoakan keburukan pada diri kalian, jangan mendoakan keburukan pada anak-anak kalian, jangan mendoakan keburukan pada harta-harta kalian, dan janganlah kalian menepati saat dikabulkannya doa dari Allah lalu Dia akan mengabulkan untuk kalian." (HR Muslim dan Abu Dawud)

Redaksi lain dari hadits tersebut menjelaskan bahwa janganlah berdoa seperti itu karena bisa jadi doa buruk tersebut bertepatan dengan waktu di mana Allah SWT memang akan mengabulkan doa.

Syarat Dikabulkannya Doa

Selain memilih waktu yang tepat dan menghindari doa yang dilarang, ada beberapa syarat agar doa kita lebih berpeluang dikabulkan. Rasulullah SAW mengingatkan bahwa doa akan dikabulkan selama seorang hamba tidak bersikap terburu-buru. Diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلُ : يَقُولُ: قَدْ دَعْوَتُ رَبِّي ، فَلَمْ يَسْتَجِبْ لِي. متفق عَلَيْهِ

Artinya: "Doa kalian akan diijabahi selagi tidak terburu-buru dengan mengatakan, 'Aku telah berdoa kepada Rabbku, namun tidak kunjung diijabahi'." (Muttafaq 'Alaih)

Dalam riwayat Muslim, dijelaskan lebih lanjut tentang sikap terburu-buru dan penghalang doa lainnya:

Disebutkan, "Senantiasa akan diterima doa seorang hamba selama dia tidak berdoa dalam hal dosa, atau memutus tali silaturahmi, dan selama ia tidak terburu-buru."

Ditanyakan, "Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud terburu-buru itu?" Beliau menjawab, "Seorang hamba berkata, 'Aku telah berdoa, aku telah meminta, tapi aku melihat tidak ada yang dikabulkan, kemudian ia putus asa dan akhirnya meninggalkan doa'."

Dari penjelasan ini, diketahui kunci terkabulnya doa terletak pada kesabaran, keikhlasan, menghindari hal-hal yang dilarang, serta memanfaatkan waktu-waktu yang telah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW. Semoga kita semua selalu istiqamah dalam berdoa dan doa-doa kita senantiasa dikabulkan oleh Allah SWT.

Wallahu a'lam.




(hnh/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads