Nabi Yunus AS sangat terkenal dengan kisahnya ketika berada dalam perut ikan. Di tengah gelapnya perut ikan tersebut, ia mengucapkan doa yang dapat menyelamatkan dirinya.
Doa Nabi Yunus AS ini sangat terkenal dalam Islam sebab memiliki nilai spiritual yang mendalam dalam konteks mencari rezeki dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Menurut sebuah hadits, doa Nabi Yunus AS dapat membuka rezeki karena dengan mengucapkannya Allah SWT pasti akan mengabulkan doa orang tersebut, sebagaimana ditulis dalam buku Miracle Rezeki karya Naufal Arifin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rasulullah SAW bersabda,
Ψ―ΩΨΉΩΩΩΨ©Ω Ψ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ Ψ₯ΩΨ°Ω Ψ―ΩΨΉΩΨ§ ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ψ¨ΩΨ·ΩΩΩ Ψ§ΩΩΨΩΩΨͺΩ: ΩΨ§ Ψ₯ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩΨ§ΩΩΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩΨ§ΩΩΩ ΩΩΩΩ ΩΩΨ₯ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩ Ω ΩΩΨ―ΩΨΉΩ Ψ¨ΩΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ¬ΩΩΩ Ω ΩΨ³ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ΄ΩΩΩΨ‘Ω ΩΨ·ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΨ§ Ψ§Ψ³ΩΨͺΩΨ¬ΩΨ§Ψ¨Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩ
Artinya: "Doa Dzunnun (Nabi Yunus 'alaihissalam) ketika di perut ikan adalah "Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim." Sesungguhnya tidak seorang muslim pun yang berdoa dengannya dalam suatu masalah, melainkan Allah akan mengabulkan doanya." (HR Tirmidzi, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)
Doa Nabi Yunus untuk Rezeki
Doa Nabi Yunus AS untuk rezeki dan ampunan dari Allah SWT terdapat dalam Al-Qur'an surah Al-Anbiya ayat 87 yang bunyinya,
ΩΩΨ°ΩΨ§ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΨ°Ω Ψ°ΩΩΩΩΨ¨Ω Ω ΩΨΊΩΨ§ΨΆΩΨ¨ΩΨ§ ΩΩΨΈΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ―ΩΨ±Ω ΨΉΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨ§Ψ―Ω°Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩΩΩΩ Ω°ΨͺΩ Ψ§ΩΩΩ ΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ Ϋ Ω¨Ω§
Artinya: (Ingatlah pula) Zun Nun (Yunus) ketika dia pergi dalam keadaan marah, lalu dia menyangka bahwa Kami tidak akan menyulitkannya. Maka, dia berdoa dalam kegelapan yang berlapis-lapis) "Tidak ada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Doa tersebut berada di akhir ayat 87 sebagaimana berikut ini.
ΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩ°ΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ§Ω Ψ§ΩΩΩΨͺΩ Ψ³ΩΨ¨ΩΨΩ°ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΨͺΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨΈΩΩ°ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ
Arab-latin: laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minadz-dzaalimiin
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang zalim."
Kisah Nabi Yunus AS dalam Tiga Kegelapan
Nabi Yunus AS adalah nabi yang diutus oleh Allah SWT untuk sebuah kaum di sebuah desa bernama Ninawa, daerah Mosul, Irak. Kaum itu telah menyimpang jauh dari jalan Allah SWT karena menyembah berhala.
Ketika kaum tersebut diseru oleh Nabi Yunus AS agar mau kembali menyembah Allah SWT dan berhenti dari kemaksiatannya, mereka menolak dan menetap dalam kesesatan. Bahkan setelah Nabi Yunus AS sudah menyampaikan azab yang akan menimpa kaum itu mereka tetap berada dalam kesesatan.
Nabi Yunus AS pun marah dan meninggalkan kaum tersebut. Ia pergi ke tepi pantai dan menaiki sebuah kapal. Kapal itu pun terombang-ambing di lautan karena Allah SWT belum mengizinkannya untuk pergi meninggalkan kaumnya.
Alasannya adalah ternyata kaum Nabi Yunus AS sudah kembali ke jalan yang benar. Mereka memohon ampun dengan berdoa kepada Allah SWT agar azab yang akan menimpa mereka diangkat. Sehingga, Allah SWT benar-benar mengabulkannya.
Keadaan kapal Nabi Yunus AS tidak baik-baik saja karena merasa terlalu berat, akhirnya awak kapal lain menyuruhnya untuk ikut dibuang ke laut bersama barang-barang lainnya agar beban kapal lebih ringan.
Ketika terjun ke air, Nabi Yunus AS langsung dilahap oleh ikan yang sangat besar sehingga berada di dalam perut ikan tersebut. Ia diselimuti tiga kegelapan, yakni kegelapan perut ikan, kegelapan lautan, dan kegelapan malam.
Dalam keadaan yang sempit inilah, Nabi Yunus AS memohon ampunan kepada Allah SWT dengan mengucap "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim."
Allah SWT akhirnya mengampuni Nabi Yunus AS dan menyelamatkannya ke tepi pantai. Allah SWT juga kembali memerintahkan Nabi Yunus AS untuk menemui kaumnya dengan membawa berita gembira bahwa Dia telah menerima tobat mereka.
Kaum Nabi Yunus AS yang telah beriman kepada Allah SWT pun diberikan berkah kepada harta dan anak-anak mereka, sebagaimana diterangkan Allah SWT dalam firman-Nya,
"Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu." (QS Ash-Shafat: 147-148)
Wallahu a'lam.
(kri/kri)
Komentar Terbanyak
Ustaz Khalid Basalamah Buka Suara Usai Dipanggil KPK
OKI Gelar Sesi Darurat Permintaan Iran soal Serangan Israel
Saat Perang Akhir Zaman Tiba, Sekutu Umat Islam Ini Akan Berkhianat