Doa Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah atau 5 Juni 2025

Doa Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah atau 5 Juni 2025

Kristina - detikHikmah
Rabu, 04 Jun 2025 20:00 WIB
Close-up of religious Muslim woman and her family praying before the meal at dining table on Ramadan.
Ilustrasi membaca niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah. Foto: Getty Images/Drazen Zigic
Jakarta -

Puasa Arafah tahun ini bertepatan dengan Kamis, 5 Juni 2025. Bagi muslim yang akan menunaikannya, ada doa dan niat puasa Arafah yang bisa dibaca.

Anjuran puasa Arafah bersandar pada hadits yang menyebut keutamaan beramal pada sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan hadits keutamaan puasa pada hari Arafah. Rasulullah SAW bersabda,

(مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهَا أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الْأَيَّامِ يَعْنِي أَيَّامَ الْعَشْرِ، قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ؟ قَالَ: (وَلَا الْجِهَادُ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ، فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَيْءٍ)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Artinya: "Tidak ada hari-hari untuk beramal saleh yang lebih dicintai Allah daripada hari-hari ini (yaitu sepuluh hari ini)." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, tidak pula jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab, "Tidak pula jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang berangkat dengan jiwa dan harta bendanya kemudian ia tidak pulang membawa keduanya sama sekali." (HR Bukhari)

Menurut penjelasan dalam kitab Latha'iful M'arif karya Al-Imam Al-Hanbali terjemahan Mastur Irham dan Abidun Zuhri, ketika amal pada sepuluh hari pertama ini (Dzulhijjah) lebih utama dan dicintai Allah SWT daripada amal pada hari lainnya di sepanjang tahun, maka amal di dalamnya meskipun kurang utama menjadi lebih utama daripada amal pada hari lainnya meskipun ia utama.

ADVERTISEMENT

Niat Puasa Arafah

Umat Islam yang akan menjalankan puasa Arafah bisa mengawalinya dengan niat. Niat puasa sunnah bisa dilakukan malam atau pagi hari. Menukil buku Fikih Puasa susunan Ali Mustafa Siregar, berikut bacaan niat puasa Arafah 9 Dzulhijjah.

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ يَوْمِ عَرَفَةَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah esok hari karena Allah Ta'ala."

Niat Puasa Arafah 9 Dzulhijjah Pagi Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah Ta'ala."

Ada juga bacaan niat puasa Arafah dengan lafaz berikut,

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma 'arafata sunnatan lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku berniat puasa Arafah, sunnah karena Allah Ta'ala."

Keutamaan Puasa Arafah

Puasa Arafah memiliki keutamaan yang tidak terdapat pada hari-hari lainnya. Menurut sebuah hadits, puasa Arafah dapat menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.

Hadits keutamaan ini disebutkan dalam sejumlah kitab hadits shahih. Salah satunya dalam Bulughul Maram karya Ibnu Hajar al-Asqalani. Berikut bunyinya,

عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيَ الله أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ سُبِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ عَرَفَةَ. قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ وَالْبَاقِيَةَ، وَسُبِلَ عَنْ صِيَامِ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، قَالَ: يُكَفِّرُ السَّنَةَ الْمَاضِيَةَ، وَسُبِلَ عَنْ صَوْمِ يَوْمِ الاثْنَيْنِ، قَالَ: ذَاكَ يَوْمَ وُلِدْتُ فِيهِ وَبُعِثْتُ فِيهِ أَوْ أُنْزِلَ عَلَى فِيهِ. رَوَاهُ مُسْلِمُ

Artinya: Dari Qatadah al-Anshari RA, Rasulullah SAW ditanya tentang puasa pada hari Arafah. Beliau menjawab, "Menghapus dosa yang telah lalu dan yang akan datang." Kemudian ditanya tentang puasa hari Asyura. Beliau menjawab, "Menghapus dosa yang telah lalu." Lalu ditanya tentang puasa Senin. Beliau menjawab, "Itu adalah hari kelahiranku, hari diutusku, dan diturunkan Al-Qur'an kepadaku." (HR Muslim)

Doa Hari Arafah

Selain berpuasa, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak doa dan zikir pada hari Arafah. Imam an-Nawawi dalam Al-Adzkar menyebutkan sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Sebaik-baik doa adalah doa di Arafah dan sebaik-baik yang aku ucapkan dan para nabi sebelumku adalah

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'ala kulli sya'in qadirr

Artinya: "Tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu baginya, baginya segala kekuasaan, dan baginya segala pujian. Dia Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."

Dalam penjelasannya, Imam an-Nawawi menganjurkan memperbanyak doa pada hari Arafah. Segala macam doa bisa dipanjatkan.

"Hari Arafah adalah sebaik-baik hari yang disunnahkan untuk berdoa di dalamnya, yaitu hari terbesar dalam ibadah haji, tujuan pokok dan inti dari ibadah haji. Oleh karena itu dianjurkan bagi setiap orang untuk benar-benar berusaha memperbanyak doa dan dzikir di dalamnya," kata Imam an-Nawawi seperti diterjemahkan Arif Hidayat.

Doa Buka Puasa Arafah

Menjelang buka puasa, umat Islam bisa membaca doa berikut:

ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Dzahabadzh dzhama-u wabtalatil 'uruuqu wa tsabatal ajru in syaa al-laahu ta'aalaa.

Artinya: "Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki."

Rasulullah SAW juga pernah membaca doa buka puasa berikut ini,

اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ

Allaahumma laka shumtu wa 'alaa rezekika afthartu.

Artinya: "Ya Allah, untukmu aku berpuasa dan atas rezeki-Mu aku berbuka."




(kri/inf)

Hide Ads