- Doa Berpergian Jauh
- Adab-Adab Berpergian Jauh 1. Orang yang Hendak Berpergian Dianjurkan Berpamitan 2. Makruh Berpergian Seorang Diri 3. Menunaikan Sholat Sunnah sebelum Berpergian 4. Berpergian pada Hari Kamis 5. Larangan Seorang Perempuan Berpergian Jauh, kecuali Bersama Mahramnya 6. Berdoa Ketika Meninggalkan Rumah 7. Berdoa saat Berkendara 8. Senantiasa Berdoa Selama Perjalanan 9. Bertakbir saat Menanjak dan Bertasbih kala Menurun
Doa berpergian jauh penting untuk diamalkan agar seorang muslim selamat selama perjalanan hingga tujuan. Ada dua versi doa berpergian jauh, versi pendek dan panjang.
Dalam sebuah riwayat yang disadur dari buku Semua Ada Haknya karya Syaikh Sa'ad Yusuf Mahmud Abu Aziz, orang yang tengah bepergian niscaya doanya dikabulkan oleh Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda,
"Tiga doa yang pasti akan dikabulkan: doa orang teraniaya, doa orang yang sedang bepergian, dan doa orang tua kepada anaknya," (HR Abu Dawud)
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karenanya, penting sekali berdoa saat melakukan perjalanan jauh, memohon perlindungan dari segala hal yang membahayakan. Dalam riwayat Abdullah bin Sarjis RA, beliau berkata,
"Jika Rasulullah SAW melakukan perjalanan jauh, beliau meminta perlindungan dari beratnya perjalanan, buruknya tempat kembali dan kebengkokan setelah lurus, doanya orang-orang yang dizalimi, serta buruknya pandangan dan harta," (HR Muslim)
Doa Berpergian Jauh
Menukil buku Doa dan Dzikir Mustajab untuk Muslimah karya H. Muhammad Rahmatullah, Lc, Abdullah bin Sarjis berkata bahwa apabila Rasulullah SAW bersabar (berpergian jauh), beliau berdoa:
اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Arab latin: Allahumma antash-shohibu fissafar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari waka-aabatil manzhori wasuu-il munqolabi filmaali wal ahli."
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta." (HR Tirmidzi)
Sedangkan dalam buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H. Hamdan Hamedan, MA., doa berpergian lebih panjang,
(3x) الحَمْدُ للِه
Arab latin: Allahuakbar, Allahuakbar, Allahuakbar
Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar
سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ
Arab latin: Subhanalladzi sakh-khorolanaa hadza wamaa kunna lahu muqrinin. Wa inna ila robbina lamun-qolibuun
Artinya: "Mahasuci Allah yang telah menundukkan untuk kami kendaraan ini, padahal kami sebelumnya tidak mempunyai kemampuan untuk melakukannya, dan sesungguhnya hanya kepada Rabb kami, kami akan kembali." (QS. Az-Zukhruf: 13-14)
اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِى سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى اللَّهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ
Arab latin: Allahumma innaa nas'aluka fii safarinaa hadza al birro wattaqwa waminal 'amali ma tardho. Allahumma hawwin 'alainaa safaronaa hadza, wathwi 'anna bu'dahu. Allahumma antash-shoohibu fissafar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a'udzubika min wa'tsaa-is safari waka-aabatil manzhori wasuu-il munqolabi fil maali wal ahli.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kebaikan, taqwa dan amal yang Engkau ridhai dalam perjalanan kami ini. Ya Allah mudahkanlah perjalanan kami ini, dekatkanlah bagi kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah rekan dalam perjalanan dan pengganti di tengah keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesukaran perjalanan, tempat kembali yang menyedihkan, dan pemandangan yang buruk pada harta dan keluarga)" (HR. Muslim)
Adab-Adab Berpergian Jauh
Saat melakukan perjalanan ada adab-adab yang harus diperhatikan seorang muslim. Adab-adab ini mencerminkan nilai-nilai etika, tata krama yang diperlukan untuk memastikan perjalanan yang lancar, bermakna dan berkesan bagi semua pihak yang terlibat.
Merujuk dari buku Al-Adzkar oleh Imam Nawawi yang diterjemahkan Masturi Irham dan Muhammad Aniq serta buku Ringkasan Kitab Adab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, berikut ini adalah beberapa adab-adab saat berpergian jauh:
1. Orang yang Hendak Berpergian Dianjurkan Berpamitan
Seorang yang akan berpergian dianjurkan berpamitan kepada keluarganya, kerabatnya, dan saudara-saudaranya. Ibnu Abdul Baar berkata,
"Apabila salah seorang dari kalian hendak berpergian, maka berpamitanlah kepada saudara-saudaranya. Karena sesungguhnya Allah menjadi keberkahan pada doa-doa mereka "
2. Makruh Berpergian Seorang Diri
عَنِ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَوْ أَنَّ النَّاسَ يَعْلَمُوْنَ مِنَ الْوَحْدَةِ مَا أَعْلَمُ، مَا سَارَ رَاكِبٌ بِلَيْلِ وَحْدَهُ
Artinya: "Dari Ibnu Umar, ia berkata, 'Rasulullah SAW bersabda, "Jika semua orang mengetahui kesendirian dalam bepergian sebagaimana yang aku ketahui, maka tidak akan ada satu orang penunggang pada malam hari seorang diri." (HR Bukhari)
3. Menunaikan Sholat Sunnah sebelum Berpergian
مَا خَلَّفَ أَحَدٌ عِنْدَ أَهْلِهِ أَفْضَلَ مِنْ رَكْعَتَيْنِ يَرْكَعُهُمَا عِنْدَهُمْ حِيْنَ يُرْيْدُ سَفَرًا
Artinya: "Tiada seseorang meninggalkan hal yang lebih baik kepada keluarganya daripada melakukan shalat dua rakaat ketika hendak bepergian." (HR Thabrani, dari Muth'im bin Al-Miqdam)
4. Berpergian pada Hari Kamis
عَنْ كَعْبِ بْنِ مَالك رَضِيَ اللهُ عَنْهُ : أَنَّ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ فِي غَزْوَةِ تَبُوْكَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ، وَكَانَ يُحِبُّ أَنْ يَخْرُجَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ
Artinya: "Dari Ka'ab bin Malik, bahwa Nabi SAW berangkat perang Tabuk pada hari Kamis. Dan beliau suka berangkat pada hari Kamis." (Muttafaq Alaih)
5. Larangan Seorang Perempuan Berpergian Jauh, kecuali Bersama Mahramnya
Syariat Islam yang suci melarang seorang perempuan berpergian jauh tanpa ada mahram yang menyertainya. Rasulullah SAW bersabda, "Tidak boleh seorang perempuan melakukan safar yang jarak tempuhnya sehari semalam, kecuali jika bersama mahramnya." (Muttafaq Alaih)
6. Berdoa Ketika Meninggalkan Rumah
بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَضِلَّ أَوْ أَضِلَّ أَوْ أَزِلَّ أَوْ أَزِلَّ
Latin: Bismillaahi tawakkaltu 'alallaah walaa hawla walaa quwwata illa billaahi Allahumma innii a'uudzu bika an adhilla aw adhilla aw azilla aw azilla
Artinya: "Dengan nama Allah, aku bertawakal kepada Allah. Tidak ada daya upaya atau pun kekuatan selain dengan Allah. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari menjadi sesat atau disesatkan, atau tergelincir atau digelincirkan, atau menjadi bodoh atau dibodohi."
7. Berdoa saat Berkendara
Diriwayatkan Ibnu Umar, "Apabila Rasul SAW di atas punggung untanya untuk bepergian, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan doa:
سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ
Latin: Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun
Artinya: "Mahasuci Zat yang telah menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami." (HR Muslim)
8. Senantiasa Berdoa Selama Perjalanan
Sebagaimana sabda Nabi SAW: "Tiga doa yang dikabulkan dan tidak perlu disangsikan lagi adalah doa orang yang didzhalimi, doa musafir (orang yang bepergian), dan kutukan orang tua terhadap anaknya." (HR Ahmad)
9. Bertakbir saat Menanjak dan Bertasbih kala Menurun
كُنَّا إِذَا صَعِدْنَا كَبَّرْنَا وَإِذَا نَزَلْنَا سَبّحْنَا
Artinya: Dari Jabir bin Abdullah, ia berkata: "Ketika kami bepergian, kami bertakbir bila berjalan menanjak, dan bertasbih apabila berjalan menurun." (HR Bukhari)
(hnh/lus)
Komentar Terbanyak
Mengoplos Beras Termasuk Dosa Besar & Harta Haram, Begini Penjelasan MUI
Daftar Kekayaan Sahabat Nabi
Info Lowongan Kerja BP Haji 2026, Merapat!