Sebagian masyarakat Jawa menganggap malam 1 Suro adalah waktu yang sakral. Orang Jawa kemudian menjauhi mitos larangan yang muncul pada malam tersebut.
Suro adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa Islam. Kalender ini merupakan perpaduan kalender Islam (Hijriah) dan kalender Saka (penanggalan umat Hindu dari India) yang lahir pada era Mataram Islam.
Dijelaskan dalam buku Pararaton: Silsilah Genealogi Sejarah Wangsa Jawa karya Otto Sukatno dan Untung Mulyono Islam, sosok di balik penyusunan kalender Jawa Islam adalah Raja Mataram Islam yang bernama Sultan Agung. Ia ingin agar perayaan adat keraton dan hari besar Islam bisa berlangsung bersamaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mubeng Beteng menjadi salah satu tradisi keraton pada malam 1 Suro yang masih digelar hingga saat ini. Dilansir situs Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Mubeng Beteng adalah lampah budaya, sebuah sarana masyarakat untuk introspeksi atas apa yang terjadi pada tahun lalu sembari memohon kepada Yang Maha Kuasa agar tahun yang akan datang lebih baik dari sebelumnya.
Larangan Malam 1 Suro
Disebutkan dalam artikel jurnal berjudul Makna Komunikasi Ritual Masyarakat Jawa (Studi Kasus pada Tradisi Perayaan Malam Satu Suro di Keraton Yogyakarta, Keraton Surakarta, dan Pura Mangkunegaran Solo) karya Galuh Kusuma Hapsari yang terbit di Journal Faculty of Social Humanities COMPEDIART edisi Maret 2024, ada sejumlah larangan yang berkembang di masyarakat Jawa yang dikaitkan dengan mitos malam 1 Suro. Berikut di antaranya.
1. Keluar Malam Hari
Larangan keluar pada malam 1 Suro berkaitan dengan kesialan atau hal negatif. Sebagian masyarakat percaya lebih baik tetap berada di rumah daripada keluar pada malam hari untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Mengadakan Pesta Pernikahan atau Hajatan
Kepercayaan mengadakan pesta pernikahan atau hajatan pada bulan Suro akan mendatangkan pemali dan akan mendatangkan bencana.
3. Berbicara atau Berisik
Larangan malam 1 Suro lainnya adalah tidak boleh berbicara atau berisik. Larangan ini dilakukan saat ritual Mubeng Beteng atau Tapa Bisu yang digelar pihak Keraton Yogyakarta.
4. Berkata Kasar atau Buruk
Sebagian orang Jawa percaya akan kehadiran makhluk gaib pada malam 1 Suro untuk mencari manusia yang lalai dalam ingat dan waspada (eling lan waspada). Hal inilah yang kemudian melatarbelakangi munculnya larangan berbicara kasar atau buruk pada malam 1 Suro. Apabila tidak menjaga lisan, perkataan buruk dipercaya akan menjadi kenyataan.
5. Pindah atau Membangun Rumah
Pindah atau membangun rumah tidak disarankan dilakukan pada malam 1 Suro. Orang Jawa percaya melanggar hal itu akan mendatangkan kesialan.
Larangan Bulan Muharram Menurut Islam
Bulan pertama dalam kalender Islam disebut Muharram. Muharram termasuk satu dari empat bulan haram (yang disucikan) dalam Islam, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,
"Sesungguhnya zaman telah berputar sebagaimana keadaannya pada hari Allah menciptakan langit dan bumi, dalam setahun ada dua belas bulan, darinya ada empat bulan haram, tiga di antaranya adalah Dzulkaidah, Dzulhijjah dan Muharram, sedangkan Rajab adalah bulan Mudhar yang di antaranya terdapat Jumadil Akhir dan Sya'ban." (HR Bukhari Muslim)
Sama seperti Suro, ada sejumlah larangan yang terdapat pada Muharram. Bedanya, larangan bulan Muharram ini dijelaskan langsung dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman,
اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةً ۗوَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ٣٦
Artinya: "Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa." (QS At Taubah: 36)
Menurut Tafsir Al-Qur'an Kementerian Agama RI, ayat tersebut menjelaskan tentang empat bulan haram yang ditetapkan Allah SWT, yaitu Dzulkaidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Keempat bulan haram itu harus dihormati.
Ada sejumlah larangan bulan haram termasuk Muharram yang harus dijauhi muslim. Merangkum Tafsir Ibnu Katsir dan Tafsir Al Azhar karya Buya Hamka, larangan tersebut antara lain dilarang berbuat aniaya terhadap diri sendiri, dilarang berbuat maksiat, dilarang balas dendam, dan dilarang menjarah.
Awalnya Allah SWT juga melarang berperang pada bulan haram, tapi larangan ini dihapus hukumnya dengan firman-Nya yang lain untuk memerangi kaum musyrik. Allah SWT berfirman,
يَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيْهِۗ قُلْ قِتَالٌ فِيْهِ كَبِيْرٌ ۗ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَكُفْرٌۢ بِهٖ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَاِخْرَاجُ اَهْلِهٖ مِنْهُ اَكْبَرُ عِنْدَ اللّٰهِ ۚ وَالْفِتْنَةُ اَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ ۗ وَلَا يَزَالُوْنَ يُقَاتِلُوْنَكُمْ حَتّٰى يَرُدُّوْكُمْ عَنْ دِيْنِكُمْ اِنِ اسْتَطَاعُوْا ۗ وَمَنْ يَّرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِيْنِهٖ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَاُولٰۤىِٕكَ حَبِطَتْ اَعْمَالُهُمْ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِ ۚ وَاُولٰۤىِٕكَ اَصْحٰبُ النَّارِۚ هُمْ فِيْهَا خٰلِدُوْنَ ٢١٧
Artinya: "Mereka bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang berperang pada bulan haram. Katakanlah, "Berperang dalam bulan itu adalah (dosa) besar. Namun, menghalangi (orang) dari jalan Allah, ingkar kepada-Nya, (menghalangi orang masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduk dari sekitarnya, lebih besar (dosanya) dalam pandangan Allah. Fitnah (pemusyrikan dan penindasan) lebih kejam daripada pembunuhan." Mereka tidak akan berhenti memerangi kamu sampai kamu murtad (keluar) dari agamamu jika mereka sanggup. Siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya lalu dia mati dalam kekafiran, sia-sialah amal mereka di dunia dan akhirat. Mereka itulah penghuni neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS Al Baqarah: 217)
(kri/lus)
Komentar Terbanyak
Rekening Isi Uang Yayasan Diblokir PPATK, Ketua MUI: Kebijakan yang Tak Bijak
Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das'ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan
Kecam Rencana Israel Kuasai Gaza, Saudi Desak Dewan Keamanan PBB Ambil Tindakan