Dalil Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Foto dan Patung

Dalil Malaikat Tidak Masuk Rumah yang Ada Foto dan Patung

Lusiana Mustinda - detikHikmah
Senin, 07 Jul 2025 15:01 WIB
Salah satu lukisan di Kastil Walmer rumah pribadi Queen Elizabeth The Queen Mother
Lukisan yang dipajang di rumah. Foto: via English Heritage
Jakarta -

Foto atau gambar dipasang di dinding sebagai penghias rumah menjadi hal umum yang dilakukan masyarakat. Biasanya foto ataupun lukisan yang ditaruh di dinding bisa berisi gambar tokoh, hewan hingga pemandangan alam. Tak hanya itu patung dengan bentuk tertentu juga disebut-sebut dapat menjadi penghalang masuknya malaikat ke rumah. Ini penjelasannya dalam Islam.

Soal foto dan patung yang dipajang bisa menghalangi masuknya malaikat ke dalam rumah dijelaskan dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Anbiyaa ayat 52 yang berbunyi:

اِذْ قَالَ لِاَبِيْهِ وَقَوْمِهٖ مَا هٰذِهِ التَّمَاثِيْلُ الَّتِيْٓ اَنْتُمْ لَهَا عٰكِفُوْنَ

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "(Ingatlah) ketika dia (Ibrahim) berkata kepada bapaknya dan kaumnya, "Patung-patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya?"

Dalam surah As-Saffat ayat 95-96:

ADVERTISEMENT

قَالَ اَتَعۡبُدُوۡنَ مَا تَنۡحِتُوۡنَۙ‏ وَاللّٰهُ خَلَقَكُمۡ وَمَا تَعۡمَلُوۡنَ‏

Artinya: "Dia (Ibrahim) berkata, "Apakah kamu menyembah patung-patung yang kamu pahat itu? Padahal Allah lah yang menciptakan kamu dan apa yang kamu perbuat."

Mengutip dalam buku Abu Hudzaifah dan Muhammad ash-Shayim berjudul Mengapa Malaikat dan Setan di Rumah Kita? menyebut Di dalam kisah Ibrahim AS ketika menghancurkan berhala kita dapat melihat bahwa Al-Qur'an sangat mencela patung dan berhala. Hal serupa pun dilakukan oleh Rasulullah SAW ketika beliau menghancurkan berhala-berhala yang ada di dalam Ka'bah serta yang terdapat di antara Shafa dan Marwah.

Islam adalah agama tauhid, agama yang tidak mengakui keberadaan syirik karena bagi Islam syirik adalah perbuatan yang menimbulkan perkara paling besar. Islam adalah agama yang menyampaikan konsep anti berhala dan menyatakan perang terhadap penyembahan berhala.

Syari'at Islam telah mengharamkan keberadaan patung karena patung merupakan jembatan pembuka penyembahan terhadap berhala. Di dalam sunnah Nabi pun kita akan menemukan sejumlah celaan terhadap keberadaan gambar (patung) beserta penggambar atau pemahatnya.

Berkaitan dengan ini, Rasulullah SAW menganjurkan kita untuk menjauhi foto dan patung. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa Islam mengharamkan patung dan berhala melalui pengharaman yang qath'i (tegas).

Sejumlah hadits Rasulullah SAW, menjelaskan sebab pengharaman foto atau gambar dan patung:

أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ الَّذِينَ يُضَاهِئُونَ بِخَلْقِ الله

Artinya: "Manusia yang paling pedih siksanya pada hari kiamat adalah mereka yang meniru (menyerupakan) makhluk ciptaan Allah. Kepada mereka akan dikatakan: 'Hidupkanlah apa yang telah kamu ciptakan itu ...."

Dalam buku Rumah yang Tidak Dimasuki Malaikat tulisan Abu Hudzaifah Ibrahim dijelaskan bahwa sebab diharamkannya gambar dan patung adalah serupanya buatan manusia itu dengan ciptaan Allah SWT. Bahkan, ada sebuah hadits yang menyatakan bahwa tidak ada yang lebih zalim daripada orang yang mengklaim dirinya mampu membuat sesuatu yang dapat menyaingi ciptaan Allah, baik itu melalui gambar binatang maupun makhluk bernyawa lainnya.

Di dalam kitab Fathul-Bari, Ibnu Hajar mengatakan bahwa pada awal hadits riwayat Bukhari terdapat kisah berikut ini: "Ammarah telah bercerita kepada kami bahwa Abu Zar'ah telah bercerita kepada kami: 'Aku pernah memasuki sebuah bangunan di Madinah bersama Abi Hurairah. Ketika di dalam gedung itu terlihat ada orang yang sedang membuat gambar (patung), dia berkata: "Aku telah mendengar bahwa Rasulullah SAW telah bersabda: '(Dengan mengutip firman Allah) tidak ada orang yang paling zalim selain orang yang membuat sesuatu seperti ciptaan-Ku.' Lalu Abi Hurairah meminta air untuk membasuh kedua tangannya hingga ke ketiak. Kemudian aku bertanya: 'Wahai Abi Hurairah, adakah sesuatu yang lain yang telah engkau dengar dari Rasulullah SAW?" Abi Hurairah menjawab: 'Ya sampai ujung janggut!"

Imam Ibnul Bathal berkata: "Abi Hurairah RA memahami bahwa yang dimaksud dengan gambar buatan yang diharamkan adalah setiap bentuk gambar, baik yang memiliki bayang-bayang maupun tidak. Karena itulah dia sangat membenci gambar yang dibuat pada tembok."

Akhir hadits di atas: "... Maka hendaklah mereka menciptakan biji-bijian dan jagung..." menunjukkan bahwa larangan tersebut meliputi setiap gambar apa pun. Penyebab utama diharamkannya pembuatan gambar atau patung adalah syariat yang telah ditetapkan Allah.


Gambar (Patung) yang Diperbolehkan

Gambar atau patung boleh ada di rumah kita jika memenuhi syarat berikut ini:

  1. Setiap gambar atau patung yang tidak bernyawa, seperti gambar benda-benda mati, sungai dan pepohonan, atau pemandangan alam. Gambar-gambar itu dibolehkan atas dasar hadits Ibnu Abbas RA ini: "Jika kamu harus menggambar juga, hendaklah kamu menggambar pepohonan dan benda yang tidak bernyawa."
  2. Gambar bernyawa yang terpaksa harus dibuat, seperti foto untuk Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau alat peraga yang berkaitan dengan ilmu kedokteran (kesehatan), dan hal lain yang bersifat darurat.
  3. Permainan untuk anak-anak, seperti boneka sebagaimana disebutkan bahwa ketika kecil Aisyah RA sering bermain-main boneka dengan kawan sebayanya. Pada waktu itu Rasulullah SAW mengetahuinya, tetapi beliau tidak mempermasalahkannya.



(lus/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads