Menukil buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 karya Prof Wahbah Az-Zuhaili, secara bahasa istisqa artinya meminta hujan. Sementara itu, menurut syariat istisqa berarti meminta hujan dari Allah SWT ketika semua orang membutuhkannya.
Terkait shalat istisqa ini juga dijelaskan dalam salah satu hadits yang diriwayatkan dari Abbad bin Tamim, ia berkata:
"Sesungguhnya Rasulullah mengajak orang-orang keluar untuk memohon turunnya hujan. Beliau shalat dua rakaat bersama mereka, dan beliau membaca dengan suara keras. Setelah memindahkan kain selendang, beliau mengangkat kedua tangannya, lalu berdoa memohon diturunkan hujan sambil menghadap kiblat." (HR Bukhari)
Doa Shalat Istisqa: Arab, Latin dan Terjemahnya
Terdapat berbagai versi doa shalat istisqa yang dapat dibaca oleh kaum muslimin. Dikutip dari buku Super Lengkap Shalat Sunnah susunan Ubaidurrahim El-Hamdy, berikut bacaannya.
1. Doa Shalat Istisqa Versi Pertama
Doa shalat istisqa versi pertama ini merujuk pada hadits Abu Dawud, Hakim, dan Baihaqi.
اللَّهمَّ اسْقِنَا عَيْنَا مُغْنِنَا رَبَّنَا نَافِعًا غَيْرُ ضَارِ عَاجِلا غَيْرُ آحِلٍ.
Arab latin: Allaahumasqinaa ghaitsan mughiitsan naafi'an ghairu dhaarin 'aajilan ghairu aajilan. marii-an
Artinya: "Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang menyejukkan, menggembirakan dan membawa manfaat serta tidak membawa mudharat, dengan segera tanpa ditunda." (HR Abu Dawud, Hakim, dan Baihaqi)
2. Doa Shalat Istisqa Versi Kedua
Selanjutnya, doa shalat istisqa versi kedua merujuk pada hadits Abu Dawud,
اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِكَ، وَاشْرُ رَحْمَكَ وَأَحْيِ بَلْدَكَ البَيتِ
Arab latin: Allaahumas qi 'ibaadaka wa bahaa-imika, wan syur rah- mataka wa ahyi baldakal mayyit.
Artinya: "Ya Allah, hujanilah hamba-hamba-Mu dan juga binatang-binatang-Mu, tebarkanlah kasih sayang-Mu, dan hidupkanlah negeri-Mu yang mati (gersang) ini." (HR Abu Dawud)
3. Doa Shalat Istisqa Versi Ketiga
Sementara itu, doa shalat istisqa versi ketiga didasarkan pada hadits Abu Dawud dan Hakim.
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَانِ الرَّحِيمِ ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ لاإِلَهَ إِلَّا اللَّهَ فَعَلَ مَا يُرِيدُ اللَّهُم أَتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَّكَ أَنتَ الْغَنِي وَبَحْنُ الْفُقَرَاءَ، أُنزِلَ عَلَيْنَا الْغَيْتَ، وَاجْعَلْ مَا أَنزَلْتَ لنَا قُوةً وبلاغا إِلَى حِينٍ.
Arab latin: Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Arrahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Laa ilaaha illaallaahu yaf'alu maa yuriid, allaahumma antallaahu laa ilaaha illaa anta, antal ghaniyyu wa nahnul fuqaraa', anzil 'alainal ghait- sa, waj'al maa anzalta lanaa quwwatan wa ballaaghan ilaa hiinin.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di Hari Pembalasan, (Al-Fatihah 2-4). Tiada Tuhan selain Allah Yang Melakukan apa yang dikehendaki-Nya. Ya Allah, Engkau Allah yang tiada Tuhan selain Engkau. Engkau kaya dan kami tidak memiliki apa-apa. Turunkanlah hujan kepada kami. Dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan yang menembus waktu." (HR. Abu Dawud dan Hakim)
Tata Cara Shalat Istisqa
Menukil buku Fikih Sunnah susunan Sayyid Sabiq, tata cara shalat istisqa ialah sebagai berikut.
- Mengerjakan sholat dua rakaat secara berjamaah
- Rakaat pertama membaca surah Al Fatihah dan surah Al A'la
- Rakaat kedua membaca surah Al Fatihah dan surah Al Ghasyiyah
- Imam membaca khutbah. Pada khutbah pertama khatib membaca istighfar sebanyak sembilan kali dan pada khutbah kedua membaca istighfar tujuh kali.
- Setelah selesai berkhutbah, imam menghadap kiblat seraya mengubah (memutar) pakaiannya. Yang kanan diputar ke sebelah kiri dan yang kiri diputar ke sebelah kanan, diikuti oleh semua jemaah yang hadir. Untuk kemudian bersama-sama berdoa
- Membaca doa kepada Allah SWT
Demikian doa shalat istisqa dan tata caranya yang bisa dipahami oleh kaum muslimin. Semoga bermanfaat.
(aeb/lus)
Komentar Terbanyak
Ada Penolakan, Zakir Naik Tetap Ceramah di Kota Malang
Sosok Ulama Iran yang Tawarkan Rp 18,5 M untuk Membunuh Trump
Respons NU dan Muhammadiyah Malang soal Ceramah Zakir Naik di Stadion Gajayana