Doa Awal Tahun Hijriah Arab Beserta Artinya, Dibaca Kapan?

Doa Awal Tahun Hijriah Arab Beserta Artinya, Dibaca Kapan?

Rahma Harbani - detikHikmah
Sabtu, 06 Jul 2024 15:02 WIB
Muslim man praying in the mosque
Ilustrasi membaca doa awal tahun Hijriah. Foto: Getty Images/iStockphoto/FOTOKITA
Jakarta -

Membaca doa awal tahun Muharram termasuk doa akhir tahunnya adalah amalan yang bisa dilakukan saat memasuki pergantian Tahun Baru Islam. Bacaan doa ini bisa mulai diamalkan dari waktu Ashar hingga waktu Magrib.

Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, mengatakan doa awal tahun dan akhir tahun berisikan harapan agar dijauhi dari godaan atau tipu daya setan serta diampuni dosa yang lalu. Bacaan doa ini dapat diiringi dengan bacaan dzikir.

Doa Awal Tahun Hijriah Arab, Latin dan Artinya

Masih merujuk sumber sebelumnya, doa awal tahun diamalkan sebanyak 3 kali. Bacaan doanya dianjurkan dibaca setelah salat Magrib. Berikut bacaannya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa 'alâ fadhlikal 'azhîmi wa karîmi jûdikal mu'awwal. Hâdzâ 'âmun jadîdun qad aqbal. As'alukal 'ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ'ih, wal 'auna 'alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû'I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

ADVERTISEMENT

Artinya: "Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan."

Doa awal tahun baru ini termaktub dalam Jami' Al Kabir karya Imam As-Suyuthi yang disadur Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada penambahan sholawat atas Rasulullah SAW di awal kalimat doa oleh Utsman bin Yahya.

Doa Akhir Tahun Hijriah Arab, Latin dan Artinya

Adapun doa akhir tahun dianjurkan dibaca setelah salat Ashar atau sebelum memasuki waktu salat Magrib. Doa ini dapat dibaca sebelum doa awal tahun. Berikut bacaan doa lengkapnya:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allahumma ma 'amiltu min 'amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani 'anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîha 'alayya bi fadhlika ba'da qudratika 'ala 'uqubati, wa da'autani ilattaubati min ba'di jara'ati 'ala ma'shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma 'amiltu fiha mimma tardha, wa wa'attani 'alaihits tsawaba, fa'as'aluka an tataqabbala minni wa la taqtha' raja'i minka ya karim.

Artinya: "Ya Allah, segala perbuatan yang telah aku lakukan pada tahun ini yang Engkau larang dan aku belum bertobat darinya, sementara Engkau masih bersabar terhadapku dengan karunia-Mu padahal Engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau mengajakku untuk bertaubat setelah aku berani berbuat maksiat kepada-Mu, maka aku memohon ampunan-Mu, ampunilah aku. Dan segala perbuatan yang aku lakukan tahun ini yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala atasnya, aku memohon kepada-Mu untuk menerimanya dariku. Janganlah Engkau memutuskan harapanku kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia."

Kapan Membaca Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun?

Merujuk sumber sebelumnya, bacaan doa ini dapat mulai diamalkan setelah Ashar hingga waktu sesudah Magrib pada akhir tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah.

Sementara itu, 1 Muharram 1446 H atau Tahun Baru Islam akan bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024. Keputusan ini juga merujuk pada hasil hisab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut hilal dimungkinkan dapat terlihat pada Sabtu, 6 Juli 2024 saat matahari terbenam.

Ditambah lagi, pemerintah Indonesia sudah menetapkan hari libur nasional untuk Tahun Baru Islam pada Minggu, 7 Juli 2024. Hal ini tertuang dalam SKB 3 Menteri No 236/2024,1/2024, dan 2/2024 yang mengatur perubahan SKB Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.

Untuk itu, doa awal tahun dan akhir tahun bisa mulai diamalkan pada malam sebelumnya yakni, Sabtu, 6 Juli 2024 malam.

Hukum Membaca Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

Menurut buku Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan Bid'ah oleh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, pada dasarnya tidak ditemukan dalil dalam syariat penganjuran bacaan doa awal tahun maupun akhir tahun Hijriah. Bacaan doa yang tersebar bukan berasal dari Rasulullah SAW.

Sebaliknya, doa-doa tersebut menurut Muhammad Sholikhin dalam buku Di Balik 7 Hari Besar Islam bersumber dari karangan ulama. Menurutnya, hal itu dimungkinkan sebagai upaya para ulama untuk menghilangkan adat dan tradisi musyrik setiap tahun baru sehingga dibuatlah perkara yang dibungkus dengan ibadah.

Meski demikian, hal itu bukan berarti doa awal tahun dan akhir tahun dilarang pengamalannya. Doa apa pun boleh diamalkan selama untuk kebaikan dan tidak mengandung kemusyrikan.

Hanya saja yang perlu diingat, Muhammad Sholikhin mengatakan pengamalan doa perlu dilandasi bahwa doa tersebut berasal dari ijazah ulama bukan berasal dari hadits nabi.

5 Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Muharram

1. Berpuasa

Pada bulan Muharram, ada sejumlah puasa sunnah yang bisa diamalkan muslim di antaranya puasa Tasua, puasa Asyura, puasa 11 Muharram, puasa Ayyamul Bidh, hingga puasa Senin Kamis. Berikut jadwalnya:

  • Puasa Tasua (9 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura (10 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 16 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram bertepatan dengan 17 Juli 2024
  • Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 19, 20, dan 21 Juli 2024
  • Puasa Senin Kamis bertepatan dengan 8, 11, 15, 18, 22, 25, dan 29 Juli 2024, kemudian disambung sisa Muharram yang jatuh pada Agustus, tanggal 1 dan 5.

2. Berdzikir

Bulan Muharram juga dapat diisi dengan mengingat Allah SWT. Dzikir yang dilakukan bisa berupa takbir, tahlil, tasbih, dan istighfar.

Muslim diperintahkan berdzikir pada setiap waktu dan keadaan kecuali kondisi terlarang. Hal ini dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 103,

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَوَةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَما وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأَنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَوةَ إِنَّ الصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَبًا مَّوْقُوتًا

Artinya: "Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin."

3. Membaca Al-Qur'an

Amalan bulan Muharram juga bisa diisi dengan memperbanyak bacaan Al-Qur'an. Rasulullah SAW bahkan dalam haditsnya menyebutkan keutamaan istimewa dari membaca Al-Qur'an, "Barangsiapa membaca satu huruf Al-Qur'an, memperoleh satu keutamaan, setiap keutamaan dikalikan menjadi sepuluh keutamaan. Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Mim satu huruf." (HR Tirmidzi)

4. Mengerjakan Salat Sunnah

Salat sunnah di luar waktu terlarang juga bisa menjadi amalan pengisi bulan Muharram. Referensi salat sunnah yang bisa dikerjakan pada bulan ini di antaranya salat rawatib (qobliyah dan ba'diyah), Duha, hajat, Tahajud, tobat, hingga Witir.

5. Bertobat

Rasulullah SAW menganjurkan muslim memperbanyak tobat pada bulan Muharram. Tobat bisa dilakukan melalui sejumlah amalan saleh pada bulan ini.

"Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertobat, Allah juga menerima tobat kaum yang lain." (HR Tirmidzi)




(kri/kri)

Hide Ads