Dalam Islam, muslim dianjurkan untuk memuliakan tamu. Ketika seseorang bertamu, maka kita harus menjamunya dengan cara-cara yang baik.
Anjuran memuliakan tamu juga termaktub dalam surah Al-Hasyr ayat 9. Allah SWT berfirman,
وَالَّذِيْنَ تَبَوَّءُو الدَّارَ وَالْاِيْمَانَ مِنْ قَبْلِهِمْ يُحِبُّوْنَ مَنْ هَاجَرَ اِلَيْهِمْ وَلَا يَجِدُوْنَ فِيْ صُدُوْرِهِمْ حَاجَةً مِّمَّآ اُوْتُوْا وَيُؤْثِرُوْنَ عَلٰٓى اَنْفُسِهِمْ وَلَوْ كَانَ بِهِمْ خَصَاصَةٌ ۗوَمَنْ يُّوْقَ شُحَّ نَفْسِهٖ فَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَۚ ٩
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: "Orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota (Madinah) dan beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin) mencintai orang yang berhijrah ke (tempat) mereka. Mereka tidak mendapatkan keinginan di dalam hatinya terhadap apa yang diberikan (kepada Muhajirin). Mereka mengutamakan (Muhajirin) daripada dirinya sendiri meskipun mempunyai keperluan yang mendesak. Siapa yang dijaga dirinya dari kekikiran itulah orang-orang yang beruntung."
Menukil dari buku Pendidikan Agama Islam oleh Bachrul Ilmy, Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan umatnya untuk memuliakan tamu. Hal ini disebutkan dalam beberapa hadits.
Hadits Anjuran Memuliakan Tamu
Diterangkan dalam Ad-Durrah As-Salafiyyah Syarh Al-Arba'in An-Nawawiyah oleh Imam Muhyidin An-Nawawi terjemahan Salafuddin Abu Sayyid, terdapat beberapa hadits yang membahas tentang memuliakan tamu. Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tetangganya, dan siapa pun yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya." (HR Muslim).
Kemudian dalam hadits lainnya Nabi SAW berkata,
"Jibril masih saja mewasiatkan kepadaku untuk berbuat baik kepada tetangga sehingga aku menyangka bahwa ia akan menjadi ahli waris atas tetangganya yang lain." (HR Bukhari)
Penghormatan terhadap tamu adalah bagian dari ajaran Islam. Bahkan, memuliakan tamu termasuk akhlak para nabi dan orang-orang saleh.
Sebagian ulama mewajibkan hal ini, namun kebanyakan berpendapat sebagai bagian dari kemuliaan akhlak. Memuliakan tamu merupakan bagian dari ibadah yang tidak boleh dikurangi nilainya, entah yang bertamu orang biasa atau orang kaya.
Muslim hendaknya tidak memiliki rasa malu untuk menghidangkan makanan yang dimiliki kepada tamu. Selain itu, cara memuliakan tamu lainnya dengan memasang wajah ceria untuk menyambut mereka. Begitu pun dengan berbicara yang baik dan menyenangkan.
Adab Menerima Tamu
Menurut Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, berikut beberapa adab menerima tamu yang bisa diperhatikan oleh muslim.
- Tidak berlebihan dalam menjamu
- Berbuat baik kepada tamu selama berada di rumah
- Tidak mengunci pintu kecuali setelah tamu pergi
- Tempatkan tamu di tempat yang layak
- Memuliakan dan menyuguhkan hak tamu
(aeb/kri)
Komentar Terbanyak
BPJPH: Ayam Goreng Widuran Terbukti Mengandung Unsur Babi
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat