Setiap manusia pasti pernah merasa gelisah, cemas, atau berada dalam tekanan batin yang berat. Dalam menghadapi situasi seperti ini, Islam memberikan tuntunan melalui doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Doa menjadi salah satu sarana terbaik untuk mencari ketenangan hati dan memperkuat hubungan dengan Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam surah Ar-Ra'd ayat 28,
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَطْمَىِٕنُّ قُلُوْبُهُمْ بِذِكْرِ اللّٰهِ ۗ اَلَا بِذِكْرِ اللّٰهِ تَطْمَىِٕنُّ الْقُلُوْبُ ۗ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arab latin: Al-lażīna āmanū wa taṭma'innu qulūbuhum biżikrillāh(i), alā biżikrillāhi taṭma'innul-qulūb(u).
Artinya: (Yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, bahwa hanya dengan mengingat Allah hati akan selalu tenteram.
Doa agar Hati Tenang yang Dibaca Nabi Muhammad
Berikut ini beberapa doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW untuk menenangkan hati dan meredakan kegelisahan.
1. Doa Menenangkan Hati
Dari buku The Power Of Syukur susunan Zainurrofieq Lc, berikut salah satu bacaan doa yang dapat menenangkan hati yang diajarkan oleh Rasulullah,
يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ثَبِّتْ قَلْبِى عَلَى دِينِكَ
Arab latin: "Ya muqollibal quluub tsabbit qolbi 'alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)."
Artinya: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas ketaatan kepada-Mu." (HR. Muslim)
2. Doa Rasulullah SAW saat Dilanda Kegelisahan
Dalam buku Sukses Dunia Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, disebutkan bahwa Rasulullah SAW mengajarkan sebuah doa untuk meredakan tekanan batin dan keresahan akibat berbagai beban kehidupan.
Inilah doa yang dapat dibaca untuk memperoleh ketenangan hati dan pikiran:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ الْعَظِيْمُ الْحَلِيْمُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ رَبُّ السَّماَوَاتِ، وَرَبُّ اْلأَرْضِ، وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ
Arab latin: Laa ilaaha illallahul 'adziim al haliim laa ilaaha illallah rabbul 'arsyil 'azhiim, laa ilaaha illallah rabbus samaawati wa rabbul ardli wa rabbul asrsyl kariim
Artinya: "Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Yang Mahaagung lagi Maha Penyantun. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb (Pemilik) 'Arsy yang agung. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, Rabb langit dan juga Rabb bumi, serta Rabb pemilik 'Arsy yang mulia." (HR Bukhari dan Muslim).
(inf/dvs)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana