9 Cabang Ulumul Hadits dan Kitab yang Jadi Rujukan

9 Cabang Ulumul Hadits dan Kitab yang Jadi Rujukan

Jihan Najla Qatrunnada - detikHikmah
Selasa, 17 Okt 2023 13:15 WIB
Mess on the desk. Open vintege books everywhere
Ilustrasi kitab yang menjadi rujukan ulumul hadits. Foto: Getty Images/iStockphoto/photogl
Jakarta -

Hadits merupakan sumber hukum Islam kedua setelah Al-Qur'an. Setidaknya ada sembilan cabang ulumul hadits yang menjadi fokus para ahli hadits.

Mengutip buku Ulumul Hadits karya Abdul Majid Khon, hadits adalah sesuatu bersumber dari Nabi SAW atau disandarkan pada beliau SAW. Hadits terdiri dari tiga komponen, yakni hadits perkataan (qauli), hadits perbuatan (fi'li), dan hadits persetujuan (taqriri).

Ada juga ulama yang menambahkan sifat (washfi) baik fisik (khalqiyah) maupun perangai (khuluqiyah), sejarah (tarikhi), dan cita-cita (hammi) Rasulullah SAW sebagai komponen dalam mendefinisikan hadits.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para ahli hadits mengkaji berbagai hal-hal dari Rasulullah SAW tersebut menggunakan sejumlah ilmu. Ilmu yang mempelajari hadits ini dikenal dengan istilah ulumul hadits. Berikut penjelasan selengkapnya.

Pengertian Ulumul Hadits

Ulumul hadits awal mulanya adalah beberapa ilmu yang masing-masing berdiri sendiri yang secara umum membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan hadits Nabi Muhammad SAW, seperti dijelaskan dalam buku Ulumul Hadis karya Muhammad Nuh Siregar.

ADVERTISEMENT

Beberapa ilmu ini lalu dibakukan menjadi sebuah disiplin ilmu. Ulumul hadits disebut juga dengan ulum al-hadis (ilmu hadis), mustalah al-hadis, atau usul hadis. Ilmu ini tentunya sangat luas cakupannya karena di awal memang sudah memiliki banyak cabang.

Kitab Rujukan Ulumul Hadits

Masih diambil dari sumber yang sama, buku atau kitab hadits dibagi dalam beberapa periode. Di antaranya:

1. Periode Pertama

Contohnya adalah Al-Muhaddis al-Fasil Bain ar-Rawi wa Al-Wa'i karya Al-Qadi Abu Muhammad ar-Ramahurmuzi (w. 360 H), Masyariq Al-Anwar karya Al-Qadi 'Iyad bn Musa ibn 'Iyad (w. 544 H), dan lain-lain.

2. Periode Pertengahan

Contohnya adalah Ma'rifah 'Ulum al-Hadis karya Abu 'Amr ibn 'Usman ibn Salah (w. 643 H), Al-Ifshah 'ala Nukat Kitab ibn Salah; Nukhbat al-Fikr dan Nuzat an-Nazar karya Ibn Hajar al-'Asqalani, dan lain-lain

3. Periode Modern

Contohnya adalah 'Umul al-Hadis karya Jamal ad-Din al-Qasimi, Taisir Mustalah al-Hadis karya Mahmud at-Tahhan, dan lain sebagainya.

4. Kitab 'Ulum al-Hadis di Indonesia

Contohnya Pengantar Ilmu Hadis, Metodologi Penelitian Hadis dan Kaedah Kesahihan Sanad Hadis karya M. Syuhudi Ismail, Ikhtisar Musthalahul Hadis karya Fatchur Rahman, Ilmu Hadis karya Utang Ranuwijaya, dan lain sebagainya.

Cabang Ulumul Hadits

Ulumul hadits atau ilmu yang mempelajari tentang hadits Rasulullah SAW dibagi dalam beberapa cabang dengan fokusnya masing-masing.

1. Ilmu Rijal Al-Hadis

Cabang ulumul hadits yang pertama adalah rijal al-hadits. Ilmu ini mempelajari tentang para perawi hadits dan kapasitas mereka sebagai perawi hadits.

2. Ilmu Al-Jarh Wa At-Ta'dil

Ilmu al-jahr adalah ilmu yang mempelajari kecacatan para perawi, seperti keadilan dan tabiatnya, sedangkan at-ta'dil adalah mempelajari perawi untuk menyucikannya dan membuktikannya bahwa ia adalah adil dan dabit.

3. Ilmu Tarikh Ar-Ruwah

Ilmu tarikh ar-ruwah mempelajari tentang para perawi hadits yang berkaitan dengan usaha periwayatan mereka terhadap hadits.

4. Ilmu 'Ilal Al-Hadis

Ulumul hadits yang keempat ini membahas tentang sebab-sebab yang tersembunyi, yang dapat mencacatkan kesahihan hadits.

Seperti contohnya mengatakan muttasil terhadap hadits yang munqati', menyebut marfu' terhadap hadits yang mauquf, memasukkan hadits ke dalam hadits lain, dan hal yang berkaitan dengan itu.

5. Ilmu Nasikh Wa Al-Mansukh

Ilmu ini membahas tentang hadits-hadits yang berlawanan yang tidak dapat dipadukan dengan ketetapan bahwa yang datang terdahulu disebut mansukh dan yang datang setelahnya disebut nasikh.

6. Ilmu Asbad Al-Wurud

Ilmu asbad al-wurud adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang sebab-sebab Nabi SAW menuturkan sabdanya.

7. Ilmu Garib Al-Hadis

Pengertian dari ilmu garib al-hadis adalah ilmu yang digunakan untuk mengetahui serta menerangkan makna yang terkandung dalam lafaz-lafaz hadits yang jauh dan sulit dipahami, karena lafaz tersebut jarang digunakan.

8. Ilmu At-Tashif Wa At-Tahrif

Ilmu ini adalah ilmu pengetahuan yang berusaha menerangkan tentang hadits-hadits yang sudah diubah titik atau syakalnya (musahhaf) dan bentuknya (muharraf).

9. Ilmu Mukhatalif Al-Hadis

Ilmu mukhatalif al-hadis adalah ilmu yang membahas hadits-hadits yang menurut lahirnya saling bertentangan atau berlawanan, agar pertentangan tersebut dapat dihilangkan antara keduanya, sebagaimana membahas hadis-hadis yang sulit dipahami ini atau kandungannya, dengan menghilangkan kemusyrikan atau kesulitannya serta menjelaskan hakikatnya.




(kri/kri)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads