Penasihat Saudi Minta Israel Permudah Akses Bantuan Masuk Gaza

Penasihat Saudi Minta Israel Permudah Akses Bantuan Masuk Gaza

Rahma Harbani - detikHikmah
Jumat, 24 Nov 2023 16:19 WIB
Petugas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Mesir mengangkut barang bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk diberikan kepada warga Palestina di Bandara El Arish, Mesir, Senin (6/11/2023). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa)
Petugas kemanusiaan Bulan Sabit Merah Mesir mengangkut barang bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk diberikan kepada warga Palestina di Bandara El Arish, Mesir, Senin (6/11/2023). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa)
Jakarta -

Penasihat Kerajaan Arab Saudi Abdullah Al Rabeeah meminta komunitas internasional dan organisasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mendesak Israel agar membuka akses masuk bantuan ke Gaza. Desakan tersebut ditujukan agar Israel membuka akses tanpa syarat.

Hal itu disampaikan Abdullah Al Rabeeah dalam konferensi pers yang digelar di markas besar Kedutaan Arab Saudi di Kairo, Mesir pada Kamis (23/11/2023).

Al Rabeeah menjelaskan, kelancaran akses masuk bantuan ke Gaza dinilai penting. Sebab, ia mengatakan, bantuan dianggap sebagai bentuk untuk meringankan penderitaan kemanusiaan warga Palestina di Gaza.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua orang menyadari tantangan kemanusiaan yang dialami saudara kita di Gaza dan besarnya kebutuhan kemanusiaan, termasuk kekurangan obat-obatan, makanan hingga air, bahkan (di) pengungsian telah mencapai ratusan ribu warga Palestina. Kami merasa perlu berkontribusi untuk meringankan penderitaan manusia ini," katanya, dikutip Saudi Gazette, Jumat (24/11/2023).

Pengawas Umum Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman (KSrelief) ini mencatat, ada bantuan dalam jumlah besar di Kota Arish, Mesir dan perbatasan Rafah, Mesir. Ia merinci, ada sebanyak lebih dari 326 truk dan 20 ambulans masih terhambat untuk masuk ke Jalur Gaza.

ADVERTISEMENT

"Tantangan terbesar bagi kita semua, juga bagi organisasi-organisasi PBB, dan semua orang yang mencintai perdamaian dan kemanusiaan adalah masuknya bantuan ini ke Gaza," ujar Al Rabeeah

"Hal ini untuk memenuhi kebutuhan kemanusiaan yang besar dan meringankan penderitaan rakyat kita di sana," sambung dia lagi.

Meski demikian, Al Rabeeah tetap menyampaikan rasa terima kasihnya pada Bulan Sabit Merah Mesir yang senantiasa melayani pengiriman bantuan untuk masuk ke Jalur Gaza baik dari Bandara El Arish atau pun Pelabuhan Said.

Perlu diketahui, konferensi pers tersebut digelar pada sela-sela penandatanganan empat perjanjian kerja sama oleh KSrelief. Perjanjian yang senilai SR150 juta (sekitar Rp 622,7 miliar) ditandatangani oleh Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Komite Palang Merah Internasional (PMI), dan Program Pangan Dunia untuk warga Palestina di Jalur Gaza.




(rah/kri)

Hide Ads